Chapter [ 9 ]

3.8K 450 26
                                    

"Minyak goreng udah, selay nanas, terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minyak goreng udah, selay nanas, terus.." Pemuda itu terlihat sibuk memperhatikan catatan belanjaannya. "Tissue udah?"

"Hm."

"Okey, selesai." Sunghoon memasukan kembali catatan belanjanya ke dalam saku celana. Ini nyonyak Park sendiri yang menyuruhnya belanja bulanan.

Sebelum benar-benar menghampiri kasir, Sunghoon berhenti di freezer, dan memilih beberapa es krim.

"Ngapain banyak-banyak? Di rumah masih ada es krim." Jongseong mengomentari.

Tanpa sadar, raut wajah Sunghoon berubah masam. "Tapi varian rasanya nggak ada yang aku mau."

"Kembaliin, ambil satu aja."

Belum sempat Sunghoon menggubris, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang menghampiri mereka.

"Kakak, pacarnya jangan dimarah, dong!" Anak itu menarik-narik ujung baju Jongseong, berusaha menatap garang ke arah yang lebih tinggi.

Jongseung justru tersenyum misterius, lalu dia sedikit berjongkok untuk menyejajarkan wajahnya dengan anak polos itu.

"Dek, suka permen karet nggak?"

Anak itu mengangguk. "Suka!"

Seketika Sunghoon melotot, melihat Jongseong mengambil sebungkus kondom dari rak yang tak jauh darinya. Kemudian memberi benda haram itu kepada anak laki-laki itu.

"Heh, kak Jongseong!" Tegur Sunghoon langsung.

Tidak mempedulikan Sunghoon, "Ini, bawa. Minta mama bayar, rasanya enak loh."

Cepat-cepat Sunghoon menghampiri anak itu. Lalu merebut kondom yang berada di tangan si bocah. "Adek, ini nggak enak, rasanya pait, kakak ini boong," Dia menunjuk Jongseong. "Ini aja, ya. Rasanya lebih enakk." Sunghoon memberikan es krimnya.

Tatapan anak itu berbinar, dan langsung menerimanya. "Makasih kakak cantik!" Serunya, kemudian berlari pergi.

Sunghoon langsung memukul pelan lengan Jongseong yang justru mentertawakan anak kecil itu karena mau saja menerima kondom darinya.

"Kamu apa-apaan sih?"

"Habisnya, masih bocil berani ngatur-ngatur gue." Sahut Jongseong tak peduli, dan kembali mendorong trolinya.

Sunghoon melangkah, menyusul lelaki itu. "Tapi anak itu bener, kok."

"Maksud lo bener, lo pacar gue, gitu?" Jongseong menaikan alisnya, beralih menatap Sunghoon.

Cepat-cepat pemuda itu menggeleng. "Bukan bukan. Maksud aku, kalo punya pacar jangan dimarahin."

"Iya suka-suka gue. Kalo pacar gue modelan lo, perlu gue marahin tiap hari." Sahut Jongseong santai.

"Jahat."

🚬 🏁 🚬

"Hiksss... Kai mukul orang."

Dia, baik? [ JayHoon ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang