03. Jawaban Chaka

368 58 5
                                    


.
.
.
.
.
Lintang mengawasi Candra dari lantai dua bersama Regi, pemuda itu ingin memastikan jika kakak nya baik-baik saja dan tidak ada yang menyakiti. Begitu pula Regi, pemuda itu tengah melakukan video call dengan Alden dan mengarahkan kameranya pada Jojo yang terus merangkul Candra di bawah.

"Om Alden, bubun baik-baik aja kan?" Alden mengangguk di seberang sana.

"Semua baik-baik aja disini Gi, kamu gak perlu khawatir."

"Lintang, kuliah gimana? Betah disana?"

"Betah om, selama ada mas Candra." Alden mengumbar tawa.

"Om udah dulu ya, nanti Regi telpon lagi." Alden mendengus.

"Kamu pasti mau video call sama Erik kan?"

"Pasti dong om, Regi mau ngebucin dulua dadah om." Lintang tertawa mendengar ucapan Regi.

"Awas di laporin om Alden ke om Leo loh Gi." Regi merengut lucu.

"Biar aja lah, yayah sama bubun lagi sibuk bikin aku adek kok." Lintang mengernyit.

"Bukannya dulu kamu gak mau punya adek ya?" Regi tertawa kecil saat Lintang mengatakan itu.

"Sekarang mau, soalnya bubun bilang nanti adeknya mau di jodohin sama adek kamu." Lintang semakin bingung mendengar ucapan Regi.

"Adek ku?" Regi mengangguk.

"Tapi aku gak punya adek Gi." Regi menatap lekat pada Lintang sebelum berbisik.

"Tapi om Ares sama om Alta juga lagi usaha bikin adek buat kamu sama mas Candra."
.
.
.
.
.
Alden merengut kesal saat panggilan video nya di putus begitu saja oleh Regi, hal itu membuat Rion dan Rius yang baru saja kembali dari dapur menatap bingung.

"Kamu kenapa?" Alden justru menatap sebal pada Rius.

"Anak kamu tuh Ri, masa video call ku langsung dimatiin, padahal kan aku masih mau ngeliat Candra." Rius dan Rion spontan tertawa.

"Ya kamu video call aja Candra nya Den, kok repot." Alden semakin merengut saat Rion berkata seperti itu.

"Kangen ya sama mereka, padahal baru dua bulan loh." Rius dan Alden mengangguk. Tiga bulan bersama anak-anak membuat mereka merindukan keempat anak itu.

"Loh kenapa kalian murung gini?" para dominan yang baru aja kembali dari cafe langsung menatap ketiganya bingung.

"Mas Alta di atas bli, samperin gih." Ares tersenyum dan mengangguk saat mendengar Rion mengatakan itu.

"Kangen anak-anak." jawaban Alden membuat mereka semua tersenyum.

"Anak-anak masih lama ya liburnya?" Rion langsung menatap Rius aneh.

"Mereka baru aja balik ke sana loh Ri, liburnya masih semester depan." Rius merengut.

"Kangen Regi, kangen Jojo, Candra sama Lintang juga." Leo langsung memeluk tubuh istri nya.

"Sabar ya bby, nanti kalau cafe sepi kita ke bandung." Rius mengangguk.

Lain tiga pasangan di bawah, lain pula apa yang tengah di bahas oleh Ares juga Alta.

"Kenapa Ta?" Ares memeluk Alta dari belakang, membiarkan sang istri memainkan jemarinya.

"Res, apa anak-anak bakal terima kalau seandainya kita punya anak lagi?" Ares mengulas senyum tipis.

"Candra sama Lintang pasti terima Ta, mereka pasti paham." Alta menggigit bibir bawahnya.

"Aku tau Res, tapi aku khawatir." Ares membalikan tubuh Alta hingga berhadapan dengannya.

Sang BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang