13. Ingin mengadu

225 55 3
                                    


.
.
.
.
.
Candra lagi-lagi harus dihadapkan pada fans Jojo begitu keluar dari kantin, jika tau begini lebih baik dia diam di rumah saja.

Candra hanya bisa menghela nafas kasar saat tangannya di tarik oleh salah satu nya, Candra hanya berharap jika Chaka tidak lagi memergoki mereka seperti saat itu.

"Mau apa lagi?"

Plak

Buagh

Buagh

Pertanyaan Candra bukan mendapat jawaban tapi justru mendapat beberapa pukulan. Candra memejamkan matanya, berharap jika penyakitnya tidak kembali kambuh saat ini.

"Udah gue bilang, jauhi JOSHUA!" Candra menyentuh perutnya, mereka cukup pintar untuk tidak memukul wajah Candra.

"Saya juga sudah bilang, apa hak kamu meminta saya menjauh?" Bagaimana pun lemahnya Candra, dia tetap laki-laki, ditambah lagi dia menguasai taekwondo.

"LO...!" Kina menatap marah pada Candra. Menurutnya karena kehadiran Candra lah Joshua menjauhinya.

Srak

Candra memejamkan matanya saat Kina menjambak rambutnya. Bukan tidak bisa melepaskan hanya saja Candra tidak ingin berlaku kasar.

"Kalau lo gak mau jauhin Joshua, lihat apa yang bisa gue lakuin ke adek lo!" Candra langsung menatap Kina saat mendengar hal itu.

Plak

Candra menepis tangan Kina di rambutnya, tidak peduli jika beberapa helai rambutnya ikut tercabut dan membuat kepalanya pusing.

"Kamu mengancam saya?" Kina memasang wajah angkuh saat mengatakan itu.

"Selama ini gue gak main fisik, tapi gue bisa ngelakuin itu kalau lo gak mau jauhin Joshua!" Candra memasang wajah datar dan berjalan mendekati Kina. Melihat itu sebenarnya beberapa teman Kina agak sedikit takut, mereka tau jika kemarahan orang pendiam itu menakutkan, dan Candra adalah orang yang cukup pendiam.

"Kalau kamu berani menyentuh adik-adik saya, saya juga bisa bermain kasar meskipun kamu perempuan!"
.
.
.
.
.
Candra sudah memasang wajah datar sejak meninggalkan gerombolan Kina, pemuda itu tampak kesal, hingga membuat junior nya tidak ada yang berani menyapa.

"Acan." Candra berhenti saat mendengar nama kecil nya dipanggil.

"Jangan berisik Sep, aku lagi badmood." Septian langsung menutup mulut nya yang baru saja akan bertanya.

"Ikut ke ruang ukm dance yuk, Jojo lagi ada di sana loh." Candra menatap lekat pada Septian.

"Gak, males. Mas Candra lagi sibuk." Septian menghela nafas, tapi mau bagaimana pun Septian terlalu mengenal Candra.

"Udah ikut aja, biar anak-anak ukm dance tau gimana pacar nya Jojo. Biar mereka berhenti deketin Jojo." Candra hanya bisa menghela nafas kasar saat Septian menarik tangannya.

Septian benar-benar membawa Candra ke ruangan ukm dance, hal itu membuat Candra menjadi pusat perhatian. Siapa yang tidak terkejut melihat kedatangan Septian juga Candra, beruntung Jojo, Riga, maupun Verel belum ada yang dateng.

"Siapa yang lo ajak itu Yan?" Septian menoleh pada salah satu teman nya.

"Sahabat gue." Candra hanya diam saat Septian mengatakan itu, bahkan Candra sama sekali tidak tersenyum.

"Manis banget, boleh kenalin ke gue lah." Septian langsung menatap ke arah Candra.

"Mau kenalan sama dia?" Candra hanya melirik.

"Gak." Septian tertawa kecil mendengar jawaban Candra.

"Udah denger sendiri kan?" Beberapa anak yang mendengar itu sontak tertawa.

Sang BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang