Chapter [ 26 ]

3.4K 418 54
                                    

"Ini balasannya buat gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini balasannya buat gue."

Soobin sontak menoleh, memperhatikan Sunghoon yang masih memandang lurus ke depan, dengan tatapan tenangnya.

Pemuda itu lantas melanjutkan ucapannya. "Adek lo pergi, karna gue—"

"Perlu berapa kali lagi gue bilang?" Sergah yang lebih tua seketika, "Adek gue, tewas karna kecelakaan. Lo emang ngerace sama dia di malam itu, tapi bukan berarti kecelakaannya karna lo ." Soobin hampir jengah. Harus seperti apa lagi dia mengatakannya agar Sunghoon mengerti.

Sunghoon tak bergeming.

"Berhenti nyalahin diri lo, buat sesuatu yang bukan atas dasar kesalahan lo, Sunghoon." Ujar yang lebih tua lagi, mempertegas.

Pemuda itu menghela nafasnya pelan, lalu dia menoleh untuk menatap Soobin. "Soonic gue?" Sengaja dia mengganti topik, tidak mau mendengar ocehan Soobin yang pasti akan berlanjut jika keduanya terus membahas tentang masa lalu kelam itu.

"Hancur, nggak usah pake ditanya." Sahut Soobin menggebu. "Mending lo beli yang baru."

"Nggak ada duit—"

Ctakkk!

"Aiss, bang!" Sunghoon meringis, mengusap keningnya yang baru saja dijitak, sudah dengan tatapan protes.

"Nggak ada duit mata lo, gue tau harta yang ditinggalin sama orang tua lo ngalahin dollar." Sinisnya.

Sunghoon mendengkus, pemuda itu kembali menyandar di bangku panjang taman rumah sakit itu. "Tapi gue serius, tuhan benci banget kayaknya sama gue."

Soobin mengernyit.

"Giliran gue dapat sesuatu yang gue mau, malah diambil. Kenapa tuhan ngambil mereka, kenapa nggak ngambil ay—"

"Sttt!" Soobin langsung menempel jari telunjuknya di depan bibir Sunghoon, hingga membuat ucapan pemuda itu tertahan. "Nggak boleh gitu, mau gimana pun juga dia tetap ayah kandung lo."

Sunghoon mendesis, mendorong tangan yang lebih tua menjauh dari hadapannya. "Jangan coba-coba lo ngingetin gue tentang hal yang nggak penting." Ketusnya.

"Surga, neraka?"

"Neraka."

Seketika Soobin terkekeh, Sunghoon masih tidak berubah ternyata, masih saja dengan pendiriannya. Dibandingkan malaikat, lelaki itu lebih memilih untuk menjadi iblis.

"Sejahat itu dunia sama lo, sampe sesuatu yang baik pun lo anggap nggak layak."

Sunghoon menoleh, kembali menatap Soobin. "Jangan bego, buat ngehadapin sesuatu yang kejam, lo harus jauh lebih kejam."

🚬 🏁 🚬

Seketika Jongseong mengangkat wajahnya yang semula menelungkup di atas lipatan tangan.

Dia, baik? [ JayHoon ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang