HAL YANG TAK DIINGINKAN

5.6K 164 0
                                    

Sepulangnya Altarel ia masuk kerumah dan tiba tiba ia mendengar teriakan dari abang nya di lantai dua. Altarel pun bergegas menghampiri asal suara itu dan juga ia sempat berpas pasan dengan seseorang yang berpakaian serba hitam namun Altarel merasakan jika ia mengenalnya disaat mereka bertemu si pelaku itu berlari dengan kencang kala melihat Altarel.

'Marvel' batin Altarel ketika menoleh kebelakang untuk melihat orang yang baru saja melewati nya.

Atensi Altarel kini kembali ke arah kamar abang nya betapa terkaget nya ia melihat tubuh abang nya yang sudah bersimbah dengan darah.

"BANG REY" ucap Altarel kala melihat keadaan abang nya itu sembari berlari kearah abang nya. Berulang kali ia menepuk pipi Rey berharap Rey akan sadar namun usahanya itu tak membuat Rey sadar.

Tanpa berfikir panjang Altarel langsung membawa abang nya itu menuju ke mobil untuk di bawa kerumah sakit.

Sesampainya di sana Altarel pun memanggil suster, dan tak lama Suster pun datang dan membawa tubuh Rey masuk kedalam ruangan dan suster pun menyuruh Altarel untuk menunggu di luar.

Tak lupa Altarel mengabari orang tua nya tentang keadaan Rey sekarang dan tak lama Nadya dan Andra sampai di sana.

"Al abang kamu kenapa" tanya Nadya dengan nada  yang terdengar cemas. Altarel hanya membalas nya dengan gelengan dan juga ia menunduk agar orang tua nya tidak dapat melihat luka nya yang ada di wajah karena perkelahian tadi.

Namun Andra yang menyadari keanehan dari Altarel pun menyuruh Altarel untuk menatap nya.

"Altarel tatap papa kamu kenapa" tanya Andra namun  lagi lagi Altarel hanya membalas nya dengan gelengan, Andra dapat melihat ada luka memar di pipi Altarel dan ia akhirnya mengetahui alasan Altarel tak berani menatap nya.

"Kamu berantem lagi? " bisik Andra kepada Altarel. Mendengar itu Altarel pun langsung meminta maaf kepada papanya itu.

"Maaf pah" ucap Altarel lirih.

Andra tak melanjutkan pertanyaan nya ia mengerti jika Altarel sedang tidak mau ditanya.

"Altarel kamu gak papa kan sayang " ucap Nadya cemas.

Nadya pun menghampiri Altarel dan berjongkok di hadapan Altarel, Nadya mengelus lembut rambut Altarel.

"Maafin  Altarel mah" ucap lirih Altarel.

"Ini bukan salah kamu kok nak" Nadya memeluk anak nya itu, tangis Altarel pecah dipelukan mama nya.

Sebenarnya Nadya juga sudah mengetahui jika Altarel berkelahi namun ia lebih memilih untuk tak menanyakan karena melihat Altarel yang sedang sedih karena kejadian yang menimpa Rey.

Tak lama dokter pun keluar dan memberi tahu jika Rey harus segera dioperasi karena luka tusukan yang ia terima. Rey pun dibawa ke ruang operasi diikuti oleh Altarel, Andra dan juga Nadya.

Altarel yang tadi nya menunduk kini tatapannya lurus kedepan hal itu yang membuat Andra dan Nadya bisa melihat jelas luka yang ada diwajah anak mereka itu.

"Apa ini untuk kedua kalinya" ucap Altarel dengan tatapan kosong.

Andra yang tadi nya berdiri kini menghampiri Altarel dan duduk disamping nya begitupun  Nadya, mereka tau jika Altarel sangat takut jika kehilangan orang orang terdekat nya karena itu adalah trauma terbesarnya.

Kejadian itu juga membuat Altarel mengingat kejadian yang menimpa Adik perempuan satu satunya 4 tahun yang lalu yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh salah satu anggota DEVIL'S, maka dari itu Altarel sangat tidak suka dengan Geng DEVIL'S apa lagi ia tahu yang membunuh adik nya itu juga perempuan, mungkin itulah alasan mengapa Altarel sangat membenci perempuan terkecuali Mama nya dan almarhum Adik nya.

"Abang kamu bakal sembuh kok Al kamu yang sabar ya nak" ucap Nadya mengelus rambut Altarel agar ia tenang karena hanya itu yang bisa membuat Altarel tenang.

Jam telah menunjukkan pukul 20.33 dokter baru saja keluar dari ruang operasi dan mengabarkan jika operasi Rey berjalan dengan lancar namun Rey masih dalam keadaan koma.

Mereka pun meminta izin untuk masuk ke dalam kepada dokter dan diperbolehkan oleh dokter tersebut.

Diruangan itu terlihat wajah damai Rey yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit, Altarel menatap kosong kearah abang nya itu.

"Mah, pah Altarel izin gak masuk sekolah ya" ucap Altarel yang masih menatap kosong kearah abang nya itu. Nadya sempat tak setujuh dengan keputusan Altarel namun Altarel yang tetap memaksa akhirnya Nadya pun mengizinkan nya begitupun dengan Andra yang hanya mengikuti istrinya itu.

***

Di keesokan hari nya Andra mendapatkan kabar jika dia harus meeting dengan klayen nya di kantor, begitu pun dengan Nadya akhirnya mereka berangkat ke kantor dan menitipkan Rey kepada Altarel.

Nadya dan Andra juga tak lupa membeli makanan untuk Altarel karena dari semalam ia tak makan. Altarel memandang wajah abangnya yang tak berdaya ia sangat sedih dan juga ia sangat takut perasaan nya itu kini bercampur aduk menjadi satu.

Kini Azan Zuhur telah berkumandang Altarel keluar dari ruang rawat abang nya menuju ke musholla di sana ia pun mengambil wudhu dan juga menunaikan sholat Zuhur.

Setelah selesai Altarel pun kembali kekamar rawat abang nya itu, di ruangan itu Altarel hanya bisa terduduk diam melihat abang nya terbaring tak berdaya.

'Kalo lo kenapa napa gue gak akan maafin pelaku yang udah ngebuat lo kayak gini 'ucap Altarel didalam hati.

Dua hari berlalu Rey masih belum sadarkan diri dan juga Altarel yang masih tidak mau makan membuat kedua orang tuanya kini juga khawatir dengan Altarel.

"Al makan dulu nak kamu udah dua hari gak makan, makan dulu ya nanti kamu sakit" bujuk Nadya.

"Aku gak lapar" ucap Altarel singkat.

Ditempat lain sahabat Altarel juga kebingungan sekaligus khawatir karena semenjak perkelahian itu Altarel tidak masuk sekolah dan juga ia tidak bisa di hubungi.

Sahabat Altarel tidak tahu jika Altarel tidak masuk sekolah karena ia menjaga abang nya di rumah sakit itu juga karena ia tidak mengabarkan kepada sahabat nya.

"Altarel kemana sih dirumah nya ngak ada, dia kemana" ucap Alvin bingung.

"Gas lo udh tau keberadaan Altarel" tanya kevin.

"Belum" ucap Bagas yang sedang berusaha melacak keberadaan Altarel menggunakan laptop kesayangan nya.

Selang beberapa menit ponsel Zio berbunyi, dan saat Zio membuka nya ternyata itu adalah pesan chat dari Altarel yang mengabarkan ia sedang di rumah sakit.

"Altarel di rumah sakit kita kesana sekarang" ucap Zio yang membuat mereka bertiga kini mentap kearah Zio setelah itu mereka pun berangkat menuju rumah sakit tempat Rey dirawat.

Sesampainya disana mereka bergegas masuk dan mencari ruangan tempat Rey dirawat dan tak lama  mereka pun akhirnya menemukan ruangan itu dan masuk kesana di dalam terlihat Rey yang masih belum sadarkan diri dan Altarel yang duduk tempat di samping ranjang rumah sakit dengan wajah nya yang memucat.

Bersambung......

ALTAREL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang