"Mr Lee"
Jaemin mundur satu langkah, dimana dirinya menolak gravitasi untuk mempersilahkan masuk pada pria itu.
Di saat yang bersamaan, pak Jaehyun pun menarik pundak Jaemin. Menyuruhnya duduk kembali di kursinya.
Pria yang berdiri di ambang pintu itupun dipersilahkan masuk oleh pak Jaehyun. Untuk bergabung dengan mereka.
"Mr Lee, sudikah anda bergabung dengan kami?" Jaehyun memberi tempat duduknya, pada pria yang tentunya sangat disegani tersebut.
Mr Lee mengangguk, masih ada rasa canggung dengan Jaemin yang memfokuskan pandangan pada menu di depannya.
Begitu pula seorang wanita yang kerap menyendokkan nasi pada piring kosong Jaemin. Siapa wanita itu? Gumam mr Lee.
"Sebenarnya kedatangan saya kemari, hanya untuk mengambil bonsai pesanan saya" tutur mr Lee.
Jaehyun menaruh dagunya pada kepalan tangannya. "Tetapi anda tidak perlu kemari tuan, tinggal telfon saja dan saya bisa mengantarkannya" Jaehyun memandang Jaemin. "Apa, ada sesuatu yang penting selain itu?"
Mr Lee menyorot tajam, pada sosok Jaehyun yang datar itu. Merasa di tekan oleh sebuah pertanyaan yang lolos dari si pemilik toko bunga itu.
"Tentu saja tidak" tegasnya.
"Maaf kalau saya lancang"
"Aku hanya menunggu istri ku tertidur, karena tidak mungkin aku meninggalkannya dalam keadaan terjaga"
Jaehyun tersenyum mendengarnya. "Anda begitu penyayang, dan lucu. Mengapa tidak anda ikat saja istri anda dan bawalah kemanapun anda pergi? Apakah kepergian anda kemari, adalah kesempatan anda di waktu tidur sang istri"
Mr Lee Jeno pun ternganga, akan jawaban yang tidak terbesit sebelumnya di dalam otak.
Dahi mr Lee berkerut, "maksud anda?"
"Tidak, Happy New year Mr Lee Jeno. Cheeerrrsss!"
Jaehyun mengangkat gelas berisi wine setinggi-tingginya, disusul Jaemin yang berdiri dan menyentuh gelas itu dengan gelas miliknya.
"Semoga pak Jaehyun diberkati Tuhan, Nana sayang pak Jaehyun"
"Taeyong juga sayang banget sama bapak, semoga tidak ada kesedihan di tahun baru ini untuk selamanya" taeyong berdiri.
Hanya ada raut binar dari kedua mata mpok Jubaedah mengetahui Jaemin yang begitu antusiasnya.
Bunyi dentingan gelas mereka saling beradu, namun Jaemin tidak menurunkan tangannya. Masih dengan gelas mungil yang ia genggam setinggi mungkin.
Tingg
Ya, Mr Lee Jeno berdiri dan menyentuh gelas Jaemin.
Begitu khidmatnya makan malam kali ini. Semua hidangan telah habis, Jaemin merasa puas.
Dirinya merebahkan diri diatas dinginnya lantai dapur, tidak menghiraukan Mr Lee yang sedari tadi mondar-mandir untuk mencari pintu toilet.
Jaemin fokus pada ponselnya sambil nyengir kuda.
Siluet Mr Lee membuat Jaemin memberanikan diri untuk menatapnya. "Bapak ngapain!" Sentak Jaemin. Emang kalo ngomong tidak pernah pelan.
"Toilet, dimana"
"Dihati saya pak, emang bapak ndak liat tuh di depan ada pintu hello kitty? Nah itu toilet" kedua mata Jaemin berotasi. "Kebelet pipis ya?" imbuhnya.
Mr Lee tidak menjawab, langkahnya begitu garang. Memasuki kamar mandi bernuansa hello kitty itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY