02

12.2K 617 45
                                    

"Nana"

Taeyong berlari ke arah Jaemin yang sedang sibuk menyemprot tanamannya.

"Jangan lari-lari, nanti bukit per-ukean mu bisa ambruk Taey! Ada apa si?"

Sambil mengatur Nafas, taeyong mencengkeram pundak Nana. "Seseorang mencarimu, dia bilang ada hal penting Na"

"Biasa aja napa, kek presiden aja deh heran!"

"Masalahnya dia itu tuan Lee, pria yang waktu itu kamu antarkan pesanannya. Itu loh Na, yang katanya lagi onani di balkon rumah!"

Mata jaemin membelalak lebar. "Oh, Tuan Cabul itu? Mau apa dia nyari gue? Mau praktek lagi, cih!" Jaemin mendecih kesal.

"Gue nggak ngerti Na, yang jelas pak Jaehyun juga manggil kamu!"

Nana masih ingat bunga apa yang Mr Lee pesan kala itu. Bunga mawar hitam dari Turki yang harganya sontak membuat Jantung berpindah tempat.

Jaemin membuka tirai penghubung ruang kerja nya dengan kasar.

Masih terngiang desahan dua sejoli yang miskin tempat itu.

Mata jaemin memicing ke arah Mr Lee yang sedang asik berbincang. Oh, rupanya wanita bernama Mina pun ikut serta.

Jaehyun membalikkan badan, aroma tubuh Nana sangat ia kenali.

"Nana, ada yang ingin saya tanyakan sama kamu"

"To the point saja pak! Nana banyak kerjaan, mana gerabah di dapur numpuk!" Selorohnya, mulutnya yang asal nyeplos membuat Mina menutup telinganya.

Ngadepin Jaemin dengan mulut bocor nya memang harus sabar.

"Nana, apakah benar kamu menitipkan bunga pesanan Mr Lee ke pak satpam waktu itu?" kata Jaehyun, di belakang sana sudah ada Taeyong yang sedang menata hati nya.

Dirinya pun sudah mengetahui dimana letak kesalahan Jaemin, sehingga pak Jaehyun memanggilnya untuk menghadap Mr Lee si pemesan bunga.

"Ya lah, waktu saya tidak banyak pak. Banyak banget bunga yang harus saya antar! Emang kenapa? Bukankah dia sudah membayar!" Jaemin menunjuk Mr Lee yang sedari tadi menatap heran pada nya.

Lebih tepatnya menatap sebal , karena Mina merasa terganggu oleh suara Jaemin yang cempreng itu.

"Seharusnya kamu memberinya langsung pada Mr Lee" tukas Jaehyun.

Jaemin memandang Mina yang nempel-nempel ke suami nya yang sok tampan itu.

"Tidak papa Pak Jaehyun, saya maklumi. Mungkin asisten anda miskin edukasi, bagaimana cara bertutur kata yang sopan dan bagaimana cara menghormati pelanggan" ucapan Mr Lee membuat Jaemin menggulung kemeja nya sebatas lengan, kemudian melangkah lebar pada pria yang usianya tampak lebih matang dari nya.

"Jaga mulut Anda! Bagaimana bisa seorang yang bertahta tinggi seperti anda bisa menghina orang yang berkasta rendah seperti saya!" Pekik Jaemin.

PLAAKK

Tamparan amatir dari tangan Mina mendarat di pipi Jaemin hingga membekas merah. 

"Jaga mulutmu dasar pembantu tidak tau diri!" teriak mina, memberi pembelaan pada suami nya.

Kepala jaemin masih mengarah pada arah tamparan, sambil memegangi pipi bekas tamparan itu tubuhnya pun serasa di peluk oleh seseorang dan membawanya ke dapur.

Jaemin menggerakan kepalanya, memandang ke arah si pria. "Sungchan, sejak kapan kamu disini?"

Di luar sana, Mina menatap kedua netra hitam suami nya yang mengedar seiring pergi nya Jaemin.

"Maafkan asisten saya Mr Lee, karena kecerobohan asisten saya, buket bunga yang anda pesan jadi tidak sempurna. Saya berjanji akan menuntun asisten saya untuk meminta maaf pada anda" jaehyun membungkuk.

Untuk pertama kali nya jaehyun memberikan pembelaan sampai ia merendahkan diri. Hanya untuk Na Jaemin. Seorang yatim piatu yang ia anggap seperti anak sendiri.

"Lain kai jangan seperti itu Na, ingatlah bahwa pelanggan itu adalah raja hmmm?" ucap sungchan sambil mencubit gemas pipi Nana.

Jaemin perlahan mengangguk, air mata tidak bisa ia bendung lagi. Menjadikan pundak Sungchan untuk bersandar adalah Jalan Ninja baginya.

Sungchan : Adik Pak Jaehyun ( 25 )

Jaemin tidak tau perasaan apa yang mewakili nya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak tau perasaan apa yang mewakili nya saat ini. Disamping itu, jaemin pun kesal harus mendapati Tuan Lee si pemesan bunga itu sedang berhubungan intim di balkon rumah.

Mata Jaemin tidak suci lagi.

Apalagi pak Jaehyun saat ini memandangnya datar, tidak ada senyum atau kata yang terucap.

"Tae, aku pulang dulu ya? Bilangin ke pak Jaehyun"

"Serahkan saja padaku Na, pak Jaehyun nggak marah kok" jawab Taeyong.

Taeyong mengantarkan Nana sampai halte bus di depan toko. Kemudian melambaikan tangannya pada Nana ketika buss telah datang.

Na Jaemin tau, dirinya begitu egois. Namun perkara suruh minta maaf gara-gara setangkai bunga layu mah Najis!

Jaemin terlalu mahal untuk hal ini. Sambil mengibarkan pantatnya yang semok itu, jaemin memasuki rumah mpok Jubaedah.

Merebahkan diri diatas bangku kayu panjang di depan tv.

Sofa di rumah mpok jubaedah sudah rusak dan berlubang, jaemin sudah berjanji akan membelikan sofa untuk mpok jubaedah menjelang natal nanti.

* * CANDY * *

Jeno menatap kucing peliharaannya, Papah Donghae telah pergi ke Korea.

Masih terngiang perkataan Donghae perkara turunan yang membuat Jeno bimbang untuk menjalani hidup nya.

"Honey, wanna have fun?" Mina membuyarkan lamunan.

"Oh, sure? Are you free?"

"Yeaah,,"

Mina menarik tali bathrobe nya, telanjang di depan suami nya.

Mr Lee atau pria yang kerap di panggil Jeno itu pun langsung menyerbu kedua bukit sintal istri nya, menggiringnya menuju kamar dengan ciuman panas.

Tubuh Mina terbaring di atas ranjang, kedua kaki ia buka lebar. Tampaklah jambang hitam yang tumbuh di area vaginanya, lumayan lebat.

"Ohh Daddy aaahhhh" racau mina, ketika jeno hanya memberinya ciuman hingga leher saja.

Padahal bibir bawah mina ( V ) sudah gatal ingin di porak-porandakan.

"Daddyyhh" tangan Mina menjelajah area gundukan di balik celana bokser suami nya, namun tubuh jeno kian menghindar.

Mina memandang jeno setengah kesal, ketika jeno menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

"Sudah malam, besok aku harus bekerja"

Jeno mengalungkan tangannya ke perut Mina, kedua mata Jeno terasa berat.

"Baiklah, how about morning sex daddy!" Tawar mina sambil melumat cuping telinga Jeno.

"Aku tidak Janji, tidurlah"




Tbc

CANDY || NOMIN 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang