28. Angry Sex 🔞

162K 1.6K 7
                                    

"Kalau gitu lampiasin aja lewat sex...."

Hening.

Tangan Echa masih mengurut lembut penis Igo.

Beberapa saat, tangan lainnya masuk ke dalam pakaian Igo, mengelus dengan lembut perut berotot milik Igo.

Igo menutup matanya, entah menahan amarah atau menghayati kenikmatan yang kini mulai ia rasakan.

"Cha, lo nggak tau apa yang lo lakuin ..." Igo berkata lirih.

"Echa tau...." Echa berpindah, berdiri di depan Igo. Kali ini menatap mata Igo dengan pandangan setengah menantang.

Kemudian pandangan Echa berpindah ke bawah, lalu perlahan membuka celana yang dipakai Igo. Mengeluarkan sesuatu yang kini sudah mengembung dan keras.

Echa dengan tangan yang masih menggenggam penis Igo perlahan berlutut. Kemudian menciumi penis itu dengan lembut. Kemudian perlahan menjilatinya dimulai dari kepala hingga ke pangkalnya.

Semua ia lakukan dengan tetap menatap Igo.

"Cha."

Echa tetap menjilati.

"Cha..."

Kini Echa mulai mengulum.

Menghisap pelan benda keras itu.

"Sshhh....." Igo mendongakkan kepalanya sambil menutup mata.

Echa makin intens dengan hisapannya.

"Cha..." Igo kembali menatap mata Echa.

"Lo yang minta...." Perlahan kedua tangan Igo menuju ke belakang kepala Echa, menahan belakang kepala Echa dengan kedua tangan besarnya. Lalu dengan tanpa aba-aba Igo menyentakkan pinggulnya, bergerak maju mundur di kepala Echa.

"Aaarh.....emmhh...." Igo mulai mendesah menikmati kegiatan oral sex mereka.

Echa hanya membuka mulutnya lebar-lebar, mencoba pasrah saat penis Igo menerobos rongga mulutnya hingga ke kerongkongannya. Toh dia yang mulai, semua rasa tak nyaman harus ia kesampingkan saat ini.

"Hoek! Gag... Gag...."

"Apa? Lo nyerah Cha?" ucap Igo yang saat ini mencoba memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam mulut Echa.

Echa gak bisa ngomong, cuma bisa menatap mata Igo. Wajahnya sudah memerah, mulutnya berliur dan air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

Igo mencengkram rambut Echa makin erat, "Mulut lo enak banget Cha..." Bukan terdengar seperti pujian, masih terdengar jelas amarah di setiap kata yang Igo ucapkan.

"Puah!.... Uhuk uhuk! Uhuk..." Echa langsung terbatuk sambil memegang tenggorokannya saat Igo sudah mengeluarkan penisnya.

Igo masih mencengkram rambut Echa, lalu menariknya berdiri dan menghempaskan Echa di ranjang.

"Telanjang!" Igo menatap Echa dengan dingin, Echa juga membalas dengan tatapan yang sama, menantang Igo.

Echa pun berdiri, membuka perlahan pakaiannya satu persatu. Sengaja melemparkan setiap potong pakaian yang ia buka ke arah Igo, hingga bagian terakhir, celana dalamnya pas mengenai wajah Igo.

"Ups.." seakan tak bersalah, Echa malah berpose menantang saat ini. Duduk bersandar di kepala ranjang, dengan paha yang mengangkang.

Igo menyeringai, "lo yakin mau nyelesai-in pake seks? Kalo lo kenapa-kenapa jangan nyalahin gue!"

"Emang Echa bakal kenapa? Emang having seks sama abang segitu gede efeknya?" Echa malah makin mancing keadaan biar tambah panas.

Igo mulai merayap ke atas Echa.

IGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang