Kami pernah berhujan berdua mungkin dia masih ingat dingin nya. Menusuk tulang, mengkerut kan jari tapi senyum nya menghangatkan ku. Dan kini terasa sangat dingin lagi saat aku merindukan nya. Kita pernah bermain berdua, menari dan bernyanyi lagu yang hanya untuknya saja. Walau telah usang ditelan hari, kini kunyanyikan lagi karena rindu yang datang padaku.
Ternyata melupakan tidak semudah hanya ucapan, dan merelakan tidak seperti sekedar melepaskan. Rindu yang datang tidak hanya menyiksaku tapi juga membuat ku berpikir tentang apa yang dia lakukan. Aku tahu dia tidak membenci ku ketika dia tahu aku menyukai wanita, lalu sekarang apa yang membuatnya menjauh?. Apa dia takut pandangan orang lain tentangku jika masih berteman denganku? Apa dia lebih mementingkan citranya dari pada persahabatan kita.
Hari berlalu begitu cepat, setelah kejadian itu berangkat sekolah menjadi hal terakhir yang ingin ku lakukan. Menghadapi tatapan jijik dari adik kelas, meja yang dipenuhi surat caci maki, dan sindiran menyebalkan dari teman sekelas membuatku terbiasa menghadapi neraka dunia. Kini sudah 4 hari berlalu dan aku mulai terbiasa dengan ini, tapi tidak dengan merindukan nya.
Kanya selalu menemaniku diwaktu istirahat, dia selalu duduk disamping ku memeluk tubuhku melihat wajahku. Sedang aku hanya membaca buku yang entah untuk apa aku membaca itu. Sepertinya kanya sudah benar-benar move on dari irma, kini dia telah memberikan hatinya sepenuhnya untukku. Bagaimana dia bisa melakukan itu? Aku harap aku juga bisa melupakan kinan seperti dia melupakan irma, orang yang sempat kanya cintai.
"Aku sudah ga merah lagi" ucap kanya disaat dia memeluk tubuhku dan menyandarkan kepalanya dibahu ku.
"Terus?" Jawab ku yang tengah fokus membaca buku di tanganku.
"Aku sudah membersihkan nya"
Aku mulai mengerti apa maksud pernyataan nya. "Terus?" Tanyaku berpura-pura tidak mengerti apa yang dia maksud.
"Tidak kah kamu punya keinginan untuk melakukan apa yang pasangan itu lakukan" gumamnya disambut suara desahan seorang wanita di belakang, di balik rak buku yang terdengar jelas ditelinga kami.
"Kanya" aku memanggilnya sebelum aku menghela nafas lalu menutup buku yang sedang ku baca. "Perpustakaan bukan tempat untuk bercinta" jelas ku sambil mengelus-elus kepalanya.
Kanya menegakkan kepalanya dengan wajah cemberutnya, melipatkan tangannya "siapa yang perduli dengan itu" gumamnya sambil menatapku sinis.
Aku berdiri dan membawa buku yang belum selesai ku baca. Berjalan menuju rak buku untuk mengembalikan buku ke tempat asalnya. Kanya tersenyum melihatku, ia lalu mengikuti langkahku dan merangkul tanganku.
"I love you" ucapnya dengan senyuman manisnya.
Aku menghadap kanya yang tidak bisa berhenti tersenyum setelah aku meletakkan buku. Tatapan matanya tertuju di bibirku, aku menggigit bibir untuk menggodanya. Dia tidak bisa menahan bibirnya untuk mendekati ku, aku mendorongnya menjaga jarak diantara kami. Ia melangkah mundur karena dorongan ku, tangannya memegang pinggangku seakan tidak membiarkanku jauh darinya.
Langkahnya terhentikan tembok membuatnya harus segera bersiap akan serangan ku. Punggungnya bersandar di tembok, kedua tangannya menarik pinggangku seakan masih ada jarak yang harus ditutup meski badanku sudah menyatu dengannya. Bibirnya merindukan sentuhan bibirku namun tinggi badannya tak cukup mampu untuk menggapai bibirku. Tangan nya mencoba membantu menutupi jarak diantara bibir kami, mendorong kepalaku untuk menunduk dan mencium ku.
Aku tersenyum melihat itu namun dia langsung menggigit bibir bawahku, mencoba untuk membuka mulutku untuk menemukan lidahku. Tatapan matanya seakan mengatakan bahwa dia benar-benar menginginkan ku.
Aku mencoba menikmati ciuman itu mencari rasa seperti yang ku dapatkan ketika kinan mencium ku. Mungkin ini akan terasa sangat jahat dimana aku mencari rasa yang sama di orang yang berbeda ketika aku tidak akan mendapatkan ciuman dari kinan lagi. Tapi aku tidak menemukan rasa itu entah sudah berapa kali aku melakukannya dengan kanya tetap saja aku tidak akan menemukan kinan di dalamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Peran (GirlxGirl)
Poetry18+ (GirlxGirl) [On Going] First publish (14-12-2022) Original story by @sadartsy. Deskripsi: Sudah 2 tahun lebih aku menyimpan rasa pada kinan sahabatku, kini aku ingin mencoba mengungkapkan perasaanku kepada kinan. Tapi sebelum aku bisa mengungkap...