06

7.8K 552 61
                                    

Ada rasa gemetar saat mpok Jubaedah membukakan pintu rumahnya. Sosok Mr Lee mengantarkan anak asuh nya hingga depan gerbang rumahnya yang terbuat dari bambu itu.

"Betapa baiknya orang itu" gumam mpok Jubaedah, mengintip dari celah jendela. "Selain tampan, beliau juga sangat terkenal" imbuhnya.

Namun setelah mobil itu pergi, terlihat Jaemin meluruhkan badannya di atas aspal basah. Berusaha memeluk kedua lengan nya, ya!

Melihat peristiwa ini membuat mpok Jubaedah mengangkat setinggi mungkin daster nya dan berlari untuk merengkuh Jaemin.

"Mpok,, dingin mpok" Ya! Jaemin benci dengan undara dingin, tubuhnya menggigil namun kening jaemin terasa panas.

"Sini, peluk mpok hmm?"

Jubaedah mengingat kembali dimana tubuh Jaemin kecil ditemukan. Persis seperti ini, meringkuk di bawah udara dingin.

Setelah Jubaedah menenangkan dan memberi sedikit kehangatan pada tubuh Jaemin, tangan lentik Jubaedah membantu Jaemin untuk masuk ke dalam rumah.

"Udah mpok bilangin, kalo kerja itu jangan pakek kulot pendek gini. Trackpants mu mana? Mpok pikir pagi ini kamu pake trackpants deh" jubaedah menatap heran.

"Di rumah Pak Jaehyun, kan tadi nana masak" terang nya dengan bibir gemetaran.

Jubaedah pun berpikir seribu kali lipat, apakah mobil mewah itu membuat jaemin seperti ini?? Apa yang di lakukan si pria berparas rupawan itu pada anak asuh nya ini?

|| F L A S H B A C K ||

Jaemin menggerakkan jemari lentikknya pada safety belt mobil mewah itu.

"Pak, ini bagaimana cara makek nya??" Keluh Jaemin. Sedangkan oknum yang di ajak bicara yakni Mr Lee, tampak acuh saja.

Seakan perkataan Jaemin adalah sebuah angin yang tidak bisa terlihat dan di dengar. Namun bisa dirasakan oleh gendang telinganya yang merasa gatal akan ucapan itu.

Mobil yang di naiki mereka tengah melaju, menerjang dinginnya malam.

"Pak Lee, tolong saya pak" jaemin mulai mengerang, tubuhnya terguncang hebat akibat laju mobil yang perlahan semakin kencang.

"Pak Lee"

"DIAM!!!"

Mr Lee menepis kasar tangan Jaemin yang mengguncang pelan lengannya. Disamping itu, perut jaemin terasa mual karena tidak terbiasa menaiki mobil mewah nan cepat ini.

Jaemin berusaha menenangkan diri, tangan Jaemin meraba-raba knop mobil tersebut. Berusaha membuka nya dan ingin melompat keluar.

"Pak, Nana mohon pak"

"Diam! Karena kamu, saya harus kehilangan waktu untuk berduaan dengan istri saya! Asisten macam apa kamu ini! Bodoh!"

Lalu? Bagaimana dengan waktu istirahat Jaemin yang terbuang percuma hanya untuk membantu mengantarkan bonsai ke rumah Mr Lee?

Hati kecil Jaemin terasa di tusuk puluhan belati, apakah harga diri seseorang dilihat dari banyaknya harta yang dimiliki?

"Harusnya kamu berterimakasih pada saya! Gara-gara kamu, istri saya tidak menyegani saya lagi? Bukankah saya sudah berbaik hati, untuk tidak memberi hukuman padamu perihal se tangkai bunga waktu itu??" Suara bariton Mr Lee membuat Jaemin lemah tidak berdaya.

CANDY || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang