7. Bite Me!

122K 3.1K 32
                                    

"Aaaaaaaaaaaaaaghhhhhh..... hnggghhh......"

Leher Echa menjadi sasaran emosi Igo.

Igo menggigit keras, untuk kemudian ia kulum. Gigit lagi dan kulum lagi, disertai hisapan-hisapan penuh nafsu.

"Saaakiiiiiith.... hnggghhh....!!"

Igo hanya berdecak dan tersenyum miring.

Lalu memandang remeh ke arah Echa.

Echa kini sudah menangis sesenggukan.

"Makanya lo jadi cewek yang bener! Gak usah emosian! Nyolot mulu!"

"Gimana? Enak digigit?! Dua kali gue lo gigit, anjing!!"

Cukup, Echa tak tahan.

"Abang yang anjing!!!!"

"Abang yang emosian!!!"

"Abang yang nyolot!!!!"

"Abang yang bulshit!"

"Orang aku cuma kaget! Malah aku yang dibilangin macem-macem! Udah gitu telor gulung aku dimakan! Antrinya lama tau!!!!"

"Huuuu...uu..uu...."

Segala omelan yang Echa tumpahkan dari mulutnya membuat Igo membelalakkan matanya.

"Abang yang kayak anjing....hiks...huuuuu...." masih saja Echa mengomel di sela tangisnya.

Kayaknya salah gue.....telor gulung ya....

"Cha... Sayang... Maaf ya..." Igo beranjak dari atas tubuh Echa, membaringkan tubuh di sebelahnya, kemudian berusaha memeluknya.

"Sayang...maaf abang salah... Yang...."

Echa enggan menatap Igo, tubuhnya kini membelakangi Igo.

"Liat sini, sayang......abang yang salah, abang minta maaf ya. Abang emosian banget emang."

"Echa marah? Sini, mau gigit Abang? Ayo, gigit, abang bakal diem."

"Sayang...maaf...jangan diem aja, kamu minta apa aja deh, ntar abang beliin."

"Cha, sayang... Mau telor gulung? Iya? Abang beliin deh...ya?"

"Cha..."

Sebenarnya emosi Igo agak tersulut lagi, tapi ia tahan sekarang. Igo sadar banget kalo tadi dia salah.

Lalu Igo mendudukkan dirinya, tak kunjung mendapatkan respon dari Echa.

Tidur.

Sama kayak kemarin. Sepertinya tenaga Echa selalu terkuras setelah ia meluapkan emosinya.

Kini Echa tertidur lelap, dengan wajah yang masih basah dengan air mata.

Igo melihat hasil karyanya.

Leher memerah gelap, hasil gigitan plus cipokan darinya.

Pergelangan tangan pun terlihat merah, hasil dari saking kuatnya Igo mencengkram tangan Echa.

"Maaf...."

**

"Maaf ya..."

Entah sudah permintaan maaf ke berapa sejak Echa bangun tidur tadi telah Igo ucapkan.

"Sayang...mau apa? Telor gulung? Martabak? Boba? Mixue? Pok pok chicken?"

Echa menatap Igo sekarang.

"Mau pok pok chicken. Mixue juga. Sama mi gacoan. Sekarang!"

Igo melongo. Kirain bakal lama ngambeknya. Secara Igo kayaknya tadi udah keterlaluan. Ternyata diiming-imingi makanan Echa langsung tertarik.

"Tapi Echa belom maafin abang!"

IGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang