Chapter [ 8 ]

4K 483 37
                                    

"Nggak skating lo?" Jongseong bertanya sekedar berbasa-basi sembari membuka kaleng soda miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak skating lo?" Jongseong bertanya sekedar berbasa-basi sembari membuka kaleng soda miliknya.

Sunghoon yang tengah sibuk menganggumi permen jelly warna-warni dengan bentuk boneka itu lantas beralih menatap Jongseong. "Nggak." Dia menggeleng.

"Bolos?" Jongseong menenggak sedikit minumannya.

"Aku libur."

"Bisa nggak sih, lo-gue aja?"

Sambil mengunyah jelly nya Sunghoon berucap, "Kenapa?" Tanyanya seperti orang polos.

Jongseong mengangkat bahunya tak acuh. "Aneh aja."

Melihat respon itu Sunghoon hanya bisa tersenyum maklum, "Aku ngerasa perlu ngehormatin orang-orang yang peduli sama aku." Ujarnya sambil meletakan dua boneka jelly di atas meja minimarket itu.

"Gue nggak peduli sama lo."

"Mama kamu peduli sama aku, ayah kamu. Keluarga Ka Jongseong itu udah bikin hari-hari aku nggak begitu berat setelah kepergian orang tua ku." Jelas Sunghoon panjang lebar.

Lantas Jongseong tertawa pelan. "Lo beda banget ya sama kata orang-orang, figuran lo bahkan terlalu asing di televisi kalo itu dibandingin sama di kehidupan nyata."

"Kamu suka nonton pertandingan ku?" Manik pemuda itu seketika berbinar.

Raut wajah Jongseong langsung terlihat lempeng. "Nggak, pernah sekali doang, itu pun gue lagi gabut."

"Kalau gitu ceritain, aku di televisi dan di kehidupan nyata itu gimana?" Sunghoon bersemangat, melipat tangannya di atas meja. Tanpa dia sadar, dia mulai terbiasa dan menikmati waktu bersama Jongseong.

Tidak ada lagi rasa tak nyaman, rasa takut yang berakhir menegangkan.

"Well, tentang lo yang punya julukan bak pangeran itu udah seterkenal itu, secara lo atlet nasional. Gue akuin sih, lo lumayan berkharisma di televisi, keliatan kayak cowok bertanggung jawab, tegas, dan sedikit dingin." Setelah mengatakan itu tiba-tiba saja Jongseong tertawa.

Raut wajah Sunghoon yang semula terlihat berbunga-bunga mendengar pujian Jongseong seketika sirna. "Kok ketawa?"

"Gue ngebayangin kalo para pendukung lo tau gimana lo yang sebenarnya. Jauh dari kata keren. Lemah, manja, cengeng—"

"Kak Jongseong!" Sela Sunghoon mulai kesal.

Namun Jongseong tetap melanjutkan ucapannya sambil sibuk menghindar dari serangan Sunghoon.
"Nyatanya beda jauh. Dibandingkan pangeran, lo lebih cocok jadi putri bangsawan nggak sih? Ahahaha." Tawa Jongseong pecah melihat reaksi Sunghoon. Dia puas menjahili anak itu.

Dia, baik? [ JayHoon ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang