Chapter [ 17 ]

3.6K 437 33
                                    

Sunoo seketika melotot heboh, dia sudah menganga—refleks mengeluarkan permen bertangkainya dari dalam mulut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo seketika melotot heboh, dia sudah menganga—refleks mengeluarkan permen bertangkainya dari dalam mulut.

"Dasar norak! Jaman apa ini, anjir!" Serunya langsung ketika melihat isi dari loker Sunghoon yang jauh dari kata baik.

Sunghoon pun sama terkejutnya. Baru saja dia membuka loker, dan lokernya sudah dipenuhi dengan sampah, juga coretan-coretan mengandung kata-kata kasar.

"Kurang ajar! Siapa orangnya, siapa?! Biar gue kasih pelajaran." Sunoo sudah mengancang, mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan tampang siap berkelahi.

Berbeda dengan Sunghoon yang kembali dengan wajah datarnya. Pemuda itu lantas segera memperbaiki peralatannya yang berantakan, buku-bukunya bahkan sudah sobek.

Seketika ia menghela nafas pelan. Bagaimana bisa semua buku pelajaran yang dia tinggal menjadi seperti ini. Masa iya, dia harus mengulang semua catatannya.

Sunoo sudah sibuk membantu Sunghoon, dengan mulut yang tidak ada hentinya mengoceh. Sesekali ia memelototi siswa yang menatap heran ke arahnya dan Sunghoon.

Jangan heran jika musuh Sunoo itu banyak di sekolah, dia bukan tipe penjilat yang mengharapkan orang-orang di sekitarnya ingin berteman dengannya.

Dia selalu bersikap waspada, karena banyak nenek sihir di sekolah ini—seperti itu prinsipnya. Sunoo tidak sudi jika harus diinjak-injak.

"Eh!" Sunoo seketika berseru saat melihat Jongseong melewatinya. "Pacar lo ini! Tolongin, kek!  Malah main nyelonong aja!" Serunya, sontak membuat Sunghoon menoleh, sebelum pada akhirnya menatap ke arah Jongseong.

Raut wajah pemuda itu berubah, seperti—canggung, mungkin. Sunghoon lantas mengalihkan perhatiannya, menghindar dari tatapan Jongseong, dan kembali pada lokernya.

"Gue nggak papa, Sunoo—"

"Siapa?" Jongseong menyergah ucapan Sunghoon.

"Kalo tau juga orangnya bakal gue labrak sekarang." Sunoo menyandar di loker seperti preman penagih hutang yang tengah menunggu target.

"Rusak semua?" Tiba-tiba saja Jongseong melangkah mendekat, meraih salah satu buku tulis yang Sunghoon tumpuk di lengannya.

"Nggak papa." Tidak biasanya dia bersikap seperti ini di depan Jongseong. Mungkin dia merasa tidak punya harga diri, bisa-bisanya Jongseong melihatnya dalam situasi memalukannya seperti ini.

Seumur hidupnya, Sunghoon tidak pernah diperlakukan seperti ini. Dibully? Dulu dia hanya menerima pujian, dan penghormatan dari orang-orang.

Tapi sekarang? Entahlah, kenapa rasanya tuhan seperti baru saja mengujinya.

Jongseong tidak sengaja membaca kata demi kata yang ditulis dengan tinta merah di loker Sunghoon.

Dia, baik? [ JayHoon ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang