The Meaning of a Flower

575 91 5
                                    

Pagi itu menjadi satu dari sedikit kenangan ku,
Kenangan yang tidak perlu air mata untuk mengingatkan sesuatu.
Bunga di taman kembang serempak berpadu,
Tanpa kelopak yang sudah gugur diterpa rindu.

Harum bunga dan warna daun mahkota,
Kumbang berhenti menghisap sari bunga,
Melihat hanya ada kita berdua
Menunggu jawaban bunga mana yang kau suka.

Panas sinar mentari yang mengutuk,
Dan bunga matahari yang menantang tak mengenal tunduk.
Mawar merah muda akhirnya menjadi bunga yang kau tunjuk,
Yang mengarti kan "jika kau mencintai ku, kau akan menemukan ku dan membuatku takhluk".

@sadartsy

-FLASHBACK-

Aku dan bunda berlibur di suatu tempat wisata dimana di sana terdapat danau kecil dan juga taman bunga disekitarnya. Tempatnya jauh dari rumah kami aku bahkan sudah lupa nama dari tempat itu. Tapi di dalam kepala ku masih dapat mengingat betapa indahnya danau dan taman bunga itu. Aku melihat taman bunga yang begitu luas disaat aku menginjakan kaki di sana.

Aku berlari sambil menarik tangan bunda untuk segera memasuki taman itu. Tangan kiriku memegangi kamera baru yang ku kalungkan di leherku. Meskipun kamera pocket adalah kamera dengan ukuran kecil dibanding dengan kamera lainnya tapi untuk anak kecil berumur 10 tahun itu cukup memberatkan ku.

Bunda dan aku lalu menghampiri penjaga taman itu, dan langsung mengeluarkan uangnya. Penjaga itu seperti mengenali bunda, ia lalu mengajaknya bicara.

"Udah lama banget ya, sejak terakhir kali kalian ke sini?" Sapa penjaga wanita itu sambil melihat wajah bunda dengan senyuman.

Siapa yang yang dimaksud wanita itu dari kata "kalian". Aku dulu hanya berpikir bahwa bunda dan ayahku dulu sering berkunjung ke taman ini.

"Cih, kamu masih mengenaliku scott, meskipun aku sudah menggunakan kaca mata hitam untuk menutupi mata ku" jawab bunda disaat mereka berjabat tangan.

Aku tidak terlalu perduli tentang mereka, yang ku inginkan hanyalah segera memasuki taman bunga itu dan memotret nya.

"Bundaaa, ayo masuk cepet!" Mintaku disaat aku menarik tangan kiri bunda sekuat tenaga ku.

Aku membuat penjaga taman bernama scott itu terkejut, ia melihat ku sambil menutup mulutnya yang tengah terbuka. Ia lalu melihat kembali ke arah bunda masih dengan tatapan terkejutnya.

"Yes, she's my daughter" ucap bunda untuk menjelaskannya pada scott penjaga taman.

"aku pikir dia keponakanmu" ucap scott disaat dia memeluk bunda untuk memberikan selamat. Scott lalu berjalan mendekatiku dan menggendongku disaat aku mencoba untuk lari darinya tapi bunda menahan tanganku. "Hai, you are so cute, princess" tambahnya ketika dia menggendongku dan menciumi pipi ku. "What is his name?" Tanyanya setelah ia berhenti menciumi pipi ku. Aku sangat takut dengan nya, entah apa sebabnya tapi dia berhasil membuat kesan yang buruk di hari pertama aku melihatnya.

"Eunoia" jawab bunda sambil berusaha menenangkan ku ditengah pelukan scott.

Aku memberontak di tengah tangan scott, kaki ku menendang perutnya suara tangisanku sangat kencang berusaha menganggu telinga nya.

"Okay, okay, okay, aku akan melepaskan mu" ucapnya disaat scott menurunkan dan melepaskan ku. "Ada apa dengan nya?, Dia tidak menyukai wanita berkulit hitam?" Tanya scott kepada bunda selagi aku bersembunyi di belakang memeluk kaki bunda dengan eratnya.

"No scott, dia hanya tidak menyukai wanita yang bau" bunda mengambil tangaku yang sedang melingkar di pahanya lalu mengajak ku masuk ke taman bunga.

Scott lalu berusaha mencium bau badan nya sendiri dengan mengangkat kedua ketiaknya dan mengendusnya. Aku segera mengambil kamera yang tergantung di leherku lalu mencoba memfoto scott. Ntah apa yang membuatku ingin menyimpan foto scott si penjaga taman bunga, kurasa aku hanya ingin mengabadikan moment ku bertemu orang yang aneh. Scott lalu menyadari aku yang ingin mengambil foto darinya, dia langsung berpose dengan spontan.

Sesuai Peran (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang