3. Sah!

128K 3.3K 119
                                    

Jadi disinilah Echa, di dalam sebuah mobil Pajero sport hitam keluaran baru.

Igo berada di kursi sopir, sedangkan Echa di belakangnya, bersama calon  ibu mertuanya.

Yah, begitulah. Echa yang memang otaknya lemot untuk merespon membuatnya tak bisa menolak permintaan Igo.

Dua hari setelah perjumpaan mereka, Igo membawa Echa pulang ke Malang. Echa yang kebingungan hanya sempat mengatakan pada orang tuanya bahwa ia akan pulang, membawa teman. Tanpa embel-embel bahwa ia akan dilamar.

Tentu saja Echa bingung. Bagaimana ia akan menjelaskan pada orangtuanya. Biarlah si Igo sendiri yang mengatakannya.

Tapi, selain egonya tinggi, pemaksa, Igo ternyata pedenya tinggi banget.

Pikir Echa, emangnya orangtuanya akan semudah itu menyerahkan Echa pada orang yang bisa dibilang sangat asing ini. Apalagi Echa masih SMA.

"Echa anak ke berapa sayang?" Suara lembut wanita di sebelahnya memecahkan lamunan Echa.

"Anak pertama bu. Saya punya adek dua, satu cewek satu cowok."

"Wah, sama kayak si abang. Cuma abang adeknya cuma satu, cewek. Sekarang lagi di Korea, nonton konser katanya. Echa pasti suka juga ya Kpop gitu. Seumuran deh kayaknya sama  Echa."

Wah... Korea. Boro-boro ke luar negeri. Nonton konser aja aku gak pernah. Sekolah number one!!

"Maaf kalau boleh tau, orangtua Echa kerja apa ya?"

"Oh....mama sama ayah mengelola catering sama toko kue gitu bu."

"Wah, pinter masak dong kamu. Secara dari keluarga yang punya bisnis kuliner. Pasti kamu pinter masak juga ya."

"Hmmm...nggak juga." Echa tersenyum canggung.

"Udah cocok banget dong jadi istri abang. Udah cantik, pinter, kamu dapat beasiswa kan? Pinter masak anaknya kalem lagi, keliatan gak banyak tingkah loh kami ini." entahlah mamanya Igo terlihat sangau heboh.

"Mama udah nggak sabar pingin liat bang Igo nikah. Dari kemaren-kemaren nih mama maksa si abang, tapi abang gak mau."

Aku sebenarnya juga gak mau tanteeeee....

"Cepetan bikinin mama cucu ya!"

"Ma! Bisa diem gak sih! Berisik banget dari tadi nyerocos mulu!!" Igo terlihat kesal.

"Apaan sih bang! Orang mama lagi pedekate sama mantu mama." Balas mama Igo dengan sengit.

Setelah sekitar 1 jam pejalanan dari bandara Juanda, kini mereka sudah memasuki kota Malang.

Ya, tadi mereka naik pesawat dari Jakarta, kemudian melanjutkan perjalanan ke Malang dengan mobil yang sudah ada di parkiran bandara, entah milik siapa.

"Disitu bang! Yang pagernya warna putih."

Jantung Echa rasanya mau copot. Dari tadi berdetak kencang hingga telapak tangannya pun terasa dingin.

Mau ngkmong gimana ke mana sama ayah.

"Assalamualaikum. Maaa....." ucap Echa sambil membuka pintu.

"Waalaikum salam..... Sayangnya mama....kangen banget, ummh." Balas mama Echa sambil memeluk gemas putrinya.

"Katanya Echa bawa temen? Mana?"

"Ehem .. emm....ini ma. Bang Igo, masuk."

"Assalamualaikum..." sesosok pria tinggi memasuki rumah yang bisa dibilang cukup mewah itu, diikuti seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya namun masih kelihatan cantik.

IGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang