Jangan lupa follow sadartsy ya guys, biar dapet notifikasi update chapter terbaru.
Selamat membaca...
**
"Tak Diharap Datang"
Ini bukan kehendak kita,
seperti angin yang membawa awan menjadikanya hujan,
Layaknya air yang membasahi arang, yang menjadikanya padam.Sebab kita bukanlah orang yg diharap datang,
oleh keinginan terpendam karena telah lama dipaksakan.
Tapi lihatlah kalender yang telah lama usang dan ingatlah yang kita jalani bukanlah keniscayaan tanpa arti.--
2 hari telah berlalu semenjak aku bertemu kinan di panti asuhan itu. Aku memutuskan untuk tidak bersekolah keesokan harinya, hanya untuk melarikan diri dari beberapa orang yang tak ingin ku temui. Kebetulan minggu itu sekolahku tidak memulai pembelajaran, hanya digunakan untuk beberapa murid kelas tiga yang melakukan remedial. Nilai semua murid sudah dibagikan, puji tuhan, tidak ada nilai ulanganku yang membuatku harus melakukan remedial.
Aku lalu memberitahu bunda untuk mengizinkanku tidak masuk sekolah dalam beberapa hari dengan alasan yang sengaja tidak ku beri tahu padanya. Tapi bunda mengiyakan permintaanku, lalu menelfon bu lisa selaku wali kelas untuk mengizinkanku tidak masuk sekolah dalam beberapa hari dengan alasan yang di buat bunda yaitu sakit.
Dalam dua hari terakhir aku sungguh menghabiskan semua waktuku hanya dalam kamar. Aku juga tidak membalas beberapa pesan yang tidak begitu penting menurutku, hingga membuat kekhawatiran dari sahabat sahabatku. Kanya beberapa kali mencoba untuk mengajakku makan malam atau sekedar menonton bioskop hanya untuk bertemu denganku. Tapi aku menolak ajakannya dengan alasan yang selalu ku buat buat hanya untuk menghindar darinya. Aku tahu bahwa ini adalah hal yang jahat untuk ku lakukan kepada kekasihku sendiri, tapi aku sungguh tidak tahu harus melakukan apa di hadapan kanya.
Kini berita tentang putusnya hubungan kinan dan kivan sudah menyebar luas di sekolah, membuat para wanita yang sebelumnya mengejar kivan kembali berlomba lomba mendapatkan hati dari kivan. Berita itu bahkan sampai pada telinga kanya yang akhirnya tau alasan kenapa aku menutup diri. Tapi hal itu sedikit membuat kanya takut karena khawatir jika aku akan kembali memilih kinan.
Dan itu lah yang benar benar membuatku tidak ingin bertemu dengannya untuk saat ini, aku tidak bisa menepati janjiku kepadanya. Bagaimana aku harus menunjukkan wajahku padanya? Dan bagaimana juga aku harus mengakhiri hubungan ini sebelum aku semakin jauh mengkhianatinya.
*Tok tok tok* suara pintu kamarku yang mendadak terdengar di tengah lamunanku.
"Noy..." Panggil bunda dengan sedikit teriak dari luar kamar.
Aku lalu tersadar dari lamunanku, tapi aku cukup malas untuk membalas panggilannya. Aku hanya diam berusaha mengabaikan ketukan pintu itu sambil memejamkan mataku.
*Jgrek* suara pintu kamarku yang dibuka oleh bunda
"Sayang..." Panggil bunda lagi setelah ia masuk ke dalam kamarku. Aku hanya terbaring menutup mata, berpura pura tidur entah apa yang kupikirkan saat itu. Bunda lalu terdiam sejenak sebelum akhirnya ia melangkah mendekatiku.
Bunda lalu terduduk di kasurku setelah ia berjalan ke kasurku. "Noy... Bangun..." Ucap bunda sambil menggoyang goyang kakiku berusaha membangunkan ku.
Aku lalu membuka mataku berpura pura seperti baru saja bangun dari tidur, meskipun aku tidak benar benar tidur. "Emhh!.." desahku seolah aku baru saja terbangun dari tidur lelapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Peran (GirlxGirl)
Poetry18+ (GirlxGirl) [On Going] First publish (14-12-2022) Original story by @sadartsy. Deskripsi: Sudah 2 tahun lebih aku menyimpan rasa pada kinan sahabatku, kini aku ingin mencoba mengungkapkan perasaanku kepada kinan. Tapi sebelum aku bisa mengungkap...