Please, maafkan penulis di part ini 🥀
Kalian percaya bahwa karma itu ada kan?Kepergian Mr Lee dari kedai kopi berhasil menginterupsi sungchan, si pemilik kedai kopi itu.
Begitu juga Taeyong yang sedari tadi menjadi pendengar yang baik atas perbincangan mereka. Hal itu sontak menjadi pembelaan untuk dirinya, karena apa yang taeyong pikirkan adalah benar.
Ponsel Jaemin telah bersentuhan dengan kulit Mr Lee.
"Uchan!" Taeyong menarik lengan Sungchan yang sudah memakai helm hitam.
"Apa Taey, aku sangat buru-buru"
"Berhati-hatilah," di genggamnya tangan hangat nan gemetar milik sungchan.
Kepala sungchan bergerak menyetujui dengan saran Taeyong.
Setelah sungchan pergi, Taeyong mendekati pak Jaehyun yang bersusah payah untuk tidak menjatuhkan air dari pelupuk mata nya.
"Pak Jaehyun" taeyong mengibaskan tangannya di depan Jaehyun.
Pandangan pria berkepalan empat ini terlihat kosong.
"Pak,,"
"Ah, Taey. Duduklah, mau minum apa? Biar bapak buatkan hm??"
Kedua tangan Jaehyun telah di genggam oleh karyawan baru nya ini. "Tetaplah disini, hari ini saya hanya ingin menemani bapak"
"Itu adalah tugas mu yang sebenarnya," jaehyun tertawa. "Lalu, dari mana kamu? Tumben cantik, biasanya kalo di tempat kerja kamu begitu buluk dan bau asam" imbuhnya. Berusaha meredam tangis nya dengan tawa sengak.
"Bapak ini menyebalkan, saya baru pulang dari rumah sakit. Nemuin Nana, eh liat sungchan juga disana"
"Sungchan?" alis pak Jaehyun terangkat satu.
"Ya Pak, Sungchan adik bapak"
"Terus,? Kenapa mata mu sembab? Apa kamu habis menangis?"
|| F L A S H - B A C K ||
"Nana, kalo begitu Taey pulang dulu ya??" Ucap Taeyong sambil mengusap surai coklat sahabatnya ini. "Lain kali bawa jaket Na, sekarang udara dingin adalah musuhku. Karena sudah berani membuat temanku ini sakit" tegas taeyong.
Jaemin tersenyum tipis. Kedua mata jaemin berair, mengingat peristiwa malam itu.
Taeyong berjalan menyusuri koridor. Saat itu, mpok Jubaedah telah kembali pada huniannya karena harus mengurus hewan ternak nya.
Sedangkan pak Jaehyun, masih di selimuti rasa bersalahnya pun memilih pulang, karena mengetahui Taeyong akan mengunjungi Jaemin.
Kedua mata bermanik golden brown milik Taeyong pun menangkap sosok yang ia kenali masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Sungchan" bisik taeyong.
Langkah taeyong berjalan pelan menuju depan ruang tersebut yang kebetulan tidak di kunci.
"Apakah Sungchan mengenal dokter itu?"
Taeyong sengaja memasang pendengaran setajam mungkin, bertujuan untuk menangkap pembicaraan mereka berdua yang begitu serius.
"Ren, bagaimana hasilnya"
"Seperti yang kamu ketahui sebelumnya, bahwa pasien yang bernama Jaemin terlalu rentan dengan hawa dingin" dokter itu terlihat membuka sebuah map coklat. "Saya telah merahasiakan semua ini, sesuai perintah anda" tuturnya lagi.
"Saya pernah melihat Nana, selalu memegangi perut bagian bawah kanan" terang sungchan.
"Ya, itu yang perlu kita pantau. Karena hasil urinalysis pagi ini saya menemukan sebuah issue bahwa jaemin___"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
Lãng mạnHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY