Selama perjalanan, Igo sama sekali tidak mengajak Echa berbicara. Echa pun karena bosan dan capek hanya tidur sepanjang jalan.
Setelah acara akad nikah di Malang, mereka langsung kembali ke Jakarta. Tak ada malam pertama ataupun honeymoon.
"Cha! Bangun, dah nyampe."
"Eunhh.... Udah nyampe?"
"Ini dimana bang? Kok aku nggak dianterin ke kosan? Besok aku harus sekolah abaaaang...nggak mau bolos lagi." ucap Echa dengan mata yang setengah terpejam.
Igo tak memperdulikan ocehan Echa, ia turun dari mobilnya dan mengeluarkan beberapa tas dan koper dari dalam mobil.
Echa yang merasa diacuhkan sekarang merengek pada Igo.
"Abaaaang!! Iih! Anterin ke kosan!!"
Igo tetap mengacuhkan rengekan Echa. Dengan cueknya ia berjalan sambil menenteng tas, masuk ke dalam rumah. Dan Echa dengan setia mengekorinya sambil terus merengek.
Terus begitu bolak-balik dari mobil ke rumah, hingga semua barang bawaan mereka di mobil terpindahkan sepenuhnya. Dan Echa , ..... masih tetap mengekori Igo.
"Baaaaang....anterin ke kosan! Ih! Abang! Punya telinga nggak sih!!!!" final! Echa mengeluarkan lengkingan mautnya.
Brakk!
Igo menutup pintu yang saat ini posisinya di belakang Echa.
Echa terkejut. Lebih terkejut lagi menyadari posisi mereka berdua saat ini.
Igo mengungkung tubuh Echa dengan satu tangannya. Didekatkan wajahnya pada wajah Echa sambil menatap tajam.
"Berisik banget! Bacot!" ucapnya datar namun tegas.
Echa membalas tatapan Igo dengan sengit, walau sebenarnya saat ini ia menelan ludah. Takut. Gugup.
"Ngoceh lagi gue emut nih bibir!"
Echa meremang...makin gugup.
Dengan ibu jari kirinya Igo mengelus bibir Echa sedikit kasar.
Gemas sekali Igo pada perempuan di depannya ini. Rasanya ingin ugh!
"Lo lupa kalo gue suami lo? Ngapain pake minta pulang ke kosan? Bacot!!"
"Ini! Punya ini tuh dipake!!" nada bicara Igo mulai naik satu oktaf, sambil jari telunjuknya ia pakai untuk menoyor dahi Echa.
Diperlakukan seperti itu, Echa mulai berkaca-kaca. Sebal sekali rasanya.
Apaan sih Igo ini?! Kasar banget.
Lalu....
"Aaaaaarghhh!!!! Anjing!"
Tiba-tiba saja Echa menggigit lengan Igo keras-keras. Sampai bekas gigitannya terlihat begitu dalam.
"Bodo!" Echa melepas gigitannya.
"Aaaargh!! Sakit Echa! Lo ngapain sih!"
Sekarang ganti perut Igo yang jadi sasaran amukan Echa. Nggak tau aja dia kalo cubitan Echa tuh terkenal maut banget.
"Echa! Udah! Cha!" susah payah Igo menahan tubuh Echa yang sekarang meronta-ronta seperti orang kesetanan.
"Aargh!!! Abang sih!!!" Echa marah-marah tak jelas.
Igo memeluk tubuh Echa dari belakang. Menahan kedua tangan Echa agar tidak terus-menerus memukul tubuh Igo.
Susah payah Igo menahan tubuh Echa yang kesetanan. Walau tubuh Echa cukup mungil, namun dalam kondisi kesetanan seperti itu ternyata sangat menguras tenaga Igo.

KAMU SEDANG MEMBACA
IGO
RomansaBukan buat anak kecil ⚠️ Pasti ada part dewasa nya ----------------------------------------------------------- "Kak please.....bantuin...aku bakal kasih apa aja yang kakak mau, please kak. Tolongin...." Echa makin ketakutan melihat golok yang begal...