Jangan lupa follow sadartsy ya guys, biar dapet notifikasi update chapter terbaru.
Selamat membaca...
**
Ini kusebut dengan melepas senja
Kita tak saja menanti pagi di bilangan hari
Ada harapan yang tak pernah putus asa
Menggeliat, memaksa diri untuk memperpanjang derap kakiLalu, kaki-kaki penuh bekas
Belajar memposisikan diri supaya tampak berkelas
Tak banyak yang mengerti dalam diam yang meng-emas
Sampai bila perjalanan terhenti di sisi hujan derasAku menikmatinya
Mencoba mengukir rasa rindu pada semesta
Lelahku yang tak terkata
Akan usai bila tiba masanya--
Wanita itu menatapku sekejap lalu tersenyum padaku sebelum ia kembali fokus dengan handphone di tangannya. Aku terdiam terbeku disaat aku menyadari bahwa ternyata wanita itu adalah wanita yang sama seperti yang ku lihat di foto keluarga kinan. Aku berusaha mencoba menyapanya tapi telat, mobil itu sudah melaju meninggalkan gerbang dan menuju garasi rumah kinan yang sudah terbuka. Aku terus memandangi mobil itu hingga aku harus menoleh kebelakang untuk melihatnya.
"Mohon maaf atas ketidak nyamanan nya, nona" Ucap security itu meminta maaf setelah aku menepikan motorku.Aku lalu tersadar dari lamunanku setelah mendengar security itu. Aku lalu menarik kembali leherku dan melihat ke security di depanku.
"Itu adalah ibu dari kinan bukan?" Tanyaku dengan penuh semangat kepada security itu.
"Iya nona, beliau adalah nyonya besar" jawab security itu sambil menunduk kepalanya.
Aku lalu terdiam sebentar lalu kembali menoleh kebelakang untuk melihat lagi mama kinan, tapi pintu garasi sudah tertutup sepenuhnya aku bahkan tidak dapat melihat mobil mewah itu lagi.
"Mohon maaf sebelumnya. Jika boleh tahu, nona ini siapa?" Tanya security itu yang membuatku kembali menarik leherku untuk melihatnya.
"Eee... Saya teman sekolahnya kinan pak" jawabku sambil tersenyum canggung agar security itu tidak mencurigai ku. Aku lalu segera menghidupkan mesin motorku yang sudah mati sejak tadi.
"Ouh begitu. Apakah nona ada pesan yang perlu disampaikan kepada nyonya muda?, Nanti saya akan sampaikan kepada beliau jika nyonya muda sudah bisa di hubungi" ucap security itu.
"Emm, tidak ada pak, terima kasih" jawabku sambil tersenyum. Security itu lalu tersenyum membalas ku sambil menundukkan kepalanya. "Saya pergi dulu ya pak" ucapku berpamitan sebelum aku menarik gas motorku dan pergi keluar dari halaman rumah kinan.
--
Roda motorku tak kunjung berhenti menyusuri ramainya jalan malam itu. Aku tetap menegakkan punggungku di atas motor, membelah malam dalam ramainya jalan raya. Sedikit rindu dan tanda tanya membuatku merasa ingin menepi dan berhenti, berharap angin malam dapat mengobati rindu dalam angan.
Langit di penuhi awan yang menyembunyikan bintang bintangnya, seakan mengerti dalam diriku masih ada harapan yang tak pernah putus asa. Ku coba mengingat kembali semua rasa tentangnya, maka ku temukan apa penyebab keraguan dalam hatiku. Keraguan tentang pilihanku dalam memposisikan diri sebagai sahabat atau kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Peran (GirlxGirl)
Poesía18+ (GirlxGirl) [On Going] First publish (14-12-2022) Original story by @sadartsy. Deskripsi: Sudah 2 tahun lebih aku menyimpan rasa pada kinan sahabatku, kini aku ingin mencoba mengungkapkan perasaanku kepada kinan. Tapi sebelum aku bisa mengungkap...