Jaemin mendarat di sofa empuk dengan selamat. Kemudian kedua matanya terpana akan karpet bulu leopard yang begitu halus dan berbulu lebat. Membuat Jaemin langsung terjun kesana dan duduk bersila.
Kamar Mr Lee yang begitu mewah, karena Jaemin tau bahwa yang di huni oleh Mr Lee saat ini adalah apartemen mewah. Jaemin bisa memandang atap toko pak Jaehyun dari jendela apartemen, begitu juga kedai kopi Sungchan di sebelahnya. Kini telah gelap gulita.
Mr Lee telah mengganti piyama, begitu juga Jaemin yang melepas hoddie Mr Lee dari tubuhnya dan berganti dengan kaos lengan panjang milik Mr Lee.
"Apa kamu lupa, untuk membawa jaket dari rumah? Bagaimana kalo kamu kedinginan terus sakit? Siapa yang disalahkan? Kasir?" Perkataan Mr Lee tertuju pada shopping centre yang barusan di kunjungi.
"Terus ngapain kamu duduk di karpet seperti itu! Apa kamu tidak mengerti bahwa itu kotor hah!?"
"Terus saya harus duduk di mana pak?"
"Di atap apartemen!"
Jaemin tersenyum, apakah mr Lee mulai memperhatikannya? Ah, mimpi apa Jaemin ini?
Mr Lee membuka bingkisan Sushi yang ia beli. Kemudian memberi Jaemin satu kotak lengkap dengan washabi dan soy sauce.
"Makanlah, jangan sampai kamu mati di kamar saya"
Jaemin mengendus makanan itu layaknya seekor kucing. "Lho, ini ikan mentah? Kenapa tidak dimasak dulu?" Protes Jaemin.
"Itu sushi, kamu tidak pernah makan?"
Jaemin menggeleng ragu, dada jaemin kembali berdebar ketika Mr Lee mulai menggerakkan sumpit di tangannya.
Sekepal nasi lengkap dengan daging ikan warna merah hampir mendarat di mulutnya, namun ditepis oleh Jaemin.
"Bapak jangan makan ikan mentah, bapak itu manusia bukan kucing!"
Mr Lee seakan ingin melahap manusia bernama Jaemin ini mentah-mentah. Menggantikan makan malamnya yang terbuang begitu saja.
"Apa yang kamu lakukan! Bodoh sekali! Sudah ku katakan ini sushi!"
"Iya tapi ikannya digoreng dulu pak, jangan mentah gini. Nana buatin nasi goreng aja ya, jangan di makan pak ini nggak baik!"
Jaemin begitu Kasihan melihat Mr Lee yang akan memakan daging mentah itu, dengan besarnya rasa simpati yang dimiliki, dirinya pun bergegas menuju dapur di apartemen itu.
Kebetulan dapur Mr Lee di lengkapi oleh bahan makanan yang pastinya sudah disediakan dari sana nya.
Dengan terampilnya Jaemin meracik bumbu nasi goreng sederhana. Berbagai macam toping seperti sosis, bakso dan udang pun ia gunakan sebagai pelengkap masakannya.
Mr Lee melihat punggung Jaemin bergerak kesana-kemari, beserta spatula di tangannya.
Tidak lupa. Jaemin juga menemukan beberapa sayuran disana seperti selada dan tomat.
Pada waktu yang sama, Mr Lee melihat tas kesayangan Jaemin tergeletak diatas meja dapur. Bisa di katakan bahwa tas itu sedikit basah karena saat jaemin duduk di halte, hujan turun dengan lebat.
Tangan Mr Lee mengangkat tas itu. Mengobrak-abrik seisinya, ponsel blekberi Jaemin pun basah dan mati.
Kemudian sesuatu berhasil membuatnya semakin ingin mengetahui siapa Jaemin sebenarnya. Dan mengapa anak itu bisa di adopsi oleh orang yang begitu sederhana. Sedangkan kalau diamati baik-baik, kata JAEMIN dalam bahasa Korea adalah "ambisi yang membaja". Sama dengan sifat keras kepala Jaemin yang selalu ingin tau walau edukasi yang dimiliki sangat minor.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
Roman d'amourHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY