31. Turnamen 2

83.5K 2.2K 313
                                    

Dengan tergesa-gesa Echa segera menuju toilet untuk mengganti kostumnya. Mengabaikan anggota tim dance nya yang lain, mengabaikan juga cowok-cowok yang mencoba mendekatinya.

Fokusnya hanya satu, masuk toilet, ganti baju, lalu keluar sekolah menghampiri Igo yang kemungkinan saat ini sedang menunggunya.

Tanpa ia ketahui, seseorang sedang mengekorinya hingga akhirnya juga masuk ke dalam toilet.

Grep!

Sebuah tangan kekar dengan sebuah tato di punggung tangannya menahan pintu toilet saat Echa akan menutupnya. Kemudian membuka lebih lebar pintu itu, hingga menunjukkan wajah si empunya tangan.

"Surprise!" Igo menampakkan wajahnya tepat di depan Echa. Dengan tatapan tajam dan senyum yang bisa membuat Echa merinding ketakutan.

"Abaaang....." ucap Echa sambil membelalakkan matanya.

Makin Echa terkejut lagi saat Igo masuk begitu saja ke dalam toilet dan menguncinya dari dalam.

Tanpa aba-aba Igo langsung mencium Echa dengan brutal. Sedikit menggigit bibir bawah Echa untuk selanjutnya dihisap kuat-kuat.

"Emmmphh...."

Igo terus menyesapi bibir Echa sambil tangannya menaikkan atasan yang Echa pakai.

"Bini gue udah persis kaya lonte.... Perlu gue telanjangin sekalian?"

Echa menggelengkan kepalanya dengan wajah ketakutan.

"Abang, nggak... Dengerin Echa dulu please..." udah takut banget sampe hampir  nangis.

Igo hanya menatap Echa dengan dingin dan itu makin membuat Echa ketakutan.

"Maaf....hiks hiks..." Echa kini sesenggukan. Nggak peduli kalaupun ada yang denger dari luar.

"Mau lo apa sih Cha? Seneng ya pamerin badan lo? Tai!"

"Nggak...." Echa menundukkan kepalanya, takut dengan tatapan Igo.

"Nggak cukup lo ama gue? Hm? Mau cari cowok? Lonte!"

"Nggak...." Echa menutup telinganya, nggak sanggup dengerin Igo mengatainya seperti itu.

"Abang, pukul Echa aja! Hukum Echa, jangan dikata-katain kayak gitu. Echa nggak suka.... Hiks hiks hiks..." Echa kini histeris , lalu mengambil telapak tangan Igo, mengarahkan ke pipinya untuk menampar  tapi ditahan oleh Igo.

"Lo goblok Cha!" Igo menoyor dahi Echa.

"Angkat tangan lo!" Lalu Igo membuka atasan kostum Echa, kemudian memakaikan seragamnya persis seperti bapak-bapak lagi makein seragam ke anak TK.

Igo menatap Echa yang masih sesenggukan dengan lamat. Biasanya Echa ngelawan kalo Igo marah, tapi kali ini bisa Igo liat rasa bersalah dan ketakutan Echa yang sangat besar.

"Jelasin ke gue nanti! Lo juga utang hukuman!" selesai memakaikan seragam Echa, Igo membuka pintu toilet. Agak kaget, karena Rasti ada di depan toilet.

Rupanya, Rasti melihat keberadaan Igo tadi. Karena khawatir Echa kenapa-kenapa akhirnya Rasti mengikuti Igo. Dan berakhir Rasti menjaga di depan toilet, takut ada orang lain yang ngeliat pasangan ini.

"Rasti..." Echa pun akhirnya juda menyadari keberadaan Rasti.

"Tadi aku ngelihat kalian berdua. Jadinya aku jaga di depan, takut ada yang mergokin kalian."

"Oke thanks." ucap Igo kepada Rasti.

"Lo cuci muka dulu Cha!" perintah Igo, lalu meninggalkan Echa berdua dengan Rasti.

IGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang