17. Bandel

65.4K 1.9K 71
                                    

"Cha, gue nggak tidur disini malam ini!"

Echa melongo. Belum hilang rasa tidak nyaman di tenggorokan nya, belum juga membersihkan wajahnya yang kini tampak berantakan. Kini Igo memberikan statement yang bikin Echa syock.

Apa suaminya itu marah lagi?

Mulai deh overthinking nya Echa keluar. Takut ia salah lagi.

"Kenapa bang?" Mungkin karena emosinya sedang tidak stabil, emang begitu biasanya kalo after sex, Echa ngomongnya pake mata yang berkaca-kaca.

"Gue mau kumpul sama temen-temen gue." Igo meninggalkan Echa ke dalam kamarnya langsung menuju kamar mandi tak memperdulikan Echa yang memasang wajah sendu.

Echa mengekori Igo.

"Ikut..."

"Nggak! Lo di rumah aja."

"Kok sampe nggak tidur di rumah? Kan cuma nongkrong?"

"Gue mau minum Cha!"

"Ya udah gak usah kemana-mana, orang disini banyak air juga. Tuh di kulkas ada macem-macem minuman kan?"

"Minum amer yang.... Tau nggak? Alkohol."

"Gue udah lama nggak mabok."

Degg...

Echa diam. Baru menyadari kalau suaminya ini pasti emang doyan minum alkohol. Badannya aja bertato kan, nggak mungkin nggak doyan alkohol. Dipikir-pikir banyak banget yang Echa gak tau dari Igo.

Echa masih mengikuti Igo yang menuju kamar mandi. Kemudian membasuh wajahnya di wastafel dan berkumur, menghapus jejak-jejak oral sex mereka berdua.

"Keluar dulu Cha, gue mau mandi."

"Kok disuruh keluar? Biasanya abang minta mandi bareng?"

Igo menghampiri Echa, mengungkungnya di wastafel.

"Tadi siapa yang minta stop waktu gue bilang gue sange?" Igo berucap pelan, persis di depan wajah Echa.

"Lo nggak bego kan Cha? Lo tau kan gue bakal ngapain kalo kita mandi bareng?"

Glek...

Kayaknya lebih baik Echa cepet-cepet keluar.

**

Sebenarnya sebelum Igo berangkat, terjadi perselisihan kecil antara Echa dan Igo.

Hanya perkara berangkat sekolah.

"Gue besok pagi langsung ngantor. Lo berangkat naik grab. Atau gue panggilin sopir dari rumah mama."

"Kan ada motorku bang. Biar aku berangkat sendiri aja."

"Nggak!"

"Kenapa sih...aku kan udah biasa juga."

"Nggak!!!"

Echa langsung diem kena bentak Igo. Tapi Echa kesel banget sama sifat diktator Igo ini.

"Berani lo berangkat sendiri, gue rusakin tuh motor!"

"Bang, Echa kan udah gede. Sebelum ketemu abang juga Echa motoran kemana-mana..."

Brak!!

Belum selesai Echa berbicara, Igo sudah keluar rumah menutup kencang pintu depan rumahnya. Kemudian...

Mengunci rumah dari luar.

"Loh! Abang! Abang!! Kok dikunci dari luar sih? Bang! Abang besok Echa ada ulangan!! Bukain abang!" panik Echa, sambil mencoba membuka pintu rumahnya.

"Bodo amat! Kalo lo nggak mau nurut, gue kurung aja lo sekalian!"

IGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang