12. Jojo sibuk

232 55 3
                                    


.
.
.
.
.
Jojo menghela nafas kasar, dua hari ini Candra demam dan membuat Jojo khawatir. Candra selalu menolak saat Jojo memintanya  ke rumah sakit, pemuda tinggi itu bahkan meminta tolong pada Lintang juga Regi.

"Tang, tolong bujuk Candra buat ke rumah sakit." Jojo menatap Lintang yang duduk di hadapannya.

"Nanti sepulang dari kampus ya bang, aku harus setoran tugas hari ini." Jojo mengangguk.

"Bang Jojo ada kuliah hari ini?" Jojo mengangguk.

"Aku mungkin balik malem, kalau ada apa-apa langsung telpon. Biar aku langsung pulang, ngerti Gi, Tang?" Regi dan Lintang mengangguk.

"Iya bang, tapi abang tumben banget sih kuliah sampai malem?" Jojo menghela nafas.

"Ngurusin anak ukm buat lomba tiga hari lagi." Regi mengangguk paham.

"Jangan deket-deket sama cewe gak jelas loh bang, awas aja!" Jojo ingin sekali menjitak kepala Regi saat sepupunya mengatakan itu.

"Gue udah punya Candra, ngapain deket sama yang lain?!"
.
.
.
.
.
"Mas Candra mau mau makan apa?"

"Mas, butuh apa?"

"Mas Candra, kalau pusing tidur aja."

"Mas Candra, ke rumah sakit ya?"

Apapun yang di tawarkan Regi hanya di balas gelengan oleh Candra, pemuda tinggi itu hanya duduk diam di balkon kamarnya sambil menatap ponselnya.

Regi jelas bingung, tidak biasanya Candra akan sediam ini, terutama saat sedang sakit. Di tambah Lintang dan Jojo sedang kuliah.

"Mas Candra, mas belum makan dari pagi. Makan ya." Lagi-lagi hanya gelengan yang di berikan Candra.

"Aku gak laper, nanti aja." Regi menggigit bibir bawahnya saat mendengar penolakan Candra.

"Mas, tapi-" ucapan Regi berhenti saat melihat Candra bangkit.

"Mas Candra mau kemana?!" Regi terkejut saat melihat Candra meraih jaket nya.

"Keluar sebentar, kamu diem di rumah aja!" Setelah mengatakan itu Candra bergegas meninggalkan kamarnya, Regi bahkan baru saja sadar saat mendengar suara motor menjauh dari rumah.

"Aduh mas Candra mau kemana sih?! Kalau Lintang pulang aku harus bilang apa?!" Regi rasanya ingin menghubungi orang tuanya dan mengadu tentang Candra, hanya saja Regi lebih takut kena marah Candra karena mengadu.

Drrttt

Ddrrrtt

Ddrrrttt

Regi segera mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelpon nya siang-siang begini.

"Aduh, mampus! Lintang pake telpon lagi!" Regi jelas panik, takut jika Lintang akan memarahinya.

Klik

"H-halo Tang." Regi menggigit bibir bawahnya saat menjawab panggilan Lintang.

"Kamu kenapa? Takut karena mas Candra keluar ya?"

Regi mengangguk tanpa sadar, tapi kemudian sadar apa yang dikatakan Lintang.

"Kok kamu tau?" Regi mendengar tawa Lintang.

"Tenang aja, mas Candra keluar sama mas Chaka. Tadi mas Candra udah bilang ke aku."

"Kok! Kenapa gak bilang ke aku juga sih? Kan aku jadi panik!" Lagi-lagi tawa Lintang yang terdengar oleh Regi.

"Tapi Tang, mas Candra masih sakit loh."

"Iya aku tau, tapi mas Candra maksa Gi. Kamu gak perlu khawatir, habis ini aku mau nyusulin mereka. Kamu mau aku bawain apa nanti?"

"Gak usah Tang, gak perlu bawa apa-apa."

"Ya udah kalau gitu, aku matiin ya."

"Iya, hati-hati."

Setelah Lintang mematikan panggilannya, Regi baru bisa bernafas lega. Lega karena Lintang tidak akan memarahinya, ya meskipun belum tentu Jojo tidak akan marah.

"Urusan bang Jojo belakang aja deh."
.
.
.
.
.
Candra menyandarkan kepalanya pada pundak Chaka, sahabat Jojo yang sekaligus kekasih adiknya itu hanya bisa menghela nafas saat melihat wajah pucat Candra.

