Setia Menjaga

3.9K 117 0
                                    

2 minggu berlalu begitu cepat Altarel masih terbaring diatas ranjang rumah sakit setelah dirinya dinyatakan koma oleh dokter.

Alisya setia menjaga Altarel bahkan disaat pulang sekolah ia langsung menuju ke rumah sakit dan biasanya Jessica juga ikut untuk sekedar menjenguk begitupun sahabat Altarel.

"Kak cepat sadar ya aku kangen" ucap Alisya yang mengelus tangan Altarel.

Alisya tak henti hentinya berdoa kepada Allah agar Altarel cepat sadar jujur saja dirinya sangat khawatir dengan kondisi Altarel sekarang.

Di lain tempat sahabat Altarel sedang berada di markas tepatnya di ruangan khusus inti AEROS terlihat wajah mereka yang sedih.

"Andai aja Altarel gak nolongin gue waktu itu pasti dia sekarang baik baik aja" ucap Bagas dengan tatapan kosong.

"Gas lo gak boleh gitu Altarel nolongin lo karena lo itu sahabatnya dan kecelakaan itu hanya musibah lo gak boleh nyalahin diri lo" ucap Zio.

Anggota AEROS benar benar sedih saat mendengar jika ketua mereka yang sedang dirawat dirumah sakit.

Dua orang yang pernah ngejar mobil pelaku itu mereka juga gagal karena mereka kehilangan jejak saat mengejar mobil itu.

Kembali ke Alisya yang kini sedang melaksanakan shalat ashar dan tak lupa ia meminta doa agar Altarel sadar.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu Alisya pun mempersilahkan masuk dan ternyata itu Nadya. Alisya pun menyalami Nadya.

"Sya kamu udah shalat" tanya Nadya.

"Udah mah" balas Alisya dengan tersenyum dibalik cadar nya.

Nadya sangat beruntung mempunyai menantu seperti Alisya yang setia menjaga Altarel disaat seperti ini.

Dialam bawah sadar Altarel, ia bertemu dengan Ayla yang sedang duduk di sebuah ayunan Altarel menghampiri Ayla lalu memanggilnya.

"Dek" panggil Altarel.

Ayla pun menoleh kearah Altarel dan ternyata benar jika itu adalah Ayla, Ayla turun dari ayunan itu lalu menarik tangan Altarel untuk mengikutinya.

"Mau kemana"tanya Altarel lagi.

"Abang ikut Ayla yuk nanti Abang gak ngerasa sakit lagi kayak aku" ucap Ayla tersenyum.

"Maksudnya dek" ucap Altarel yang masih belum mengerti.

"Kita kesana bang" ucap Ayla sembari menunjuk kearah cahaya yang sangat terang.

Disaat Altarel melangkahkan kaki nya dan sudah mendekati Cahaya itu ia mendengar Alisya yang menangis ia pun berbalik badan dan akhirnya ia menyadari maksud dari perkataan Ayla, Altarel pun menjauh dari cahaya itu bersama dengan Ayla yang ia tarik menjauh dari situ.

"Bang Al kok pergi lagi ayok masuk" ucap Ayla.

"Gak dek abang gak bisa " balas Altarel.

"Kenapa bang" tanya Ayla yang kini tampak sedih.

"Abang harus jagain Alisya dek abang gak bisa ikut kamu, maafin abang ya" ucap Altarel.

"Bang Al beneran gak mau ikut Ayla nanti abang gak bakal ngerasain sakit lagi " ucap Ayla yang masih berusaha agar Altarel ikut dengan nya.

Sementara itu kondisi Altarel di rumah sakit sangat parah bahkan kata dokter detak jantung nya melemah mendengar itu sontak membuat Alisya menangis tapi untung nya Nadya ada disana  dan menenangkan Alisya.

Kembali ke Altarel yang kini menatap kearah Ayla yang sedih karena Altarel tak mau mengikuti nya.

"Ayla kamu jangan sedih dek" ucap Altarel.

"Kenapa abang gak mau ikut Ayla " ucap Ayla sedih.

"Abang sekarang udah nikah dan abang harus jagain istri abang" ucap Altarel .

Ayla yang tadi nya sedih kini terlihat bahagia ketika mendengar ucapan Altarel.

"Abang udah nikah, kalo bang Rey udah belum" tanya Ayla senang.

Altarel terlihat bingung dengan sikap Ayla yang berubah saat mendengar dirinya sudah menikah namun itu juga membuat nya sedikit lega karena adik nya yang terlihat senang akan hal itu.

"Iya bang Al dan bang Rey udah nikah dek" ucap Altarel mengelus puncak kepala adiknya itu.

"Nama istri bang Al dan bang Rey siapa" tanya Ayla.

"Istri abang namanya Alisya dia pakai cadar dek kalo istri nya bang Rey dia berhijab tapi gak pakai cadar nama nya Kak Fira " Balas Altarel.

"Kalo gitu bang Al jangan ikut Ayla ya nanti kasihan kak Alisya sendiri " ucap Ayla.

"Iya dek" balas Altarel.

"Yaudah bang Al Ayla pergi dulu ya babay" ucap Ayla lalu perlahan masuk kedalam cahaya itu. Altarel hanya bisa melambaikan tangan nya saat melihat adiknya yang perlahan hilang dalam cahaya itu.

Seiring dengan cahaya itu menghilang kondisi Altarel semakin membaik. "Alhamdulillah pasien sudah mulai membaik" ucap dokter.

"alhamdulillah" ucap serentak Alisya dan Nadya saat mendengar kondisi Altarel.

Nadya dan Alisya kembali masuk kedalam ruangan dan melihat wajah damai Altarel raut wajah itu membuat Nadya mengingat dua anak nya yang juga pernah seperti itu namun sayang nya kini hanya tinggal Altarel dan Rey sedangkan anak perempuan nya itu harus pergi meninggalkan dirinya untuk selama lamanya.

Sebelum Magrib Nadya pamit kepada Alisya, setelah Nadya pulang kini hanya tinggal Alisya dan Altarel disana kebetukan Alisya sedang datang bulan jadi dia tak bisa solat namun walaupun begitu ia tetap mendoakan Altarel agar lekas sembuh.

Saat Alisya tengah membaca novel milik nya tiba tiba ponsel nya berbunyi Alisya pun mengangkat telfon itu karena yang menelfon dirinya adalah Jessica.

"Assalamu'alaikum Sya "

"Waalaikum sallam Je ada apa"

"Kamu lagi ngapain Sya"

"Aku tadi lagi baca novel sambil ngejagain kak Altarel"

"Oooh aku boleh gak nemenin kamu"

"Boleh kok kesini aja"

"Oke aku otw"

"Iya aku tungguin"

"Bay sya Assalamu'alaikum"

"Waalaikum sallam"

Setelah selesai mengangkat telfon Alisya kembali melanjutkan membaca novel nya.

Beruntung Jessica datang untuk menemani Alisya karena jika tidak Alisya pasti akan merasakan kesepian.

BERSAMBUNG........

Hay semua gue cuma mau bilang kalo mungkin ini mungkin ya gue gak bisa janji jadi gue itu mau buat satu cerita lagi nihh judulnya juga masih bingung mau ngasih apa tapi ceritanya udah ada di kepala gue jadi tunggu aja ya cerita nya (kalo mau) yaudah segitu aja babay

ALTAREL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang