Keesokan harinya...
Suzy terbangun dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah Jungkook yang sedang menatapnya. Cukup terkejut karena wajah mereka sangat berdekatan. Entah sejak kapan Suzy membalik tubuhnya jadi menghadap Jungkook.
"Kk-kenapa kau belum bersiap? Ini sudah pagi." kata Suzy tergagap.
Jungkook menghela napas dan memejamkan matanya kembali.
"Menurut mu apa aku bisa bangun jika kau tidur lelap seperti ini?" tanya pria itu tanpa membuka matanya.Suzy tersadar bahwa ia sedang memeluk erat tubuh Jungkook, jangan lupakan juga kakinya yang melilit kaki Jungkook.
"Mian.." cicit Suzy lalu melepaskan tubuhnya dari Jungkook dan terduduk ditepi ranjang. Dia sangat malu.
Suzy bisa merasakan Jungkook bangkit lalu pergi ke kamar mandi.
Waktu sendiri itu Suzy habiskan untuk mengutuki dirinya yang berdetak lebih cepat. Jantungnya dalam keadaan tidak aman.
Suzy akhirnya memilih untuk bangkit lalu mengikat rambutnya dan turun menuju dapur. Disana ternyata sudah ada salah satu pelayan, dia banyak membantu Suzy melakukan ini dan itu.
"Selamat pagi nyonya." sapa pelayan itu dengan ramah saat ia sedang mencuci piring.
"Selamat pagi Bibi Noh. Sepertinya aku bangun terlambat." jawab Suzy. Bibi Noh tidak menetap dirumah itu, ia akan datang pagi hari dan pulang ketika hari sudah malam, dan biasanya Bibi Noh datang saat Suzy sedang mulai memasak, mungkin memang Bibi Noh yang datang lebih cepat atau Suzy yang justru bangun lebih lambat.
Perempuan itu terkekeh singkat.
"Tuan Jeon tadi sudah berpamitan dan menitip pesan pada saya, beliau bilang untuk hari ini Tuan Jungkook tidak perlu datang ke kantor."Manik Suzy membulat.
"Haraboji sudah pergi?" tanyanya lalu tersadar kalau piring yang sedang Bibi Noh cuci itu pasti baru saja dipakai."Ye nyonya." balas Bibi Noh singkat.
"Astaga apa ini benar-benar sudah siang? Kenapa aku tidak seperti biasanya?" heran Suzy pada diri sendiri lalu memilih mengisi gelas dengan air dan meminumnya.
Bibi Noh yang baru saja selesai mencuci piring itu terkekeh.
"Itu wajar ketika sedang hamil. Nyonya akan cepat merasa lelah dan mengantuk." ucapnya.Suzy bahkan lupa kalau dia sedang hamil.
"Nyonya ingin sarapan apa?" tanya pelayan itu.
Suzy berpikir sejenak.
"Tumis ayam pedas manis."Bibi Noh mengangguk.
"Biar saya saja yang memasak, Tuan Jeon bilang nyonya tidak boleh kelelahan."Suzy tersenyum tipis, dia sebenarnya tidak terlalu setuju.
"Oh iya nyonya, Tuan Jeon menitipkan sesuatu kepada saya." sambung Bibi Noh.
Suzy hanya memperhatikan wanita paruh baya itu mengambil sebuah amplop yang terletak diujung meja.
"Apa itu?" tanya Suzy.
"Saya tidak tahu nyonya, saya tidak berani untuk membukanya." kata Bibi Noh seraya menyerahkan amplop tersebut.
Suzy menerimanya dan hendak membukanya, namun ia tidak melanjutkan hal tersebut.
"Ini untuk ku atau untuk Jungkook?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Time ✔ [COMPLETE] ✔✔
FanfictionBae Suzy sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan Park Chanyeol, hanya saja pekerjaan pria itu membuat mereka jarang bertemu. Suzy lebih sering menghabiskan waktunya bersama pria lain. Jeon Jungkook, pria yang lebih muda dan sudah ia anggap se...