◄• 41 •►

5.3K 1.1K 357
                                    

Today is my birthday, wishnya semoga Hazel bisa dinovelin kayak bapaknya💗

Happy reading♡
Jangan lupa VOTE!

• ° • ♡ • ° •

Runa

| maaf

Pesan dari Aruna hanya dibaca Hazel.
Lelaki dengan poni yang menutupi kening itu membuang nafas kasar.

Masalah lelaki itu hanya satu.
Alen.

Hubungannya dengan Aruna menjadi seperti ini karena manusia bernama Alen yang merupakan samsak tinjunya ketika laki laki itu menyakiti Camella. Namun kini kabar mengejutkannya adalah, Camella tidak berbicara terlebih dahulu kalau sudah berpacaran dengan Alen, laki laki yang menyakiti Camella sendiri.

Camella bodoh.

Ting.

Hazel melihat ponselnya lagi.
Alisnya terangkat saat melihat pesan masuk dari nomer telepon yang tak dikenal.

0897-654x-xxxx

| damai bang
| gue tobat, biarin gue sm mella
ttp pcrn

sp? |

| alen

Hazel langsung memutar bola mata.
Damai katanya?

lwn gue |
kl lo mnang gue ksh mella |
lo klh gue bkin mninggl |

Hazel mematikan ponselnya lalu ia tinggal tidur.
Kepalanya pusing.

Dunia hari ini sangat jahat, hanya Mamanya yang baik.

Sebelum dirinya benar benar terlelap, tangannya segera mengambil ponsel dan mengetikkan sesuatu pada ruang pesan Aruna.

g dmaafin |
cium dl br maafan |

Hanya ingin.
Hazel pun tertidur.

🥜🥜🥜

Hari menjelang malam.

Seorang lelaki dengan jersey futsal kebanggaannya terduduk beristirahat setelah habis 1 babak bermain.

"Zel, ada yang nungguin, tuh." seorang lelaki datang memberi kabar. Hazel mendongak kemudian melihat kearah jari telunjuk Leon menunjuk.

Mata Hazel menyipit melihat Alen berdiri diluar lapangan dengan pakaian santai.
Senyum miring Hazel terukir, ayo lihat keberanian si pemberani ini.

Hazel bangkit, membawa sebotol air kemudian ia minum setengahnya. Barulah ia melangkah mendekati Alen.

"Bang, gue kesini bukan buat berantem. Damai sumpah, Bang." Alen membuka percakapan duluan begitu Hazel mendekat.

Hello, Hazelnut! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang