Chapter [ 29 ]

3.2K 362 21
                                    

Jongseong mengendarai mobilnya dengan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongseong mengendarai mobilnya dengan tenang. Sesekali ia memandang ke arah Sunghoon yang sejak tadi hanya memejamkan mata.

Penampilan lelaki itu benar-benar berantakan, kemeja kebesaran sebatas paha yang kumal—menutupi celana pendeknya, sebelumnya paha Sunghoon terekspos, tapi sudah ditutup oleh jaket milik Jongseong.

Sudut bibirnya bahkan menampilkan luka robek yang mengering, dan setiap melihat itu, rasanya emosi Jongseong memuncak.

Pemuda kelahiran Seattle itu dapat melihat tangan Sunghoon masih setengah bergetar. Lantas ia meraih tangan yang—lagi-lagi dipasang perban itu. Padahal luka bekas kecelakaan semalam belum benar-benar pulih.

Jongseong sangat prihatin dengan apa yang Sunghoon alami.

"Kasian? Sama aku?" Sunghoon membuka matanya, lalu menoleh untuk menatap Jongseong.

Dan Jongseong, tak bergeming.

Ada banyak manusia yang tidak suka dikasihani di dunia ini, bagaimana jika Sunghoon salah satunya. Walaupun faktanya, dia memang kasihan terhadap anak itu.

Sunghoon terkekeh, mengingat ucapannya beberapa hari yang lalu terhadap Jongseong. "Bisa-bisanya aku bilang kamu cowok brengsek yang udah pernah unboxing cewek. Padahal aku sendiri jauh lebih kotor daripada itu."

Sontak saja Jongseong menoleh, entah kenapa senyuman pemuda itu justru membuatnya merasa risih. Jongseong benci topeng yang Sunghoon buat, Jongseong benci Sunghoon berlagak seakan ia baik-baik saja.

"Dulu aku dibeli sama Mama Mona di kasino itu, di hari pelelangan jalang?" Sunghoon tertawa, lucu sekali dia mengaku sebagai jalang di depan orang yang ia cintai. Sangat buruk. "Karna mereka kasian liat aku yang masih kecil, yaa.. berakhir dengan aku jadi anak angkat mereka. Bayarannya lumayan besar, makanya Mama kandung aku setuju. Dia tau suatu saat nanti sumber uangnya ini bakal balik ke sana, dengan cara liciknya itu, jadi dia nggak keberatan kalo aku pergi, hidup sama keluarga lain."

"Dia udah ngatur semuanya. Pada dasarnya, semua yang ada di sekitar aku, itu dia yang kendaliin." Sunghoon beralih menatap tangannya yang masih digenggam oleh Jongseong. "Aku udah rusak, kak. Jauh sebelum aku dewasa—"

"Ayo jadi pacar beneran gue."

Sontak Sunghoon langsung menoleh ke arah Jongseong. Kali ini ia tidak bisa lagi menutupi keterkejutannya. Apa-apaan anak Amerika ini. Jelas-jelas Sunghoon sudah mengatakan semua tentang keburukannya—dia jalang yang sudah ternodai, Ibunya pengusaha Kasino yang tidak punya hati—dan Jongseong, yang dia pikir akan jijik, kenapa justru—

"Sinting." Sunghoon langsung membuang muka. Padahal niatnya sengaja ingin membuat Jongseong benci terhadapnya, agar dia bisa pergi meninggalkan keluarga Park dengan perasan tenang. Dia tidak lupa ancaman Ibunya, jika dirinya terus bersama keluarga Park, mereka akan berada dalam bahaya.

Dia, baik? [ JayHoon ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang