Chapter [ 28 ]

3.6K 374 40
                                    

Warn!✖️
Gue nggak mau ngambil risiko, dan gue nggak mau tanggung jawab! Kalo ada anak di bawah umur, ya! Part ini bakal ada yg kotornya—walaupun mungkin nggak seberapa, tapi gue udah peringatin dari pertama!

Kalo jijik, get out! Gue nggak terima hinaan!—lo nggak kalah hina btw.

First,

First,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🏁

8 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8 tahun yang lalu..

Bocah laki-laki bertubuh kurus itu sudah dengan bahu yang bergetar, tidak ada hentinya terisak pelan sambil memeluk lututnya di pojok ruangan.

Sedangkan seorang pria, dengan kemeja berantakannya itu, tidak ada hentinya menenggak miras, sebelum kemudian meletakannya dengan kasar ke atas meja.

Bocah itu terjengit, kaget. Dengan sorot penuh ketakutan, dia melirik ke arah sang ayah dengan manik memerahnya yang sembab. Entah sudah berapa lama ia menangis.

Wajah anak itu bahkan dipenuhi dengan luka lebam, lututnya lecet, dan sikunya robek, menampilkan darah yang sudah mulai mengering.

"Berhenti menangis, sialan!" Pria itu geram, semakin pusing dan muak mendengar isakan putranya.

Sunghoon mendekap mulutnya, namun sayangnya isakan itu justru semakin menjadi-jadi, dia takut ketika kembali bertemu dengan tatapan iblis ayahnya.

Prangg!!

Tangis Sunghoon semakin pecah, dia setengah menjerit ketika sebuah botol kaca miras di lempar hingga menghantam tembok yang berada di dekatnya, sukses membuat pipi Sunghoon terluka, terkena goresan dari serpihan kaca itu.

"Kamu! Benar-benar nggak berguna! Merugikan!" Pria itu beranjak mendekat, iblis kembali menguasai dirinya, hasrat gilanya kembali datang.

Berakhir dengan rambut anak itu yang dijambak, lalu ditarik, diseret di atas lantai yang dipenuhi dengan serpihan beling dari pecahan botol miras, membuat jeritan bocah itu semakin menggema di ruangan maskulin itu.

Dia, baik? [ JayHoon ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang