19. Ah, ternyata seperti itu...

261 57 3
                                    


.
.
.
.
.
Pagi ini Jojo kembali di buat bingung karena Candra kembali mendiamkannya, pemuda manis itu bahkan menolak untuk keluar kamar. Memang sejak mereka pulang kemarin, Candra sama sekali tidak mengatakan sesuatu.

"Udah Bang Jojo berangkat aja, nanti mas Candra biar berangkat sama aku sama Regi." Jojo terpaksa mengangguk.

"Kalau gitu gue berangkat dulu."

Begitu melihat Jojo berangkat Regi bergegas mendekati Lintang.

"Mas Candra masih marah sama bang Jojo ya?" Lintang menghela nafas panjang.

"Kayaknya sih, udah ayo siap-siap sana. Aku mau ke kamar mas Candra." Lintang langsung meninggalkan Regi sendirian.

Tok

Tok

Tok

Cklek

"Mas, Lintang masuk ya?" Lintang kembali menghela nafas saat melihat Candra masih bergelung dengan selimutnya.

"Mas, sakit?" Candra membuka matanya dan mengangguk kecil.

"Gak usah ikut tampil ya?" Candra kembali menggeleng.

"Gak mau, mau tampil. Mau bikin mas Jojo kesel." Lintang mengulas senyum tipis.

"Jangan dipaksa ya mas, Lintang gak mau liat mas drop." Candra memberi anggukan.

"Dek, habis acara ini mas mau ke pare boleh?" Lintang langsung memberi anggukan.

"Boleh mas, nanti biar Lintang yang bilang ke bang Jojo. Jangan di pikirin dulu." Candra mengangguk dan mengulas senyum.

"Makasih dek, sana siap-siap. Mas juga mau mandi."
.
.
.
.
.
Acara pensi kampus B berlangsung sejak pagi, termasuk panggung hiburan yang memang sudah di mulai sejak pukul sembilan pagi. Berbagai dance sudah di tampilkan oleh beberapa mahasiswa atau mahasiswi, memang tidak semua berasal dari mahasiswa kampus B, bahkan ada juga orang luar yang tampil bersama anak kampus B.

Candra bisa menatap Jojo yang sibuk dengan ponselnya dari posisinya saat ini, meskipun saat ini dirinya sebisa mungkin menyembunyikan kehadirannya dari anak-anak yang mengenalnya. Beruntung Verel berhasil mendapatkan ruang ganti privat dan juga akan tampil terakhir.

"Mas Candra, duduk sini lah." Candra segera menoleh dan mendekati Lintang.

"Habis ini kita kedepan dulu kan Rel?" Verel mengangguk.

"Iya, nanti habis bang Joshua tampil baru kita kesini lagi." Candra sebenarnya ingin sekali menahan Jojo tampil, entah kenapa perasaannya tidak tenang saat ini.

"Tenang Can, kita dapet tempat di depan. Jadi bisa bebas lihat Jojo." Candra mengangguk.

"Perasaan ku gak enak deh mas, ada apa ya?" Chaka mengelus punggung Candra.

"Tarik nafas Can, semua pasti baik-baik saja." Kali ini Candra mengangguk.

"Ayo kedepan, bang Joshua dapet giliran ke lima."
.
.
.
.
.
Candra di buat terpaku saat melihat Jojo ada di atas panggung, tatapan tajam kekasihnya itu melembut saat menatap Candra. Candra akui jika Jojo terlihat sangat tampan saat ini, dan lagi ini pertama kali nya Candra melihat Jojo ada di atas panggung secara langsung.

 Candra akui jika Jojo terlihat sangat tampan saat ini, dan lagi ini pertama kali nya Candra melihat Jojo ada di atas panggung secara langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang