10. Kangen Ibun

291 49 1
                                        


.
.
.
.
.
Lintang mengernyit saat melihat Chaka merengut, padahal kekasihnya itu baru saja tersenyum ramah sebelumnya.

"Kenapa?" Chaka menghela nafas kasar saat Lintang bertanya.

"Kamu nanti jadi nungguin Candra pulang kan?" Lintang mengangguk.

"Iya mas, kenapa? Mau aku tungguin sekalian?" Chaka menggeleng pelan sebelum akhirnya kembali menatap Lintang.

"Kamu nanti tungguin di kantin aja, biasanya Candra suka ke kantin kalau selesai kelas." Lintang mengulas senyum dan mengangguk.

"Iya mas sayang, siap laksanakan." Chaka langsung membuang wajahnya agar tidak menatap Lintang, hanya dengan ucapan sayang Lintang mampu membuat Chaka merona.

"Tapi Tang, kayaknya ada yang aneh sama Candra ya?" Lintang yang fokus menyetir langsung mengernyit.

"Aneh gimana mas?"

"Candra kayak lagi nyembunyiin sesuatu, pernah beberapa kali aku nemuin dia lagi murung. Aku khawatirnya ada yang gangguin dia, tau sendiri lah Jojo gimana anaknya." Lintang terdiam, mencoba berfikir positif saat mendengar ucapan Chaka.

"Aku juga ngerasa gitu mas, kirain aku doang yang gitu, ternyata mas Chaka juga. Tapi mas Candra sama bang Jojo kan beda fakultas?" Chaka mengangguk kecil.

"Memang, tapi kenyataannya banyak anak fakultas lain nyari Candra ke FMIPA loh, nanti coba tanyain ke Candra ya...aku takut nya dia beneran di ganggu sama fans Jojo." Lintang mengulas senyum dan mengangguk.

"Iya nanti aku tanyain, sekarang ayo turun terus tunjukin kantinnya ke aku." Chaka tertawa mendengar ucapan Lintang sebelum keluar mobil.

Chaka sendiri tengah menetralkan jantung nya yang berdetak kencang saat melihat senyum Lintang.

"Ayo sayang, nanti kamu keburu telat masuk kelasnya!"
.
.
.
.
.
Verel berdecak kesal saat dia berada di gedung FMIPA, niatnya dia ingin melihat seperti apa kekasih Jojo hingga membuat Jojo tidak bisa di dekati siapa pun, tapi malah berakhir tersesat. Agak lucu memang saat melihat anak fakultas teknik ada di gedung FMIPA sendirian.

Tap

"Verel?" Verel menoleh dan seketika menghela nafas lega saat menemukan Riga di belakangnya, namun netranya terfokus pada seorang pemuda bersurai pink di sebelah Riga.

"Ngapain lo nyasar ke sini?" Verel langsung berdecak saat mendengar pertanyaan Riga.

"Bang Riga, siapa itu bang? Temen abang ya? Manis banget, mau dong di kenalin." Riga seketika menggeleng heran melihat tingkah Verel yang sepertinya terpesona dengan Candra.

"Jawab dulu pertanyaan gue tadi oon!" Verel tertawa kikuk saat melihat Riga kesal.

"Niatnya tadi gue mau nyari pacarnya bang Joshua, gue penasaran, mau lihat." Riga langsung menoleh pada Candra yang terlihat tenang. Padahal baik Riga maupun Candra, keduanya tau jika Verel menyukai Jojo.

"Nyari Candra? Lo mau ngapain? Mau bilang kalau lo suka sama Joshua?" Awalnya Verel mengangguk, tapi kemudian menggeleng.

"Awalnya bang, tapi sekarang gue suka temen abang ini aja, manis banget soalnya." Riga seketika tertawa kencang, bahkan membuat Candra sedikit terkejut.

"Ketawanya mas." Riga langsung merangkul Candra dan membawanya kehadapan Verel.

"Nih Rel, lo suka sama dia kan?" Verel mengangguk mantap.

"Aduh tapi maaf ya Rel, dia udah yang punya." Verel langsung menatap Candra tidak percaya.

"Iya? Bang Riga bercanda pasti." Riga menggeleng.

Sang BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang