"Eh kak! Nama kakak siapa?"
"Gue Davin."
"Aku Echa. Kakak temennya abang?"
"Gue anak buah bang Igo. Gue yang bertanggung jawab sama coffee shop ini."
"Ooh...."
"Mau minum apa?" ucap Davin saat sampai di depan counter minuman.
"Hmmm... hazelnut latte ada nggak kak?"
"Ada. Hot or ice?"
"Ice. Ada makanan nggak kak?"
"Ada sih. Tapi bukan menu-menu ala cafe. Disini banyakan yang nongkrong cowok sih."
"Apa kak? Indomie gitu ya?"
"Iya."
"Mau dong kak. Pakein cabe yang pedes ya, plus telor sama sosis atau apa kek gitu. Bisa kak?" Echa dari tadi semangat banget.
"Bisa. Lo bisa duduk disitu." Davin menunjuk sebuah tempat kosong dalam coffee shop itu.
Tak lama Davin datang membawa minuman yang diminta Echa.
"Nih, minuman lo."
"Eh kak! Mau kemana?"
"Balik lah...."
"Disini aja. Tadi abang kan bilang disuruh jagain aku."
Dan Davin pun menurut, duduk di hadapan Echa. Dibalas Echa dengan cengirannya.
"Lo, beneran bininya bang Igo?" Davin membuka pembicaraan dengan satu hal yang dari tadi membebani pikirannya.
"Hu'um." Echa menjawab sambil menyeruput minumannya.
"Suami istri beneran?"
"Iya lah! Nih cincinnya aku pake terus."
"Lo umur berapa?"
"17 tahun."
"Beneran masih sekolah???" Davin masih seakan tak percaya bahwa Igo mempunyai istri anak sekolahan.
"Emang lo udah lama pacaran sama bang Igo?"
"Nggak pacaran. Kita ketemu berapa hari langsung nikah tuh." Indomie pedas yang tadi dipesan Echa kini sudah datang.
"Wah....bisa ya.... love at first sight gitu?"
"Love??"
"Ssst... Echa bilangin ya. Kalau kata abang tuh, tai tuh cinta!" Echa setengah berbisik, diakhiri senyum yang cukup lebar.
"Jadi...bukan karena cinta ya kalian nikah? Tapi kalian bener-bener nikah kan?"
"Iya lah ... Nikah resmi. Abang tuh nggak bisa kalo nggak sama aku. Makanya sampe maksa-maksa nikah gitu. Kenapa sih kak? Nggak percaya kalo aku istrinya abang?"
"Iya. Gue gak nyangka aja, bang Igo ternyata bisa nikah. Ni apalagi, nikahnya sama bocil macem elo."
"Kenapa emang?"
"Lo bawel banget. Lo pendek, pake kacamata lagi, gak ada seksi-seksinya sama sekali. Dahlah, bocil banget lo itu. Di bayangan gue, bang Igo tuh bakal nikah sama cewek yang anggun, sexy, dewasa. Lah elo..."
Tang!
"Heh! Ngenyek!" Echa kesel sampe ngelempar sendok yang dipegangnya. (Ngenyek : mengejek, menghina)
"Loh, wong jowo ta?" ucap Davin saat mendengar frasa bahasa Jawa yang diucapkan Echa.
"Iyo."
"Wong endi?" (Orang mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IGO
RomanceBukan buat anak kecil ⚠️ Pasti ada part dewasa nya ----------------------------------------------------------- "Kak please.....bantuin...aku bakal kasih apa aja yang kakak mau, please kak. Tolongin...." Echa makin ketakutan melihat golok yang begal...