Chapter 30: Poison

192 39 13
                                    

Chanyeol sedang membaca koran ditemani secangkir kopi di apartemennya saat Baekhyun tiba-tiba saja datang mengunjungniya.

Sudah tidak heran karena Baekhyun memang mengetahui password apartemen Chanyeol.

"Aku pikir kau akan mengganti sandimu. Bukankah itu tanggal peresmian hubungan mu dengan Suzy?" kata Baekhyun lalu berjalan ke dapur untuk mengambil sekaleng bir dari kulkas.

Chanyeol memutar bola matanya malas.
"Aku pikir kau tidak akan datang lagi setelah resmi berhenti jadi manajerku."

Baekhyun tertawa renyah saat dia duduk di hadapan Chanyeol.
"Kau tidak senang temanmu datang berkunjung?" tanyanya kemudian membuka kaleng bir itu dan meminumnya beberapa teguk.

Chanyeol melipat korannya dan meletakannya begitu saja diatas meja.
"Ada apa? Jangan membuang waktu mu dengan membujukku untuk kembali." ucapnya lalu menyesap kopinya yang mulai dingin.

"Aku hanya ingin melihat mu. Untuk apa membujuk manusia keras kepala sepertimu."

Chanyeol mendengus. "Apa kau tidak ada pekerjaan?"

Baekhyun meneguk birnya kembali kemudian menyeringai.
"Ini hari libur. Apa kau lupa?"

Chanyeol menyenderkan pungungnya sambil menghela napas.
"Bagaimana studio fotomu? Berjalan lancar?"

Baekhyun mengangguk beberapa kali.
"Itu alasan ku kesini, ingin berterimakasih karena kau membuatku membuka pandangan dengan luas sampai bisa mendirikan studio sendiri. Bertahun-tahun menjadi manajer seorang model membuatku banyak mendapat pelajaran."

"Ya..aku senang kau mendapat jalan baru." ucap Chanyeol kemudian merebut bir di tangan Baekhyun dan meneguknya hingga tandas.

"Hei, perutmu akan sakit." cemas Baekhyun. Chanyeol baru saja menghabiskan kopi kemudian birnya, itu bisa saja berdampak buruk.
"Kau sudah bukan manajerku, berhenti mengekangku seperti itu." kata Chanyeol enteng.
Baekhyun memutar bola matanya malas. Kemudian tatapannya berubah lebih tajam.
"Kau..benar-benar serius menjalin hubungan dengan gadis itu?"

Kening Chanyeol mengernyit.
"Kau mengetahuinya?"

"Jawab saja pertanyaannya." tekan Baekhyun.

"Ayahku membutuhkan dana dari ayahnya, dan aku membutuhkan tubuhnya untuk melupakan masa lalu."

Baekhyun menarik sebelah sudut bibirnya.
"Aku tahu ku orang yang seperti itu. Aku menyukainya. Tapi..bukankah lebih baik menghapus masa lalumu?"

"Aku sedang berusaha." kata Chanyeol dengan tatapan tajamnya meuju kesembarang arah.

Baekhyun tertawa.
"Aku sangat menantikannya."

.

.

Mr. Jeon dan Chanwook datang dengan ikan hasil tangkapan mereka. Mereka terlihat sangat bahagia sekali.

"Jungkook-ah! Hyung membawa banyak ikan! Kau pasti iri melihatnya." kata Chanwook lalu ia dan Mr. Jeon tertawa.

Kedua pria itu berada didapur namun setelah beberapa saat tidak ada jawaban dari Jungkook maupun Suzy.

"Apa mereka pergi?" tanya Mr. Jeon.

Chanwook menggeleng pelan. Ia melihat kearah pintu kaca halaman belakang yang terbuka.
"Sepertinya mereka ada disana. Biar saya perika heojangnim." ucapnya kemudian berjalan menuju halaman belakang.

Manik Chanwook sontak saja terbuka lebar saat melihat apa yang ada disana. Tidak, tidak ada Jungkook maupun Suzy disana, tapi ada bra, celana dalam serta beberapa potong baju yang mengambang dikolam renang. Ada karpet olahraga dan alat-alat olahraga lainnya yang belum dibereskan. Dan jangan lupakan air yang menyiprat ketepi kolam seperti sesuatu yang besar baru saja menghantam permukaan air.

My Time ✔ [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang