Mall dengan nama "tengah kota grandmall" ini sudah menjadi tempat pilihan bagi penduduk kota ini untuk berlibur, menghabiskan waktu bersama orang orang yang mereka sayangi. Selain karena lokasi mall ini yang sesuai dengan namanya, yaitu terletak di tengah pusat kota. Juga karena lengkapnya fasilitas yang disediakan pada mall ini, seperti bioskop, rumah hantu, wahana ice skating, hotel, restoran dan lain lain. Bahkan beberapa kali basemen gedung ini juga digunakan untuk tempat konser atau festival musik. Oleh karena itu mall ini akan selalu dipenuhi, terutama di hari weekend.
Mall semakin penuh dengan bertambahnya pengunjung yang datang karena hujan telah berhenti. Beberapa keluarga terlihat menghabiskan waktu liburnya untuk berbelanja bersama atau hanya sekedar menikmati menonton film di bioskop. Begitu juga dengan beberapa pasangan remaja, berusaha tampil cantik dan ganteng di depan pasangannya. Wangi parfum yang sangat harum untuk memberi kesan yang baik kepada pasangan nya. Begitu juga dengan pasangan di depan kami, seperti dunia hanya milik mereka berdua.
Kami masih menikmati makanan yang sudah kami pesan ditengah tengah ramai nya pengunjung restoran ini. Suara pengunjung lain menjadi musik pengiring untuk kami menikmati makanan khas jepang ini. Ditambah suasana meja kami yang sunyi karena sibuk dengan makanan kami masing masing.
Miko dan naomi saling berbagi makanan milik mereka satu sama lain. Sedang kanya dan aku hanya berusaha tidak melihat kemesraan mereka untuk menjaga selera makan kami tetap terjaga. Sesekali miko dan naomi tertawa karena tingkah laku mereka sendiri, membuat kebisingan yang tidak sengaja mereka ciptakan. Beberapa pengunjung merasa terganggu sehingga menoleh melihat miko dan naomi, namun mereka tidak menyadari nya dan tetap melanjutkan aksi nya.
"Naomi" aku memanggilnya disaat ia tertawa kecil menatapi miko yang sedang kepedasan. Naomi lalu melihatku dengan tawa nya yang masih tersisa "hm?" Naomi membalas panggilan ku. Namun tidak hanya naomi yang memperhatikanku, miko dan kanya juga menatapku meskipun aku tidak memanggil mereka.
Aku membalas tatapan miko dan kanya sebelum aku kembali menatap naomi. "Kamu kuliah jurusan apa?" Tanya ku dengan santainya disaat tangan kiriku memegang mangkuk berisi ramen dan tangan kanan ku memegang sumpit.
Miko dan kanya lalu kembali fokus dengan makanannya kembali seperti kecewa mendengar pertanyaanku. Memangnya apa yang mereka ingin dengar dari ku? Entahlah. Aku tidak ingin membicarakan kivan, hanya akan membuatku semakin kesal.
"Tentu saja ekonomi bisnis" jawab naomi dengan santainya sebelum memasukkan sushi kedalam mulut nya. Namun ia menghentikan tangan nya sebelum benar² memasukan sushi itu, ia lalu menghembuskan nafas panjang. "Keluarga kami tidak akan membiarkan anak anaknya menjadi apa yang mereka mau kecuali sesuai dengan kebutuhan bisnis keluarga ku. Kami hanya dilahirkan untuk melanjutkan bisnis keluarga kami" jelas naomi disaat ia menundukkan kepalanya.
"Babe," miko memanggil kekasihnya seperti ia mengkhawatirkan nya.
"Tapi aku tetap berusaha bahagia hidup seperti ini, so its okay, harga yang setimpal dengan kekayaan yang kudapatkan" gumam naomi setelah ia mendongakkan kepalanya sambil menatapku seperti ia sudah tidak bersedih lagi. Naomi lalu melanjutkan memasukkan sushi kedalam mulutnya.
"Are u sure?" Tanya ku.
"Of course" jawab naomi ditengah tengah ia mengunyah makanan nya
"kamu akan tetap bahagia babe" ucap miko sambil melihat naomi.
"Lalu, kenapa kakak berada di kota ini? Lagi libur semester?" Tanya kanya.
"Yup, senin aku udah masuk kuliah lagi si" jawab naomi dengan wajah cemberutnya melihat miko karena mereka harus LDR setelah ini. Miko ikut cemberut mengingat hal itu seperti dia juga akan merasa kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Peran (GirlxGirl)
Poetry18+ (GirlxGirl) [On Going] First publish (14-12-2022) Original story by @sadartsy. Deskripsi: Sudah 2 tahun lebih aku menyimpan rasa pada kinan sahabatku, kini aku ingin mencoba mengungkapkan perasaanku kepada kinan. Tapi sebelum aku bisa mengungkap...