"Makan dulu ya Can? Kamu belum makan kan?" Candra menggeleng pelan, hal itu membuat Chaka bingung.

"Nanti aku dimarahi Jojo sama Lintang nih kalau kamu gak makan." Candra langsung mengangkat kepala nya dari pundak Chaka.

"Gak bakal mas, memang Lintang berani marahin orang yang lebih tua?" Chaka tertawa kecil mendengar hal itu.

"Lintang bahkan bisa lakuin hal lebih dari sekedar marah kalau itu soal kamu." Candra merengut.

"Gak gitu juga mas." Chaka menghela nafas.

"Can, kamu beneran gak mau kasih tau Jojo?" Candra kembali menatap Chaka. Meskipun Chaka bertanya pelan, tapi Candra masih bisa mendengar nya dengan jelas.

"Mas Jojo sibuk mas, aku takut ganggu dan bikin mas Jojo gak konsen buat kuliah." Chaka tahu jelas apa yang dirasakan Candra saat ini, terutama karena dia sudah mengenal Jojo sejak lama.

"Tapi gimana perasaan Jojo sama keluarga kalian kalau sampai mereka tau dari orang lain." Candra hanya bisa tersenyum tipis.

"Aku udah pikirin semuanya mas, aku tau cepet atau lambat semua akan tau. Aku ada rencana bilang ke ibun sama yanda dalam waktu deket, cuma aku takut kalau mereka sedih. Aku gak bisa liat mereka sedih lagi." Chaka merangkul pundak Candra.

"Apapun yang terjadi, kamu harus tetep bilang Can, jangan sampai nantinya kamu yang sakit kalau mereka marah karena gak kamu kasih tau." Kali ini Candra mengangguk.

"Aku doain kamu jodoh sama Lintang mas, biar ada yang jagain Lintang nanti."
.
.
.
.
.
Jojo menatap jengah pada Verel yang sedari selesai latihan terus saja ada di dekatnya, bahkan adik tingkatnya itu tidak segan berucap sarkas pada perempuan atau submisive yang mau mendekati Jojo.

"Verel, gue udah bilang tolong jaga jarak kan?" Verel hanya mengedikan bahunya.

"Oh maaf bang Joshua, tapi gue gak bisa jaga jarak sama lo selama masih ada cewe atau sub yang menye-menye!" Joshua mengernyit, berbeda dengan Septian yang tertawa kecil karena paham maksud Verel.

"Tapi Rel, gue udah punya pacar. Jadi tolong jaga jarak kalau sama gue." Verel menggeleng.

"Tau kok. Tapi gue tetep gak mau jaga jarak, demi kelangsungan hubungan bang Joshua sama Candra, biar gak ada pelakor." Jojo jelas terkejut mendengar ucapan Verel.

"Hah? Gimana?" Bukan hanya Jojo yang terkejut tapi hampir semua anak ukm dance juga terkejut, karena mereka semua tau jika Verel menyukai Jojo.

"Gue mundur bang, gak sanggup kalau mau jadi saingan Candra. Pacar lo spek bidadari!" Jojo akhirnya tertawa saat mendengar gerutuan Verel.

"Lo udah ketemu Candra?" Verel mengangguk.

"Dia nyari Candra ke gedung FMIPA tau Jo, tapi berujung nyasar. Untung gue liat dia waktu itu, udah mirip anak ayam yang nyari induknya. Mana begitu liat Candra dia bilang Candra manis banget." Verel langsung memberikan tatapan tajam pada Riga yang baru saja mendekati mereka.

"Mau ngapain nyari Candra?" Verel langsung gelagapan saat Jojo menatapnya.

"Mau kenalan bang, mau tau juga sih, gimana orang yang bikin abang susah di deketin orang lain. Ternyata emang semanis dan seindah itu, kan gue insinyur bang!" Jojo menggeleng heran.

"Insecure Verel!" Verel menatap ke arah Riga dan berkedip.

"Oh udah ganti ya?" Hal itu justru membuat Riga kesal.

"Bodo amat Rel!"
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.
Selamat malam...
Ada yang kangen?
Kelamaan ngilang ya aku?
Hehe...
Book ini kayaknya bakal end di chapter 25/30...
Sengaja di buat sedikit, soalnya aku lagi ngebut ngerjain book sebelah..

Selamat membaca dan semoga suka...

See ya...

–Moon–

Sang BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang