Semalam, Echa sudah tertidur lelap ketika Igo pulang. Sebenarnya Echa bangun sebentar pas Igo pulang, tapi Echa pura-pura tidur, malas untuk menyapa Igo.
Dan akhirnya Echa segera tertidur karena badannya juga masih terasa kurang enakan dan mungkin efek dari obat yang ia minum.
"Lo kenapa tadi malam?" suara Igo yang kayaknya udah bangun dari tadi langsung menyapa Echa yang baru aja membuka matanya.
"Gak papa."
"Gak papa tapi minum Paracetamol?"
Echa sedikit kaget karena Igo tau Echa habis minum Paracetamol. Oh iya.... Echa lupa memasukkan kembali obat-obatan itu ke tempatnya.
"Lo pingsan kan kemaren?"
Kali ini Echa membelalakkan matanya dan langsung menatap Igo.
"Gue tau yang, gue cek cctv."
"Ck.... lo kenapa gak bilang sih kalo lo lagi sakit?!"
"Bego banget sih!!"
"Kalo lo kenapa-kenapa gimana??!!"
"Lo waras nggak sih?!!"
"Gue rasa lo nggak waras! Lo punya otak nggak sih?!"
"Pake tuh otak Cha! Pake!!"
Cukup.
Plak!
Echa gak kuat lagi. Dari kemarin perasaan Echa dibikin kayak naik rollercoaster. Sekarang Echa gak kuat, butuh pelampiasan.
Echa menatap tajam Igo yang saat ini juga menatapnya tajam dengan tangan yang memegang pipinya.
"Lo ngegampar gue?"
"Iya! Kenapa?" Echa nyolot.
"Lo gak nyadar gue siapa?"
"Tau, suamiku."
"Dan lo masih berani nampar gue?"
"Lo tau suami lo ini apaan?"
"Nggak! Apa? Berandalan? Kalau gitu emang pantes ditampar."
"Cha!! Gue peringatin lo! Jangan bikin gue tambah ngamuk!!"
"Aku juga lagi peringatin abang. Jaga tuh mulut! Abang, tiba-tiba nikahin aku, mengambil alih tanggung jawab ayahku. Jaga tuh mulut sama sikap abang, jangan sok ngerasa udah jadi suami yang paling perfect!! Sana belajar dulu yang bener gimana cara memperlakukan istri yang baik!"
Mau kesel. Tapi Igo lebih ke arah tertegun. Istri bocilnya ini bisa ya ngomong kaya gitu. Sok mature. Emang ada benernya sih...tapi....ya mana mau Igo ngalah
"Heh! Lo pikir lo sendiri udah jadi istri yang paling bener gitu? Sok mature lo yang ada! Taunya bocil!"
"Emang iya aku masih bocil. Lah Abang? Udah tua juga masih aja kaya anak umur belasan yang baru puber!"
"Apa lo bilang?! Gue tua? Gue masih 26! Dan lo liat nih badan gue, juga muka gue....bagian mana yang tua?"
Tiba-tiba aja Igo berdiri kemudian menarik Echa untuk berdiri juga. Membawanya ke depan standing mirror dan menyalakan lampu kamar mereka.
"Lo liat tuh di kaca, muka gue, badan gue, mana yang keliatan tua?! Apa gue keliatan kayak udah umur 40-an? Nggak kan?!"
"Beda sama lo! Lo liat tuh body lo! Lo liat muka lo! Bukan kayak abege! Oke muka lo masih ada imut-imutnya. Tapi badan lo tuh, gak sesuai sama umur lo! Bukannya lo yang keliatan tua?"
"Terserah! Tapi bukannya badan yang gak sesuai umur ini yang sukses bikin batang abang bisa berdiri lagi?" Echa melipat kedua tangan di depan badannya.
"Kita liat aja ntar, kalau abang aku tinggal masih bisa berdiri nggak?" Echa kembali menatap Igo dengan sengit.

KAMU SEDANG MEMBACA
IGO
RomanceBukan buat anak kecil ⚠️ Pasti ada part dewasa nya ----------------------------------------------------------- "Kak please.....bantuin...aku bakal kasih apa aja yang kakak mau, please kak. Tolongin...." Echa makin ketakutan melihat golok yang begal...