Hotel bintang lima menjadi tujuan utama Mr Lee untuk membuang segala penatnya.
Aroma rumah sakit dan obat-obatan yang harus di konsumsi tentu saja membuat nya semakin tidak betah lagi untuk hidup di dunia ini.Tubuh atletisnya menghadap kaca selebar badannya, pemandangan hiruk pikuk kota Jakarta menemani nya di kala senja yang perlahan ditelan malam.
Tentu saja dengan kemampuan nya, mr Lee berhasil beralibi pada sang istri perihal dirinya lebih memilih menginap di hotel dari pada rumah pribadi."Aku ada acara di luar kota"
"Tidak papa sayang, berhati-hatilah" ucap Mina yang nampaknya tidak keberatan.
Namun hotel yang Mr Lee tempati saat ini, begitu dekat dengan J Florist. Tempat dimana Pak Jaehyun tinggal dan mengais kekayaan disana.
"Mr Lee tolong saya!!"
"Saya duduk di belakang saja, saya tidak suka dingin!!"
"Mpok saya, memecahkan kaca di rumah mewah anda!!"
"Terimakasih Mr Lee! Saya berjanji tidak akan mengganggu kehidupan anda!"
Pria bermarga Lee itu kembali memegang kepalanya. Kemudian teringat kembali perkataan yang terlontar dari mulut Jaemin bahwa dirinya sungguh keras kepala.
Diambilnya obat yang masih berada di dalam luggage. Kemudian ia tuang pada tangan kosongnya sesuai dosis yang disarankan.
"Mengingat ocehannya saja membuatku pening" gumam Jeno.
Detik itu juga, hidangan makan malam yang berada di atas meja sederhana pak Jaehyun pun kembali terlintas di benaknya.
Mr Lee memegangi perutnya. "Mengapa aku tiba-tiba lapar" gumamnya keheranan.
Setelah cukup beristirahat, Mr Lee memutuskan untuk keluar. Membeli apa saja yang bisa ia santap di malam hari.
* * C A N D Y * *
"Nasi goreng buatan Nana emang juara" Taeyong tuai pujian, satu piring besar telah ludes dalam hitungan menit.
Jaemin tersenyum, memutar badannya. Sebuah spatula pun masih ada di genggaman. "Apakah aku ini calon suami idaman?"
"Emangnya kamu punya pacar Na?"
"Belum, hehe" Jaemin kembali mencuci gerabah hingga bersih. Saat ini mereka masih di toko Pak Jaehyun.
"Oya, persedian bahan makanan udah tipis Taey. Sepertinya sore ini aku akan berbelanja di N-Mart"
"Boleh saja, tapi perlu di inget ya Na. Kalo troli belanjaan tuh di dorong bukan di tarik dari belakang"
Jaemin tertawa, maklum saja bahwa dirniya memang minim edukasi. Masuk ke dalam shopping center bisa di hitung pake jari. Enakan juga ke pasar bisa tawar-menawar. Lah ini tempat shopping , harga paten.
Seperti biasa, Taeyong selalu mengantarkan Jaemin ke halte bus depan toko.
Setelah Jaemin sampai, sesuai petuah Sahabatnya ia pun mendorong troli belanjaan sambil mengedarkan pandang.
Jaemin bergerak mengambil beras, minyak, daging kaleng, sayuran dan tidak lupa miyak goreng.
"Totalnya berapa mass?"
"Tiga ratus empat puluh nona"
"Ih! Aing teh cowo"
"Tapi kok manis banget, bener deh kagak boong"

KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY || NOMIN 🔞 END
RomanceHATE BECOME LOVE STRAIGHT BECOME GAY Warning : ADULT STORY