Seoul , 15 years ago
"Mommy, look at his eyes. So pretty, like you"
"Bagaimana caranya kau bisa membuat bayi semanis ini!"
"Ah, aku memang pandai. Tidak seperti mu, kedua anakmu memiliki tampang dominan semua. Hahaha"
"Kau sangat menyebalkan! Awas saja kalau kita sampai besanan!"
"Kelak, Na Kamoto Jaemin akan menjadi anak yang beruntung"
"Seperti doa ku setelah bayi ini di baptis, dia adalah jodoh idaman yang di ciptakan oleh tuhan dari surga"
"Sama Nono, hehe"
"Umur mu sangat jauh sayang! Sedangkan Nana baru lahir"
"Maunya sama Nana"
* * C A N D Y * *
Jaemin duduk termenung sambil mengamati lalu lalang kendaraan yang lewat. Walau Mr Lee di sampingnya, namun ia masih merasa kesepian.
Kalau saja Mpok Jubaedah di sini, mungkin Jaemin bisa menangis sekencang mungkin. Menggejalkan kaki nya, menuntaskan semua tangis nya di ceruk mpok Jubaedah.
Taeyong pernah bilang kalau selagi masih ada Taeyong, Jaemin akan aman.
Tetapi untuk saat ini, Jaemin merasa semakin dekat dengan kematian. Kembali lagi,,,
Entah itu hanya sebuah kiasan atau fiktif belaka, yang jelas di dalam ingatannya saat ini adalah dimana dirinya di bawa oleh perempuan bersurai hitam panjang ke rumahnya yang begitu sederhana.
Setelah sekian lamanya Jaemin di sekap dan di buang begitu saja. Dengan alasan 'bocah penyakitan'
Bahkan Jaemin sempat disiksa sebelum hal itu terjadi.
Belum sempat ia mengetahui siapa pendonor ginjalnya yang masih menjadi misteri, kini sosok Mr Lee pun kerap menambah beban pikirannya pada masa lalu yang begitu pahit dan mencekam. Sebenarnya siapa Mr Lee ini?
"Na" Lelaki itu membuyarkan lamunan.
"Oh, udah sampai. Kalo begitu terimakasih telah mengantarkan saya!" Jaemin segera keluar dari mobil.
Namun setelah keluar dari mobil, tanpa ia sadari bahwa mobil telah berhenti bukan di tokonya atau rumah mpok Jubaedah.
Melainkan sebuah apartemen mewah yang sempat membuatnya mati rasa. Setelah mr Lee memarkirkan mobilnya, dengan cepat ia menggendong Jaemin ala bridal menuju lift lobby.
Membiarkan sebungkus besar aneka permen di tangan Nana menggantung di udara.
Kemudian teringat lagi, disaat tubuh mungil Jaemin di bekap di dalam lift hingga terkulai lemah tidak berdaya. Disaat itulah, Jaemin kembali memejamkan matanya di dalam dada Mr Lee.
Tentu saja hal ini membuat sorot mata mereka yang ada di dalam lift menatap tajam pada sosok Mr Lee yang tampaknya ada sesuatu dengan lelaki digendongannya.
"Jangan takut, hanya sebentar"
Kepala Jaemin bergerak setuju, rematan di punggung Mr Lee terasa semakin kencang seiring lift bergerak naik.
Tidak menunggu waktu lama, kaki Mr Lee bergerak untuk meninggalkan lift itu. Menuju pintu apartemen nya yang terbuka otomatis.
"Mr,,"
"Diam lah, jangan banyak bicara? Dimana akan ku letakan? Wastafel atau meja makan?"
Jaemin bergerak mencubit punggung Mr Lee. "Kenapa anda bawa saya kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY