Altarel yang baru saja sampai di rumah nya di buat kaget sekaligus heran dengan kamar Rey yang terbuka karena biasanya jika kamar itu di bersihkan kamar itu akan ditutup lagi namun kali ini kamar itu terbuka dan terlihat ada seseorang di dalamnya. Karena penasaran Altarel pun mengintip sedikit kamar tersebut.
Menyadari ada yang sedang mengintip Rey pun menyuruh nya untuk masuk ke dalam karena ia tau jika itu adalah adik nya Altarel.
"Masuk aja gak perlu ngintip ngintip" ucap Rey yang masih sibuk membereskan barang bawaannya.
Mendengar itu Altarel yang masih belum sadar jika itu Rey pun memasuki kamar dengan raut wajah yang masih penasaran. Kemudian Rey berbalik badan menghadap ke Altarel sembari tersenyum, Altarel akhirnya menyadari jika itu adalah Abangnya.
Altarel pun berlari dan memeluk erat tubuh Rey bahkan saking kangennya Altarel memeluk Rey hingga membuat Rey sesak nafas.
"Oi Al gue sesak nafas kalo begini " ucap nya dengan nada pelan namun berat akibat pelukan dari Altarel. Mendengar itu Altarel melepaskan pelukan nya membuat Rey mengatur nafas nya kembali.
"Lo kapan balik kenapa nggak kabarin gue" ucap Altarel.
"Kan ini suprise buat lo" balas Rey dengan tersenyum, "Oh ya turun yok gua laper" lanjutnya lagi.
"Tapi gue ganti baju dulu ya, tungguin" ucap Altarel kemudian pergi kekamarnya dan mengganti baju.
Mereka berdua pun turun Andra dan Nadya melihat kedekatan antara kedua putra nya itu membuat mereka juga bahagia.
"Ekhem ada yang kesenangan nih" goda Andra sembari tersenyum kepada Altarel membuat Altarel yang tadi nya asyik tertawa dengan abangnya seketika wajah nya berubah menjadi dingin karena perkataan papa nya itu.
Nadya dan Rey melihat Altarel yang berubah seketika hanya karena perkataan Andra itu hanya bisa mengeleng geleng.
Mereka berkumpul diruang makan untuk makan malam bersama.
"Ma, pa Altarel malam tahun baru pergi ke villa ya bareng temen temen perginya naik mobil bolehkan?"ucap Altarel meminta izin kepada orang tua nya.
"Iya boleh tapi hati hati ya" balas Nadya sambil tersenyum kearah Altarel.
"Al gue boleh ikut" sahut Rey.
"Boleh tapi entar lo yang bawa mobil nya" ucap Altarel.
"Oke, emang kapan mau pergi" ucap Rey.
"Hari jumat sehabis sholat ashar" balas Altarel.
"Oh oke" ucap Rey.
Setelah selesai makan Altarel kembali ke kamar nya dan bersiap untuk tidur namun disaat ia akan memejamkan mata nya tiba tiba ia kembali teringat dengan tugas Mtk yang belum ia kerjakan.
"Njir PR mtk belum selesai" ucap Altarel lalu beranjak dari kasurnya menuju meja belajar untuk melanjutkan PR mtk nya.
Tepat pukul 01.06 ia baru saja selesai mengerjakan PR mtknya, ia menghela nafas panjang lalu kemudian ia pun kembali ke ranjang nya dan menarik selimut bersiap untuk tidur.
Pagi pun telah tiba mentari pun keluar dari persembunyian nya memancarkan cahaya yang menerangi bumi.
Altarel pun terbangun dari tidur nya ia mengercap mata nya berulang kali mengatur cahaya mentari yang masuk melalui jendela kamar nya, ia sedikit meringis karena cahaya yang masuk ke mata nya sangat silau membuat tangan nya mengulur untuk menutupi wajahnya.
Sebelum menuju ke kamar mandi ia duduk sebentar di atas kasur dan setelah itu barulah ia turun dari kasur menuju ke kamar mandi dan tak lama ia pun keluar dengan menggunakan celana pendek nya saja lalu kembali duduk di samping kasurnya sembari mengeringkan rambutnya yang basah.
Setelah selesai Altarel menatap lurus kedepan sembari menghela nafas panjang nya lalu ia beranjak untuk menjemur handuk nya yang tadi ia gunakan untuk mengeringi rambutnya.
Dan kemudian ia mengambil kaos berwarna putih dari lemari baju nya dan baru lah ia turun ke bawah, sesampainya ia di bawah ia menyadari jika rumah nya sepi ia sempat melirik sebentar ke arah jam yang menunjukkan pukul 08.28.
"Masih pagi kok udah sepi aja ya " ucap Altarel lalu pergi ke ruang makan untuk mengecek apakah ada orang di dapur, ternyata di dapur juga terlihat sepi tidak ada aktivitas di sana, setelah itu Altarel berinisiatif untuk ke minimarket yang dekat dengan komplek perumahan yang ia tinggali.
Di perjalanan banyak orang yang melihat nya dengan tatapan suka terutama yang cewek cewek namun ia tak mempedulikan mereka.
Jujur saja Altarel terlihat sangat tampan memakai celana pendek dan kaos putih nya membuat beberapa orang insecure dengan nya apalagi mereka tau jika Altarel adalah ketua geng motor AEROS yang terkenal itu.
Altarel kini telah sampai di minimarket ia pun membeli bahan makanan untuk ia masak di rumah, Altarel juga pandai memasak jadi jika tidak ada orang di rumah ia sering memasak akan tetapi jika ada orang di rumah ia tidak akan memasak bahkan jarang di dapur kecuali saat makan.
Meski begitu hanya mamanya yang mengetahui jika Altarel bisa memasak, karena juga itu adalah ajaran dari mama nya dan menjadi rahasia mereka berdua, itu juga karena ART di rumah mereka hanya bertugas untuk membersihkan rumah saja jadi urusan memasak mereka lebih di ajarkan untuk mandiri. Namun, Papa nya Altarel belum mengetahui jika Altarel bisa memasak karena setiap kali ia lapar dan juga jika tidak ada yang memasak ia sering memesan makanan secara online bukan hanya Papa nya, abang nya Altarel pun juga tidak tau karena ia selama ini tinggal di luar negeri jadi mana mungkin ia tahu tentang itu.
Setelah membeli itu ia pun kembali ke rumah dengan kantong belanjaan yang penuh dengan bahan makanan yang ia beli.
Sesampainya ia di rumah ia langsung menuju ke dapur dan mencuci sayuran dan memulai memasak namun Altarel tidak mengetahui jika ternyata Rey telah pulang, karena mencium aroma masakan yang harum Rey pun menuju dapur untuk melihat masakan apa yang dimasak karena aromanya yang sangat lezat.
Betapa terkejut nya Rey melihat Altarel yang memasak makanan yang harum itu karena yang ia ketahui jika Altarel tidak bisa memasak ia pun hanya berdiri memerhatikan gerak gerik Altarel.
Dan tak lama kemudian Nadya dan Andra telah pulang dan juga mencium Aroma masakan Altarel yang membuat mereka langsung menuju ke arah dapur mereka bertemu dengan Rey yang masih memerhatikan Altarel yang belum juga sadar jika ia sedang di perhatikan oleh orang tuanya dan juga abang nya itu.
Nadya hanya tersenyum melihat Altarel yang sedang asyik memasak.
'Al sekarang bukan cuma mama yang tau tapi Papa dan abang kamu juga sudah tau jika kamu bisa masak' batin Nadya sembari tersenyum.
Altarel yang hendak menaruh masakan nya di meja pun berbalik badan dan dan betapa terkaget nya ia ketika melihat anggota keluarga nya telah berada di depan nya.
"Eh jangan salah paham dulu ini tadi Altarel pesen pakai gofood bukan masak sendiri beneran sumpah" ucap Altarel mengelak jika masakan itu bukan dia yang masak, namun perkataan nya itu tak membuat mereka percaya karena mereka melihat Altarel memasukan bahan makanan dan memasaknya mana mungkin jika ia membeli makanan yang masih mentah kalo ia tak bisa masak.
"Yaelah alesan aja lu orang gua dari tadi disini merhatiin lo" ucap Rey dengan tatapan mengejek.
Altarel pun tak bisa berkata lagi ia sudah seperti pencuri yang tertangkap basah oleh pemilik rumah.
Mereka bertiga pun mencicipin masakan Altarel dan mereka pun terkejut untuk kedua kalinya karena masakan yang Altarel masak sangat enak membuat Andra dan Rey sampai mengambil nasi dan memakannya dengan lauk yang Altarel masak .
"Sisain woi" ucap Altarel melihat dua makhluk yang sedang lahab makan masakannya.
"Nih " ucap Rey menyodorkan lauk yang tinggal sedikit dan bisa dibilang sekali suap untuk Altarel, beruntung nya Altarel tidak marah bahkan ia terlihat senang karena masakan nya yang dibilang enak oleh mereka.
Sisa masakan tadi Altarel kasi ke Nadya, Nadya pun menerima dan memakan nya setelah memakannya Nadya hanya menganggukkan kepala berulang kali dan juga memberikan dua jempol nya menandakan masakan Altarel sangat lezat.
"Ohya jangan bilang sama orang kalo Altarel bisa masak ya, kalo enggak Altarel gak bakal masak lagi" ancam Altarel yang dibalas "oke" oleh mereka bertiga.
BERSAMBUNG...............
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [END]
Teen FictionSingkat saja ini kisah Altarel cowok tampan yang berjabat sebagai ketua geng motor dijodohkan oleh orang tuanya dengan gadis bercadar yang berhasil membuat pandangan Altarel kepadanya berubah, yang tadinya membenci kini menjadi cinta. DARI PADA PEN...