Jaemin menghela nafas panjang. Bagaimana bisa seorang mpok Jubaedah dengan ringannya tertawa lepas, setelah puluhan polisi membawanya ke kantor dan mengamankannya.
"Sudahlah, Nana tidak perlu menangis. Masih ada bapak disini" ucap Jaehyun sambil mengusap kepala Jaemin.
Namun tangis itu semakin kencang. Ditariknya kepala Jaemin untuk bersandar di dada.
"Na, kamu tau nggak apa penyebab Bapak bisa putus sama mpok Jubaedah??"
Kepala Jaemin terangkat, pada sosok Jaehyun yang menatapnya penuh keseriusan. Jaemin merasakan tubuh nya berpindah, duduk diatas sofa atas bantuan pak Jaehyun yang menggiring tubuhnya.
"Nana masih ingat? Umur berapa Nana bertemu dengan mpok Jubaedah?"
Suasana tidak lagi senyap, ketika Taeyong pun ikut gabung dengan mereka. Perihal penangkapan mpok Jubaedah membuat Taeyong dan Yoona tuai simpati pada Jaemin.
Jaehyun masih mengingat tragedi penemuan Jaemin waktu itu, bibir kering dengan wajah nya yang pucat tampak mengerikan di bawah gemuruhnya badai.
Serta secarik surat yang tidak sengaja Jaehyun temukan, di saku Jaemin kala itu.
"Siapa yang ingin mengadopsi ku? Seorang bocah dengan penyakit ginjal yang merepotkan orang tua ku?"
Begitulah sepenggal kalimat yang membuat hati mpok Jubaedah terasa di remat oleh kejamnya dunia.
Saat ini hanya ada Jaemin yang siap mendengarkan kisah percintaan Pak Jaehyun dengan mpoknya itu.
"Jubaedah, sebelumnya adalah mantan narapidana"
"Hah???" Bukan suara Jaemin, melainkan taeyong yang mulai mendekatkan diri dengan Jaemin.
Siapa tau, lelaki bersurai coklat itu butuh penenang. Yakni pundak taeyong yang siap menerima tangis nya kapan saja.
"Ya, ini sangat lucu bagi saya" Jaehyun tertawa lepas. Namun suaranya begitu sumbang.
"Jubaedah yang dulu pernah menjadi pacar saya, adalah seorang wanita malam. Kesehariannya kalo nggak mangkal ya main ke rumah saya!" Lanjutnya.
"Terus, kok bisa dipenjara pak? Pasti karena bapak kan!?" Sarkas taeyong sambil nunjuk Jaehyun.
"Tentu saja tidak, di usia nya yang masih menginjak kepalan dua, dia harus di tangkap dan menjalani hukuman. Karena membunuh mantan kekasihnya"
"Astaga!!! Mpok Jubaedah keren!" Lanjut si taeyong. "Kok bisa pak??"
"Itu semua karena uang hasil jual diri, di curi oleh mantan kekasihnya. Hal itu yang membuat Jubaedah kesetanan lalu menikam pria itu"
"Kalo boleh tau, siapa nama mantan mpok jubaedah pak???" Ujar taeyong semakin penasaran.
Terlihat kedua mata Jaemin berkaca-kaca, menatap yakin pada sosok Jaehyun untuk melanjutkan kata-katanya.
Tetapi itu tidak membuat Jaehyun berucap, beliau tetap bungkam.
"Kau bisa bertanya pada mpok Jubaedah"
"Terus, berapa lama mpok menjalani masa hukuman itu pak?"
Jaehyun semakin terpojokkan, oleh pertanyaan bak wartawan yang lolos dari mulut taeyong.
"Sepuluh tahun, Jubaedah keluar dari penjara ketika berumur tiga puluh tahun. Tapi kecantikan dan sifatnya yang suka mengasah golok, masih berlaku untuk saat ini"
"Dan disaat bapak membawa nya pulang dari tahanan, hujan turun dengan lebat. Disertai gemuruh petir dan angin. Saat itu bapak yang hanya memakai motor supra, harus berhenti di sebuah ruko terbengkalai. Dan disaat itu juga, Tuhan memberi kita seorang malaikat bernama Jaemin" terang pak Jaehyun, bersamaan dengan itu air mata pak Jaehyun pun membasahi pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY