16. Ketidak pekaan Jojo

259 56 4
                                    


.
.
.
.
.
Seminggu setelah geger nya kampus B soal video yang beredar, saat ini Candra justru mendapat banyak perlindungan dari mahasiswa atau mahasiswi lain, meskipun tidak menghentikan fans Jojo meneror nya melalui pesan.

Candra juga sempat dipanggil oleh kampus untuk mendengar pengakuan tentang video itu, dan Candra hanya mengangguk tanpa bersuara. Candra sudah tidak ingin berurusan dengan Kina lagi saat ini, pemuda itu bahkan tidak peduli jika akhirnya Kina akan di keluarkan.

"Candra, tungguin! Jangan pergi sendiri." Candra menghela nafas panjang saat melihat Riga dan Sasa berjalan cepat ke arah nya.

"Ada apa sih mas? Kan cuma ke kantin aja." Candra senang namun juga sebal, karena dirinya justru merasa si kekang. Padahal dia ke kampus supaya bisa bebas.

"Ikut ke ukm dance yuk Can, tungguin Jojo disana aja." Candra hanya mengangguk, menolak dua sahabat Jojo itu justru akan membuat kepalanya pusing.

"Tapi aku gak mau jadi pusat perhatian, lagian kenapa mas Jojo masih disana sih? Kan mas Jojo udah keluar." Riga mengedikan bahunya, begitu pula Sasa.

"Belum dapet kandidat ketua yang cocok kali Can, udah ayo. Habis beli minum kita langsung ke ruangan ukm."
.
.
.
.
.
Datang nya Candra ke ruangan dance jelas membuat anak-anak ukm itu terkejut, karena setelah saat itu Candra sama sekali tidak pernah muncul di ruangan dance.

Verel yang melihat kedatangan Candra langsung memekik heboh, terutama saat melihat jika pemuda seusianya itu tengah mengulas senyum.

"CANDRA!" Candra yang semula tidak ingin menjadi pusat perhatian kini hanya bisa pasrah. Karena tidak mungkin dia tidak di perhatikan jika Verel memekik seperti tadi.

"Weits santai cil, lo bikin Candra kaget." Verel merengut kesal saat Riga menahan tubuhnya untuk memeluk Candra.

"Can, udah makan?" Candra mengangguk saat Septian menghampirinya.

"Mas Jojo mana?" Candra akhirnya bertanya saat netra nya tidak menemukan Jojo disana.

"Ke toilet tadi, paling habis ini balik." Candra merengut, entah kenapa dia sedang ingin bersama Jojo saat ini.

"Can, sini deh." Candra hanya menurut saat tangannya di tarik Verel sedikit menjauh dari yang lain.

"Apa?" Verel terlihat melihat sekeliling sebelum akhirnya mendekatkan bibirnya pada telinga Candra.

"Ada yang lagi getol ngedeketin bang Joshua." Candra mengernyit saat mendengar bisikan Verel.

"Ngedeketin?" Verel mengangguk.

"Dia ngotot mau tampil di pensi besok sama bang Joshua. Berdua, padahal udah di tolak sama bang Joshua karena bang Joshua mau mundur dari ukm dance." Candra jelas tidak suka mendengar hal itu, terutama karena hatinya tengah tidak tenang.

"Anak nya yang mana?" Verel mengedarkan pandangannya sebelum menatap lekat pada pintu masuk.

"Tuh, anak yang baru dateng. Namanya Sigit, dari teknik mesin. Juniornya bang Joshua." Candra menatap lekat pada Sigit, dia bukan tidak tau pemuda itu, tapi dia hanya sengaja diam terlebih dahulu.

"Aku gak suka sama dia." Verel mengangguk saat mendengar gumaman Candra.

"Tuh bang Joshua tuh." Candra seketika mengalihkan tatapannya dari Sigit ke Jojo. Kekasihnya itu baru saja masuk kedalam ruang dance.

"Bang Joshua, nanti jadi latihan kan? Waktu kita gak banyak loh bang." Candra langsung memasang wajah datar saat mendengar suara Sigit.

"Waktu kita masih seminggu, lagian udah hafal kan?" Sigit mengangguk sambil merengut.

Sang BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang