"Satu masalah belum berlalu, kini tambah lagi dengan kehamilan anakku!" tangan yuta mengepal diatas dinginnya meja kaca sebuah hotel mewah.
"Usia Nana belum matang, operasi di perutnya belum kering! Mengapa kehamilan ini bisa terjadi!?? Apakah anakmu telah menikmati tubuh anakku sebelum dia mempertemukan nya dengan aku!" sorot mata Yuta menatap bengis.
Lee Donghae yang menganggap ini sebagai peristiwa epic pun sedikit terhenyak akan jawaban yang di berikan dari Na Kamoto Yuta.
"Aku tau kalau semua ini berkat anakmu, mempertemukan kembali anak semata wayangku! Tetapi kalo perihal kehamilan, ini sudah termasuk Abnormal!"
"Yuta benar," timpal Chanyeol. "Tidak seharusnya kehamilan itu terjadi, tetapi perihal Nafsu memang kebutuhan biologis yang harus di penuhi. Tanpa melihat situasi" imbuhnya.
Pintu di kamar itu berdecit, seseorang telah memasuki kamar bernuansa mewah tersebut.
"Ayah,," Jaemin langsung duduk di sebelah nya dengan perasaan yang tidak bisa di tebak.
Jaemin tidak lupa untuk tersenyum pada Donghae dan Chanyeol sebagai tanda penyambutan.
"Sudah makan?" Ucap chanyeol.
Jaemin mengangguk, kemudian ia kembali menempelkan pipi nya pada pundak sang ayah.
"Nana mau makan sama ayah, boleh"
Kepla yuta bergerak menoleh ke arah Jaemin, bagaimana bisa seorang Yuta menolak ajakan sang anak. Melihat kedua mata Jaemin saja seperti menangkap raga Winwin di sampingnya.
Yuta mengangguk, mengambil jaket kulitnya dan menggandeng tangan Jaemin. Karena hotel yang di tempati oleh Yuta adalah hotel termewah di jakarta, dengan mudahnya Yuta menemukan sebuah restoran yang cocok untuk anaknya yang tengah mengandung ini.
Kebiasaan tangan nakal Nana kecilnya yang suka mengacak rambut dan menarik-narik hidung ayahnya masih ada sampai saat ini.
Sang ayah memanyunkan bibir nya di depan Jaemin, membuat jaemin ingin mengikat bibir sang ayah dengan karet gelang.
* * C A N D Y * *
Hari ini, jasad yang di duga adalah 'Mina' tersebut telah di kebumikan. Wajah seorang Jeno terlihat berduka pagi ini. Dengan di temani Jaemin dan orang terdekat, kini masalah pembunuhan itu resmi di tutup.
Wajah dari mayat tersebut tengah membusuk, ditemukan beberapa luka robek pada area kewanitaannya dan cambukan di paha.
Namun surai blonde dari mayat tersebut, meyakinkan bahwa itu adalah jasad Mina."Sayang, apa kau tidak ingin menemui pak Sooman?"
Jeno hampir lupa menanyakan keadaan Pak Sooman yang masih membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Nana ikut!"
Tentu saja mobil Jeno melesat cepat bagaikan teleportasi. Langkah nya begitu tergesa menuju ruangan pak Sooman.
Melihat siapa yang datang, membuat lelaki bertubuh gempal itu menggerakan tangannya dengan cepat. Seolah-olah kedatangan Jeno memang sudah diharapkan.
Kondisi pak sooman saat ini masih berbaring di atas brankar.
"Pak,, tetaplah berbaring"
"Lee, tolong eomma tolong eomma"
"Eomma??"
Suasana menjadi hening, air mata pak sooman turun dari kelopak nya.
"Mark dan Mina, dimarahi ketika eomma pulang. Mereka berencana akan membunuh eomma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY