◄• 30 •►

5.4K 1.2K 182
                                    

Vote 1k langsung update bisa gaa

• ° •

Hazelnut🥜

| jam 8 gue ksna

okayy ayang beb |


Selesai menjawab, mata Aruna langsung melirik kearah sudut kiri atas ponselnya yang menampakkan jam digital.

19.45
15 menit lagi menuju datangnya Hazel.

Aruna langsung melempar puntung rokok disela dua jarinya yang belum lama ia nikmati kearah samping rumahnya. Buru buru perempuan itu menuju kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencari pakaian ganti.

Selesai dengan urusan bersih bersih, Aruna mengambil permen yang ia stok sebanyak banyaknya di laci make up kemudian ia makan dua permen rasa mint. Kebiasaan barunya selama sebulan ini.
Walau merepotkan, Aruna harus tetap menyembunyikannya dari Hazel. Ia takut melihat Hazel yang saat itu. Pinjam katanya? Memangnya lelaki itu paham?

Bersiap siap untuk bertemu Hazel menghabiskan waktu 5 menit. Aruna menyemprotkan parfum dengan aroma khas dirinya yang seperti biasanya barulah ia turun ke lantai bawah untuk menyambut Hazel didepan rumah.

"Wangi banget, mau kemana?"

Mendengar suara tersebut Aruna terlojak kaget. Perempuan dengan baju lengan pendek berwarna merah muda pudar berbalik melihat Luna, Mamanya memakai bathrobe terlihat baru selesai mandi.

Aruna menyengir, "Kirain Runa gak ada Mama. Runa mau ketemu Hazel didepan sebentar, boleh?"

Luna tersenyum kemudian mengangguk, "Ketemu doang sampe wangi banget. Dasar anak muda." kekeh Luna diakhir.

Aruna tertawa, "Tuh, Mama tau." Luna menggeleng lalu melangkah menuju kamarnya. Aruna pun melanjutkan langkahnya menuju pintu depan.

Pas sekali saat ia membuka pintu, sebuah motor berhenti didepan pagar. Aruna pun segera memakai sandalnya lalu berlari membukakan pagar.

"Halo, Hazelnut!" sapanya dengan riang.

Hazel mengangguk lalu lelaki itu mengangkat sebuah paperbag besar dan memberikannya pada Aruna.

"Eh, banyak banget. Gak ribet bawa segini banyak besok?" tanya Aruna yang menerima pemberian Hazel.

Kening Hazel terlihat mengernyit. "Bawa kemana? Itu buat lo."

"Hah?" Aruna semakin tidak mengerti. Hazel ini maksudnya apa? Jangan setengah setengah, Aruna mohon.

Lelaki itu menyalakan mesin motor kemudian mengisyaratkan Aruna untuk naik motornya. "Ayo belanja."

Selalu tidak dapat ditebak.
Aruna menghela nafas menanggapinya. "Lo beli sebanyak ini bukan buat kemah besok tapi buat gue semua?"

Kepala Hazel mengangguk polos, "Kenapa? Salah?"

"Enggak, Jelnut. Gue yang salah gak paham pemikiran lo. Bentar gue izin Mama dulu." Aruna masuk kedalam rumahnya lalu kembali dengan tampilan yang berbeda, rambut perempuan itu dikuncir kuda.

Hello, Hazelnut! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang