1. Begal

395K 4.6K 34
                                    

Jantung Echa terpacu kencang.

Seharusnya aku tadi nggak lewat sini....gimana nih..

Panik, takut, rasanya ingin nangis saja, atau mungkin lari yang kencang? Ah... entahlah. Otak Echa tak dapat berproses dengan normal saat ini.

Saat ini, di jalan yang sepi dan gelap ini, Echa sedang dihadang dua orang yang tak dikenalnya.

Menyesal.

Echa menyesal kenapa tadi ia memutuskan untuk lewat jalan ini. Hari menjelang malam, sendirian pula. Harusnya Echa tadi lewat jalan besar saja, setidaknya banyak kendaraan lain yang melintas juga.

Sudah bisa ditebak. Mereka berdua sepertinya begal motor.

Tangan Echa makin kuat mencengkram setir motornya.

Bye bye my baby.... kayaknya kita bakal pisah ...hiks...

Makasih udah setia menemani Echa selama dua tahun ini...

"Neng cantik....jangan ngelamun dong...." Salah satu dari mereka bersuara, kemudian perlahan mendekati Echa.

"Ma...mau apa kalian?" Echa tergagap karena takut.

"Ih, neng...takut ya sama kita?"

"Eng...enggak, enggak kok. Ka kalian mau a apa? Ja jangan macem-macem ya!" Bodoh banget, jelas sekali kalau Echa sedang takut.

"Nggak usah takut neng...kita gak bakal ngapa-ngapain, pokoknya neng yang nurut aja." Salah satu dari mereka semakin mendekati Echa.

Echa yang takut didekati laki-laki itu, beranjak turun dari motornya dan berjalan menjauh, takut dirinya disentuh.

"Lah, kenapa neng? Abang cuma mau ngomong."

"Ya ngomong aja! Gak usah deket-deket!"

"Ah! Lama lu Jon!! Udah tinggal ambil tu motor napa!" Teriak laki-laki satunya.

"Yah, sayang Jep! Ni cewek cakep banget, bisalah kita main-main dulu. Mumpung sepi juga!" tatapan menjijikan ditampilkan oleh pria yang mendekati Echa.

Echa makin ketakutan. Tapi sinar lampu motor yang berasal dari belakangnya seakan memberinya sedikit keberanian.

Echa menoleh ke belakang, benar saja, ada seorang pemotor di belakangnya berjarak sekitar 6 meter darinya, hendak putar balik.

Echa membelalakkan mata, dan cepat-cepat lari ke arah pemotor itu.

"Kak! Kak! Tolongin kak!!"

Echa berlari cepat-cepat, beruntungnya si pemotor agak kesusahan untuk putar balik motor gedenya itu.

"Kak, kak tolongin kak! Mereka begal kak!" Echa berusaha menahan pemotor itu agar tidak pergi.

"Kagak usah ikut campur bang! Kalo lo masih sayang nyawa kagak usah bantuin tuh cewek!" Laki-laki yang tadi dipanggil Jep itu mendekati mereka, mengeluarkan semacam golok dari belakang jaketnya.

Si pemotor diam saja tak menghadapi mereka, sepertinya dia tak terlalu perduli apa yang dihadapi Echa.

"Kak please.....bantuin...aku bakal kasih apa aja yang kakak mau, please kak. Tolongin...." Echa makin ketakutan melihat golok yang begal itu keluarkan.

"Ck...bukan urusan gue!" Pemotor itu siap-siap melajukan motornya, tapi lengannya ditahan oleh Echa.

"Kak .... Please .... Aku janji bakal kasih apa aja kak... " Echa menangis panik.

Cih....

Di balik helm fullface nya, pemotor itu tersenyum sinis. Melirik Echa sesaat.

Bolehlah...

IGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang