Siang itu semua orang terdekat baik pihak Katarina maupun pihak Jeevans datang ke rumah sakit. Jeevans hanya ingin menunjukkan kepada seluruh anggota keluarga bahwa keluarga Ferrero kehilangan satu lagi anggota keluarga mereka. Yena terlihat pucat dengan alat medis yang sudah terlepas dari tubuhnya. Yena tidak terselamatkan karena wanita itu terlamban ditangani dengan kondisi luka parah, akibatnya Yena meninggal dunia karena kekurangan darah. Tidak ada suara tangisan di sana, hanya pandangan kosong dari seluruh anggota keluarga, peran wanita itu tidak cukup membuat orang-orang bersimpati atas kepergiannya, mengingat dia selalu mengacau akhir-akhir ini.
Kalau diperhatikan, Yena adalah wanita malang yang terpaksa pergi dengan cara mengenaskan karena ulah keegoisannya sendiri. Mungkin wanita itu bisa hidup tenang kalau dia berdamai dengan keadaan dan memilih jalan hidup yang baru. Lagipula Yena seperti terobsesi dengan Jeevans dengan alasan yang abu-abu. Dia tidak rela Jeevans dengan orang lain tapi sebenarnya dia tidak secinta itu terhadap Jeevans, hanya tidak ingin Jeevans berpaling darinya. Entahlah apa tujuan hidupnya kedepannya jikalau dia masih bernapas.
Lalu, kabar kematian Yena menjadi kabar baik untuk Deviana maupun Jihan, yang secara tidak langsung kedua wanita ini adalah boneka yang dikendalikan oleh Yena demi wanita itu aman dan mejadikan keduanya seolah tamengnya. Dalam hal ini, Jihan lah yang paling bahagia. Bahkan, jika Yena masih hidup, Jihan sudah membuat rencana membalas perbuatan Yena padanya. Yah, dia keduluan oleh Katarina ternyata.
Setelah pemakaman Yena selesai, seluruh anggota keluarga kembali ke rumah masing-masing, pun Katarina ikut ke rumah kedua orang tuanya dengan Jeevans yang dengan berat hati baik Suho, Lucy, maupun Hyunjin mengizinkan untuk Jeevans tinggal bersama mereka. Bagaimana tidak, Katarina benar-benar tidak bisa jauh dari Jeevans, ibu hamil itu menempel ibaratkan lintah.
"Langsung mandi, lalu istirahat. Kamu tidak boleh terlalu lelah." Jeevans menghalangi niat istrinya yang hampir terlelap dengan terduduk di sofa kamar mereka.
"Aku kehabisan tenaga." Gumam Katarina.
Tanpa berbicaran apa pun lagi, Jeevans menggendong istrinya membawanya ke kamar mandi. Katarina yang tidak siap dengan gerakan tiba-tiba itu jelas saja kaget.
"Tidur saja. Biar aku yang memandikan." Ucap Jeevans yang mengurungkan rengekan protes siap Katarina layangkan.
Karena terlalu lelah Katarina membiarkan apa yang dilakukan suaminya itu. Walaupun jelas dia tidak bisa tidur dengan segala sentuhan yang Jeevans lakukan guna membersihkan dirinya. Sesekali Katarina memukul tangan yang menyentuh beberapa bagian sensitifnya, ya walaupun hal itu bukan karena Jeevans berniat menggodanya. Dirasa cukup, Jeevans membalut tubuh Katarina dengan handuk, membawanya keluar dari kamar mandi. Mendudukkan istrinya itu di ranjang sebelum mengambil hair dryer.
"Mau menggunakan pakaian apa?" Tanya Jeevans disela kegiatannya mengerikan rambut Katarina.
"Aku tidak mau pakai apa pun." Jawab Katarina yang mendapatakan kerenyitan bingung dari Jeevans.
"Ini dingin, nanti kalian sakit." Jeeavns menyuarakan ketidaksetujuannya.
"Kan ada kamu. Aku akan tidur dengan memelukmu." Katarina tetap pada pendiriannya.
"Ya sudah, cepat masuk ke dalam selimut. Aku mandi sebentar."
"Baik, Daddy." Katarina dengan patuh mengikuti perintah suaminya. Sedangkan Jeevans terdiam kaku mendengar sebutan baru yang disematkan Katarina untuknya. "Kok masih di sini?" Katarina melihat Jeevans bingung.
"Ini mau pergi kok."
Sampai Jeevans selesai mandi, Katarina bahkan belum memejamkan matanya, padahal kelihatan sekali kalau dia sudah mengantuk. Jeevans sampai buru-buru dengan hanya menggunakan celana tanpa atasan, segera menuju istrinya yang sudah merentangkan tangan untuk menyambutnya.
"Kenapa masih menunggu? Matamu sudah kecil begitu." Ucap Jeevans, dia ikut masuk ke dalam selimut, menarik tubuh istrinya itu mendekapnya untuk berbagi kehangatan.
"Ingin peluk." Rengek Katarina.
"Manjanya ibu hamil satu ini." Gemas, Jeevans tidak tahan untuk tidak menciumi seluruh wajah Katarina yang entah kenapa malam ini terlihat lucu dimatanya. Sampai-sampai Katarina menahan wajah Jeevans untuk menghentikan aksi menyebalkan itu.
"Ini keinginan anakmu, ya. Kalau aku malas sekali dekat-dekat dengan orang lamban mengambil keputusan sepertimu." Sindirnya telak.
"Aku tidak perduli, yang penting kamu milikku."
"Dasar tidak tahu malu."
"Ya, itu memang aku."
_^_
Jeevans memang tahu kalau keluarga Kim terlibat bisnis hitam dan putih seperti menantu mereka satunya, Hwang Hyunjin. Namun dia tetap saja terkejut melihat anak buah Kim latihan dengan menggunakan katana, alih-alih latihan menembak.
"Untung aku tidak ditebas dengan katana." Gumam Jeevans menatap ngeri orang-orang latihan yang seperti bernafsu sekali untuk menebas lawan latihannya.
"Kenapa malah berdiri di sini, ayo pergi. Nanti appa malah menyuruhmu ikut latihan kalau dia melihatmu di sini." Ucap Katarina menarik Jeevans menjauh dari sana. Walaupun Jeevans menyebalkan, tetap saja dia yang akan repot jika terjadi sesuatu lagi dengan Jeevans. Soalnya Jeevans sekarang punya backing yang kuat bahkan sebelum lahir hingga menyusahkan dirinya.
"Kalau mereka latihan begitu sampai ada yang meninggal bagaimana?" Tanya Jeevans penasaran.
"Itu resiko mereka."
"Serius?" Jeevans terkejut sekaligus merinding.
"Ya begitulah, mau bagaimana lagi?" Tanya Katarina balik.
Topik itu berhenti sampai di sana saja. Jeevans tampak sibuk memeriksa email yang diberikan oleh sekretarisnya, cukup pusing atas ketidakhadirannya cukup lama. Sedangkan Katarina bersandar kepada Jeevans sembari menikmati cemilannya tidak menghiraukan kesibukan Jeevans. Hari ini untuk yang pertama kalinya Katarina ikut ke F.E Valencia Group yang merupakan perusahaan induk keluarga Ferrero, Katarina hanya sering berkunjung ke Vanessia atau University yang dikelola oleh Eric.
Katarina tadinya meminta Hendery untuk memberitahukan jangan ada penyambutan apa pun setibanya keduanya di Valencia, jujur saja Katarina sedang tidak ingin bertemu dengan orang banyak. Hanya saja dia tidak bisa jauh dari Jeevans, makanya tetap ingin ikut ke kantor.
_^_

KAMU SEDANG MEMBACA
Peran Antagonis ° JenRina
Romans(Belum revisi) Katarina yang terkenal akan pribadi lemah lembut membuat dirinya disukai banyak orang. Tetapi sejatinya manusia tidak ada yang sempurna, meski begitu Katarina adalah tipe orang yang sekali bicara langsung ngena ke jantung apabila dia...