Chapter 11: Waste It On Me

256 45 3
                                    

Vote sebelum membaca!!
▄︻̷̿┻̿═━一

     Ini masih pagi, tapi kesejukan itu tidak berlaku dihati seorang pria yang semakin marah setelah mengetahui kebenaran yang ada.

"Pria itu benar-benar membuang bayinya? Brengsek! Kenapa dia mengatakan bayinya itu ikut mati saat ibunya melahirkannya?!" kesal pria tua itu berapi-api.

Namjoon yang berada dihadapannya itu tertunduk sesaat sebelum menyiapkan kata-katanya.

"Ye Hoejangnim. Dan dugaan kita selama ini salah, bayi itu tidak langsung dibawa ke panti asuhan setelah dilahirkan, melainkan dirawat oleh seseorang selama setahun lebih dulu." jelas Namjoon.

"Hm?! Siapa orang itu?!" tanya pria itu berdiri dari kursi kebesarannya.

"Istri dari Buhoejangnim."

Pria tua itu membulatkan matanya, "Bagaimana hal itu bisa terjadi?!"

"Buhoejangnim dan istrinya yang sekarang rupanya sudah mengenal sejak lama. Mereka bahkan sangat dekat." jelas Namjoon.

"Bahkan sebelum dia dijodohkan dengan anakku?"

Namjoon mengangguk, "Ye Hoejangnim."

"Keparat! Berani sakali dia mempermainkan ku selama ini!" pria itu kembali terduduk.

Seharusnya diusianya yang mulai renta seperti ini dia sedang duduk ditemani cucu-cucunya, tapi sampai sekarang ia tidak bisa melepaskan perusahaannya karena dia tidak bisa memberi kepercaan sepenuhnya pada menantunya yang merupakan wakil direktur.

Bukan menantunya, lebih tepatnya mantan menantunya. Anak semata wayang yang ia jodohkan pada pria itu nyatanya meninggal saat ia melahirkan seorang anak.

"Panggil pria itu keruanganku sekarang." ucap pria itu.

Namjoon lalu membungkukan tubuhnya pamit dan pergi dari sana untuk melakukan apa yang diperintahakan.

Tidak lama berselang, seorang pria paruh baya datang dengan raut bingungnya.

"Ada apa Abeoji memanggilku?" tanya pria itu lalu duduk dihadapan sang atasan sekaligus mantan mertua. Ruangan itu sangat pribadi dan kedap suara. Sekeras apapun Pria itu tadi berteriak, tidak akan ada yang mendengar.

"Apa kau berhasil membujuk anakmu untuk bekerja disini?" tanya pria tua itu menahan amarahnya untuk mencakar wajah pria dihadapannya.

"Jeosonghamnida Abeoji, dia belum tertarik. Tapi sebentar lagi dia akan mencoba, katanya setelah syutingnya selesai." jawab pria paruh baya itu.

Pria tua itu berdecih, "Sombong sekali, dia menolak menjadi pemimpin diperusahaan ini dan malah bekerja rendahan seperti itu..ck..ck...ck.. Anak pungut itu sangat membuatku muak." ucapnya membuat pria dihadapannya itu mengepalkan tangan karena tidak terima anaknya dikata-katai.

"Maaf Abeoji, aku harus kembali. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."
Pria itu menahan amarahnya lalu bangkit.
Ia menunduk sesaat lalu membalik tubuhnya.

"Yha Park Haejoon! Katakan pada skertasisku bahwa kau bukan Buhoejangnim lagi diperusahaan ini."

Ucapan itu membuat pria itu membalik tubuhnya, "Aa-apa maksud Abeoji?"

My Time ✔ [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang