Chapter 3: Best Of Me

275 41 1
                                    

Vote sebelum membaca!!

~Enjoy~

Dua tahun yang lalu..

     Malam itu Suzy masuk ke dalam kamarnya saat sebelumnya Irene pamit pergi ke minimarket untuk membeli camilan. Saat ia membaringkan tubuhnya dan ingin berbalas pesan dengan kekasihnya, tiba-tiba saja ia teringat bahwa sabun pembersih wajahnya habis. Ia berniat menelpon Irene tapi setelah berulang kali mencoba, adiknya itu tidak kunjung mengangkatnya. Jadi terpaksa Suzy bangkit dan berniat menyusulnya.

Setelah semuanya siap, ia keluar dari unit apartemen miliknya dan bergegas menuju lift. Tidak terlalu lama karena ia berada di lantai dua.

Setelah berada didepan gedung, tiba-tiba saja seorang pria dengan hoodie hitam berjalan mendekatinya. Seketika tubuh Suzy merinding karena tampang pria itu sangat menyeramkan seperti mau menyerangnya.

"Serahkan barang-barang mu." pinta pria itu sembari menjulurkan tangannya.

Suzy menegang melihat sebuah pisau kecil yang diarahkan kepadanya.

"Aa-aku tidak membawa apa-apa." Suzy tergagap sangking takutnya.

"Jangan berbohong!! Atau pisau ku akan mengoyak wajah cantik mu ini." gertak pria itu dengan seramnya.

Suzy hampir saja menyerahkan dompetnya sampai tiba-tiba seseorang datang menendang tangan prampok itu sampai pisaunya terlempar jauh.

"Shiball saekkiya!!" prampok itu marah dan mencoba memukul pria yang hendak menolong Suzy.

Dengan cepat pria itu menghindar dan balas menyerang dengan meninju dadanya sangat kuat sampai ia terhuyung kebelakang.

"Pergi menjauh Nona." ucap pria si penolong dan Suzy dengan cepat berjalan ke tempat yang sedikit menjauh.

Prampok itu kembali mendekat dan melayangkan tendangannya, pria itu cukup tangkas untuk menangis serangan dan balik meninju pipinya.

"Brengsek!" umpat prampok itu memegangi pipinya yang sakit.

"Wae? Jangan beraninya dengan wanita, kau harus melawan tandingan mu, bajingan." ucap pria itu mengeluarkan seringainya.

Prampok itu naik pitam dan menyerang si pria membabi buta. Membuat mereka sama-sama mendapatkan luka yang menghiasi wajah.

Suzy yang menatap perkelahian itu dari jauh hanya bisa terdiam sembari menutup mulutnya.

Sampai saat prampok itu hampir menendang, si pria malah menahan kakinya dan membantingnya ketanah dengan sangat kuat hingga dia meringis.

"Jangan pernah datang lagi kesini kalau kau masih mau hidup, arraseo??!!" pekik pria si penolong dan membuat prampok itu lari tunggang langgang sembari menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Suzy segera menghampiri pria si penolong tersebut.
"Gg-gamsahamnida, kau sudah menolong ku." ucap nya lalu membungkukan tubuhnya berkali-kali.

Pria itu menahan bahunya agar tidak membungkuk kembali.

"Bukan apa-apa, sebaiknya nona jangan keluar saat malam-malam seperti ini, daerah ini cukup sepi saat malam." ujar pria itu.

My Time ✔ [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang