Sungguh peristiwa yang begitu langka, dimana Mr Lee tidak memberikan reaksi apa-apa ketika tangan Jaemin perlahan memijit pelipisnya.
Begitu juga Jaemin yang telah berhasil memanggil seorang dokter untuk memberikan obat pada pasiennya ini.
"Terimakasih anak muda, apakah anda masih tergolong keluarga Mr Lee?" Ucap Dokter bernama Wonwoo.
Jaemin tersenyum kecut. "Bukan, saya hanya pengunjung"
"Baiklah, kalau begitu saya pamit"
Dokter itu telah pergi meninggalkan ruangan. Beruntung sampai saat ini, belum muncul tanda-tanda bahwa nyawa Jaemin terancam bahaya. Kedatangan Mina contohnya, selain itu jaemin hanya bisa pasrah.
"Saya pamit Mr Lee, semoga uang ini bisa mengganti kesalahan saya dan mpok saya. Sekali lagi, saya minta maaf"
"Ambil uangmu! Aku tidak membutuhkan uangmu, pergilah!"
Jaemin tetap bersikukuh, untuk tidak mengambil uang itu dan meninggalkannya disana.
"Apa kau ini tuli!! Ambil uangmu!"
"Tidak"
"Na JAEMIN!!"
Jaemin mendengus kesal, berbalik arah menghadap Mr Lee kembali. "Anda sangat keras kepala!"
"Kamu juga! Bawa uang receh mu ini, mejaku jadi kotor!"
"Apakah anda seorang amnesia? Siapa yang membersihkan meja anda kalau bukan saya! Harusnya anda memberi uang Tip pada saya!" jaemin mulai kesal dibuatnya.
Dengan nyalang, ia mengambil uang itu kembali. "Semoga anda cepat sembuh! Saya permisi"
"MPOK MU SAYA BEBASKAN, SETELAH INI JANGAN LAGI ADA NIATAN UNTUK MENEMUI SAYA"
Tidak ada perasaan yang mampu di utarakan, selain rasa bersyukur Jaemin yang rela bersujud di depan Mr Lee yang duduk di brankar itu.
"Terimakasih Mr Lee, saya berjanji tidak akan mengganggu kehidupan anda" ucap Jaemin sambil memegangi perutnya.
Bahkan ia melupakan waktunya untuk meminum obat.
Di luar ruangan, seorang wanita yang bernama Mina tampak menangis sesenggukan. Melihat betapa jalangnya seorang Jaemin yang bersujud tanpa ada rasa malu di depan suami nya.
Kemudian di waktu yang sama, Mark menarik pundak mina untuk menyingkir dari sana. Mencari persembunyian yang aman seolah-olah mereka tidak mengetahui kedatangan Jaemin.
"Bukankah aku sudah menawarkan kerjasama untukmu?" ucap mark sambil menghisap nikotin.
Ya, mereka telah berada di parkiran mobil. Mina yang baru saja menyelesaikan hubungan panas nya dengan Mark di sebuah hotel mewah pun melihat dengan mata kepala sendiri bahwa pujaan hatinya telah berhasil Jaemin luluhkan.
"Kau ini tidak mungkin bisa hamil, dan aku percaya bahwa Jaemin adalah kaum submissive yang begitu subur?" Mark tersenyum remeh.
"Jaga ucapanmu Mark! Kau pun sudah menikmati tubuhku,!! Lagipula, suami ku mana mungkin menyukai sesama pria! Dia bukan biseks sepertimu!"
"Aku akan mendapatkan lelaki itu, agar kau bisa kembali dengan adikku. Bagaimana?? Aku rasa, Jeno telah kecewa dengan perlakuanmu yang gegabah itu. Menampar pipi pria yang begitu cantik, dan uhhhh" Mark tertawa, membayangkan betapa indahnya isi dari pakaian yang membalut tubuh Jaemin. Hanya dengan memandang nya saja mampu membuatnya melayang.
"Tetapi suami mu sedang mengandung! Kau ini gila!!" Ketus Mina, mengetahui Mark sudah memiliki Haechan yang tengah hamil tua.
"Seorang dominan bisa pergi kapan saja kalau menemukan sesuatu yang menarik, sama seperti mu Mina. Aku sebagai kakak iparmu pun kau lahap hahaha! Bukankah aku menarik?" Tegas Mark sambil membuang puntung rokoknya sembarangan. "Kita ini sama-sama pendosa Mina"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY