Chapter (11) Dia

744 73 4
                                    

"Katanya cabang, kalau ini sih punya nama sendiri." Katarina tak habis pikir, apa pekerjaannya begitu banyak sampai melupakan hal penting begini?

"Nyonya, mereka sudah siap." Airaa kembali setelah beberapa saat meninggalkan dirinya di mobil.

"Harusnya tidak perlu begitu repot." Melihat para karyawan berbaris menyambut kedatangannya yang mendadak, Katarina tidak menginginkan orang-orang ini, hah ..., dia sangat tidak sopan. Sudah tahu dibawah kaki tapi seolah dia adalah kepala.

"Mari, Nyonya Ferrero." Seorang pemudi mengarahkan Katarina untuk segera memasuki lift. "Sekarang tengah rapat, jadi saya yang menyambut Anda Nyonya Ferrero." Jelasnya.

Katarina menyerengitkan dahinya, "rapat? Sekarang jam berapa?"

"Tepat jam 7, Nyonya."

"Memangnya jam kantor pulang pergi jam berapa?"

"Jam 6 sampai 11 malam. Jika lembur bisa sampai 2 pagi."

Katarina melongok, yang benar saja! Tapi kok dia ada di rumah tepat jam pulang kantor ya?

"Kau kurus sekali. Perhatikan jadwal makan dan tidur. Dan segera lah ambil cuti."

"Itu mana mungkin, Nyonya, pekerjaan saya sampai beberapa bulan kedepan tidak bisa ditinggalkan."

"Hidup bukan hanya untuk kerja, sekretaris Dira. Luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga."

Ting

Tanpa mengindahkan sekretaris Nandira yang terpaku, Katarina segera melangkahkan kakinya keluar dari lift. Perusahaan ini dibawah Valencia sedikit, hanya sedikit. Dia yang memegang ini semua, Katarina tidak akan biarkan dia menikmati.

Puk

"Ikuti saja apa yang nyonya katakan." Airaa menepuk pundak sang sekretaris

"Hah ...." Helaan napas panjang Nandira serukan. Bos yang suka kerja rodi itu mana mungkin mengizinkan!

"Sekretaris Dira, cepatlah!"

"Iya!" Nandira berlari kecil menyusul Nyonya Ferrero dan sistennya itu yang sudah tampak mengecil.

Sesampainya di depan ruang pimpinan, Nandira mempersilahkan Nyonya Ferrero untuk menunggu di dalam. Sebentar lagi rapat selesai. "Nyonya ingin minum teh atau kopi?"

"Pesankan matcha dan cheesecake. Masing-masing dua."

"Eh?" Nandira membulatkan matanya. Apa dia salah dengar? Sekian banyak orang-orang mungkin cuma sekian persen yang menyukai matcha. Dirinya pun tak suka cairan berwarna hijau itu.

"Pesankan saja." Bisik Airaa membuat Nandira sedikit terkejut

Menilik jam yang melingkar ditangannya, lebih sekitar 20 menit dirinya menunggu. Kenapa orang ini mengesalkan sekali! Apa perlu ia mengadu? Hm ....

Ceklek

"Maaf membuat Anda menunggu lama, Nyonya Ferrero" suara berat dari laki-laki paru baya Langsung menyapa pendengaran Katarina

Huh ... kenapa dia langsung datang? Apa ingin sekali disebut panjang umur? Batin Katarina tak rela

"Rapat apa masih jam 7 pagi?" Tanpa basa-basi Katarina langsung bertanya

"Kita harus ngejar target untuk musim ini. Ada beberapa desain yang tidak sesuai, dan perlu dirombak ulang."

"Oh, tentu. Itu memang harus segera diperbaiki. Keteledoran Anda memang tidak pantas."

Uhuk!

Terkejut atas ucapan Nyonya Ferrero, ditambah rasa tak sedap menjalar di pangkal tenggorokannya, tentu bisa membuat dirinya terbatuk hebat dan hampir memuntahkan isi perutnya.

Peran Antagonis ° JenRina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang