Marvel melajukan motor nya hingga ia sampai di sebuah sungai dengan arus yang sangat deras, ia turun dari motor nya dan berjalan kearah bebatuan besar yang berada tepat di tengah derasnya air sungai.
Ia berdiri disana dan berniat untuk bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri ke air dikarenakan dirinya sudah tak tahan dengan sikap papanya yang akan meyuruhnya untuk tinggal di luar negri.
"GUA BENCI PAPA" teriak Marvel yang kini mulai menangis.
Sedikit cerita Marvel dulu nya adalah anak yang baik dan memiliki banyak teman dan juga dirinya adalah anak kedua dari dua bersaudara dirinya dulu mempunyai seorang abang namun karena satu kejadian disaat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar yang membuat abang nya tewas dan semenjak saat itu sikap papanya yang awalnya perhatian kepada nya kini seperti sudah tak mempedulikan dirinya maka dari situlah sikap Marvel berubah menjadi seperti saat ini.
"Gue capek hiks. GUA CAPEEEK" Marvel kini menatap lurus kedepan dan secara perlahan dirinya turun ke air berjalan dengan tatapan kosong dan air mata yang terus terusan berjatuhan dirinya tak peduli jika tubuh nya kedinginan karena cuaca malam ia tetap melangkah kan kaki nya hingga air sungai itu sudah mencapai dada nya.
Dikarenakan arus yang deras Marvel terpleset dan akhirnya dirinya hanyut terbawa arus, di detik detik dirinya akan hilang kesadaran Marvel bukan nya menyesal telah melakukan itu akan tetapi dirinya senang karena akan pergi dan tak akan bertemu dengan papanya lagi.
'Gue yakin papa bakal senang kalo tau gua udah gak ada' batin Marvel sebelum dirinya benar benar hilang kesadaran.
Tak lama setelah dirinya tak sadarkan diri tubuh nya di bawa naik ke atas oleh seseorang, Marvel dibaringkan di samping sungai dan laki laki itu melakukan CPR kepada Marvel dan untungnya Marvel tersadar dengan memuntahkan air.
"Uhuk uhuk" Marvel tersedak air.
Remang remang ia melihat siapa yang telah menolong dirinya dan ternyata laki laki itu ialah Altarel yang berusaha melakukan CPR dengan cara menekan nekan dada Marvel agar air yang terminum oleh Marvel keluar.
Setelah mengetahui Marvel sudah sadar Altarel pun menjatuhkan dirinya, ia menghela nafas lega karena Marvel yang masih hidup.
Bagas yang tadi masih berada di mobil Altarel kini menghampiri mereka berdua yang sudah basah kuyup.
Altarel kembali bangkit begitupun Marvel, mereka terduduk dengan baju yang basah. "Lo kalo gerah jangan mandi di sungai mandi dirumah sono, kalo hanyut kayak tadi gimana hah,kalo emang mau mandi di sungai besok jangan malam mana arusnya kenceng lagi" Altarel mengomeli Marvel.
"Lo ngapain nolongin gue kenapa gak lo biarin aja gue mati supaya lo nggak ada yang gangu lagi, supaya hidup lo tenang" ucap Marvel. Altarel menoleh kearah Marvel ia melihat jika Marvel sedang ada masalah.
"Lo lagi ada masalah, sampai mau ngelakuin hal bodoh itu? " tanya Altarel.
"Bukan urusan lo " balas Marvel.
Bagas yang baru saja sampai memberikan handuk kepada keduanya, handuk itu ia beli tadi saat Altarel yang hendak menolong Marvel.
Bagas menyodorkan handuk itu namun Marvel menolak handuk pemberian bagas.
"Gue gak perlu biarin aja gue mati karena kedinginan supaya orang tua gue seneng" ucap Marvel dengan tatapan lurus kedepan.
"Orang tua lu bakal sedih kalo tau lo mati vel, lo kagak boleh ngeluh hidup ini emang banyak lika liku nya lo harus hadapi dengan sabar" ucap Bagas.
Tak lama ponsel milik Marvel berbunyi yang berada di jok motor, Bagas pun mengambil lalu memberikan nya kepada Marvel.
Namun saat Altarel menanyakan dari siapa Bagas bilang jika itu dari papa Marvel Altarel pun mengambil ponsel itu lalu mengangkat nya dan hendak memberitahu hal yang Marvel lakukan akan tetapi niat nya berhenti kala mendengar perkataan Papa Marvel.
"Dasar anak gak tau diri kemana aja kamu hah! Jam segini masih aja keluyuran mau jadi apa kamu, bener bener anak gak tau diuntung" ucap Papa Marvel yang membuat Altarel tersentak kaget mendengar perkataan itu.
"Assalamu'alaikum om" Altarel memberanikan untuk memulai percakapan.
"Waalaikum sallam, ini siapa Marvel nya kemana?" tanya Papa Marvel.
"Oh Marvel tadi habis ngebantuin teman nya yang tadi tenggelam sekarang kita lagi dirumah teman nya om" bohong Altarel.
"Ha! Nolongin teman nya yang tenggelam? "
"Iya om"
"Mana mungkin dia aja gak bisa berenang gimana mau nolongin teman nya yang tenggelam"
Altarel kaget saat mendengar jika Marvel tak bisa berenang yang artinya Marvel memang hendak bunuh diri.
"Itu om maksudnya Marvel nolongin bawa ke rumah nya dia om bukan Marvel yang nyemplung tapi temen yang lain" elak Altarel agar tak curiga.
Setelah berbincang beberapa menit telfon itupun di matikan dan juga Marvel diberi izin untuk tak pulang dengan Alasan temannya sedang membutuhkan dirinya padahal yang sebenarnya terjadi adalah Marvel yang hampir tewas tenggelam.
"Jadi lo gak bisa berenang? " tanya Altarel yang dibalas deheman dari Marvel.
"Kalo gak bisa berenang ngapain lo kesini mana datang nya malam lagi gak takut lo" ucap Bagas.
Marvel hanya terdiam dengan mata yang mulai berkaca kaca lalu ia pun menundukkan kepalanya, Altarel yang menyadari itupun menghela nafas nya. "Lo ikut ke villa kita aja, lo tenangin diri lo disana " ucap Altarel yang disetujui oleh Bagas.
Namun berulang kali Marvel menolak karena dirinya tau jika Altarel sedang berlibur dengan sahabatnya.
"Udah gak Papa entar soal mereka biar kita yang kasih tau" ucap Bagas .
Dan pada akhirnya Marvel mau ikut ke villa menggunakan mobil Altarel dan motornya Bagas yang bawa.
Di perjalanan Marvel merasa tidak enak kepada Altarel karena dirinya sadar jika ia pernah buat Altarel hampir meninggal karena ulah nya.
"Al lo kenapa masih mau nolongin gua, kan gua gak pernah baik sama lo" tanya Marvel.
"Sesama manusia harus saling tolong menolong" ucap Altarel yang masih fokus menyetir.
Sesampainya di villa Altarel menyuruh Bagas untuk masuk duluan bersama Marvel.
"Duluan aja kalian" ucap Altarel.
Bagas pun membawa Marvel masuk dan ternyata di dalam sudah ada Alvin, kevin, dan juga Zio yang sedang menunggu mereka pulang.
"Lho dia ngapain kesini" ucap Alvin kala melihat Marvel bersama dengan Bagas.
"Udah entar gue jelasin, oh ya kamar satu lagi kosong kan ya" tanya Bagas.
"Iya " balas Kevin yang masih menatap ke Marvel dengan tatapan tidak suka.
Tak lama Altarel pun masuk ke dalam dan langsung menuju ke kamar nya untuk mengambil baju ganti, setelah selesai barulah Altarel keluar dan bergabung kembali dengan sahabatnya.
"Al si kampret itu ngapain kesini mana baju nya basah kuyup lagi, lo juga tadi baju nya basah " tanya Kevin.
Altarel pun menceritakan semua kejadian tadi dan juga tak lama Bagas juga ikut nimbrung dengan mereka.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL [END]
Fiksi RemajaSingkat saja ini kisah Altarel cowok tampan yang berjabat sebagai ketua geng motor dijodohkan oleh orang tuanya dengan gadis bercadar yang berhasil membuat pandangan Altarel kepadanya berubah, yang tadinya membenci kini menjadi cinta. DARI PADA PEN...