◄• 8 •►

5.8K 1K 124
                                    

Jam istirahat kedua sedang berjalan.
5 laki-laki yang disatukan oleh sekolah ini tengah menghabiskan waktu di rooftop sekolah.

"Ja, besok bawain pilox item, ya." suara Kalandra terdengar ditengah hembusan angin yang tenang.

Raja yang sedang bercermin di ponsel menoleh mendengar nama panggilannya disebut.
"Lo nyuruh gue?"

Kalandra menjawabnya dengan dengusan.

"Iya, iya, gue bawain. Gitu aja ngambek." sahut Raja cepat tanpa melihat wajah Kalandra.

"Tumben si Aruna gak ngintilin Hazel. Mana tuh cewek?" tanya Raja menyadari Hazel anteng ditempat.

Hazel melirik sinis, Raja sepertinya ingin merusak suasana hatinya saat ini.

Jaden tertawa kecil, "Mancing mancing aja lo, Ja. Aruna juga punya temen cewek kali."

Helaan nafas terdengar, Hazel yang berdiri tiba tiba menjadi pusat perhatian keempat lelaki lainnya.

"Orang bangun pake ngagetin segala." celetuk Athan yang sedang bermain ponsel.

Hazel merapihkan dasinya yang miring kemudian melangkah pergi.

"Mau kemana, Jel?" Jaden bertanya sembari tatapannya mengikuti punggung Hazel.

"Nyari cewek." setelah itu Hazel benar benar hilang dari pandangan empat laki laki yang langsung menganga mendengar kalimat Hazel barusan.

Raja melirik Jaden yang juga menatap pintu. "Den, adek lo?"

Jaden menerjap mencoba fokus, "Sumpah, gue merinding. Kita mesti ikutin sekarang!" Jaden bangun, menyusul terburu buru diikuti teman temannya yang lain.

Beralih pada Hazel di waktu yang bersamaan.
Hazel yang notabenenya adalah anak IPS menginjakkan kaki di koridor MIPA jelas menjadi sorotan publik.

Matanya berkelana menatap setiap papan nama kelas diatas pintu. Hingga ia menemukan 11 MIPA 2 yang dicarinya.

Tok.. Tok..

Ketukannya menjadi titik perhatian satu kelas tersebut. Jeritan terkejut yang terdengar hampir saja merusak telinga Hazel.

"Ada Kaynara?" tanya Hazel menatap ke sekeliling kelas.

Bisik bisik pun terdengar hingga akhirnya pemilik nama melangkah kedepan Hazel.

Kaynara mendongak melihat Hazel yang menatapnya, banyak jeritan tertahan ketika Hazel menatap Kaynara lama.

"Mau ngomongin-"

"Ikut gue." Hazel melangkah pergi duluan, Kaynara pun mengikuti dengan langkah pendeknya.

Tak jauh dari sana, Jaden dan yang lainnya semakin penasaran dengan apa yang akan dilakukan Hazel.

"Curiga Hazel pacaran dibelakang kita." celetuk Athan melihat Hazel yang pergi diikuti seorang perempuan.

"Gak mungkin," elak Jaden dengan cepat, ia tahu Hazel itu aslinya bagaimana.
Hey! Ia ini kembarannya!

Takut tertinggal jejak, Jaden pun kembali mengejar Hazel bermaksud membuntuti.

Dibelakang gedung perpustakaan yang kosong, Hazel menjadikan tempat tersebut tujuan yang aman.

"Mau ngomongin kucing sampe ngumpet gini," ucap Kaynara pelan seraya menahan tawa, apalagi dilihatnya wajah Hazel yang datar tetapi tingkahnya terlihat menggemaskan.

"Kucingnya gimana?" Hazel bersuara.

Kaynara mengangguk, "Aman, udah sembuh juga jadi bakal gue lepas. Boleh, kan?"

Hello, Hazelnut! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang