Jangan lupa follow sadartsy ya guys, biar dapet notifikasi update chapter terbaru.
Selamat membaca...
**
"Langit dan Laut"
Pernah kah kau berfikir tentang hebatnya senja?
Dimana langit dan laut menjadi jingga
Dan aku dan kamu menjadi kita.
Sialnya; kau dan aku tak pernah terpikir ke sana.
Pun kau dan aku tak pernah jadi kita--
Akhirnya aku bisa tertidur, terbaring terkapar menuju mimpi yang semakin dalam. Setelah lelah berlomba dengan bulan, seakan ingin menunjukan siapa pemilik malam. Ragaku begitu lelah entah apa yang menguras semua tenaga?. Sedang otakku tak dapat berhenti bekerja, bahkan saat tubuh dan mataku terlelap. Lagi dan lagi aku kembali ke dunia mimpi, entah sudah berapa kali aku bermimpi semenjak hari itu. Tapi biarlah itu terjadi, sebab hanya dengan itu aku mampu melihatnya tanpa perlu merasa sedih.
Kini tubuhku mulai merasa pengap, mengeluarkan keringat yang mulai membasahi bajuku. Matahari sudah tepat di performa terbaiknya. Hingga kini suhu panas menyelimuti kamarku, tiada angin yang dapat menembus jendelaku. Gorden jendela yang tertutup menghambat cahaya untuk menerangi kamarku. Menjadikannya gelap, semakin sesak dan pengap.
Aku lalu terbangun, perlahan membuka mataku. Hanya sedikit cahaya yang ku lihat saat itu, tapi cukup untuk melihat semua kekacauan di dalam kamarku. Ini sungguh menjijikkan, baju kotor yamg ku gunakan semalam berserakan di lantai, kotak kemasan martabak terbuka lebar dengan semut di sekelilingnya. Aku menarik nafas panjang melihat itu semua, sembari menekuk badan menduduki bantal.
"Oh my god" keluhku sambil mengusap wajah. Ku raba kanan dan kiri sprei kasurku, mencari keberadaan alat komunikasi modern itu. Hingga sampailah tangan di bawah bantalku mengambil handphone lalu melihat pesan didalamnya.
Notification,
[Bunda]
"Tadi bunda di telfon bu lisa" 2 hours ago
"katanya ini hari terakhir kamu izin sakit, kalo besok kamu ga masuk lagi, harus ada surat dari izin dokter, kalo ga terpaksa di alpa-in" 2 hours ago.----
[Kanya Kalista Derana]
"Nanti sore?" 4 hours ago.
"Emang kamu udah sembuh?" 4 hours ago.----
Aku tidak terlalu terkejut dengan informasi yang disampaikan bunda karena aku juga sudah siap untuk kembali menghadapi semua ini. Ku matikan layar handphone, lalu bergerak membuka gorden jendela kamarku.
"Huft..."
"Lets do it, noya" gumamku berusaha menyemangati diriku sendiri. Aku menurunkan kaki dari kasur, lalu berdiri bersiap membersihkan semua kekacauan ini.
--
Tak terasa waktu cepat berlalu, matahari yang tadinya tegap bersinar sangar kini menunduk sedikit meredupkan sinarnya. Angin berhembus masuk melewati jendelaku, membawa udara hangat dari luar masuk ke dalam hati dan pikiranku. Mengusir semua ragu dan sedihku, yang tak kunjung hilang sepanjang malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Peran (GirlxGirl)
Poetry18+ (GirlxGirl) [On Going] First publish (14-12-2022) Original story by @sadartsy. Deskripsi: Sudah 2 tahun lebih aku menyimpan rasa pada kinan sahabatku, kini aku ingin mencoba mengungkapkan perasaanku kepada kinan. Tapi sebelum aku bisa mengungkap...